Tujuan saya menjadi kader untuk dikomisi A, ketertarikan dibidang Kepegawaian,
sesuai dengan background serta pengalaman selama ini dan sudah berjalan salah satu program yaitu #psiberkarir yang menyalurkan info lowker ataupun sarana we share we care." terang Lydia pada Kamis, (18/1/2024).
Lydia pun meminta agar masyarakat tidak menggangap narasi poster kampanyenya itu sebagai hal yang negatif.
"Komentar km merupakan overview pola berpikir as a human, jika km positive mind km tidak akan berpikir ini sebuah hal yg negative," ujarnya.
Menurutnya, hal itu salah satu caranya tersendiri untuk berkampanye.
"Ini cara ku untuk berkampanye, bagaimana cara mu untuk mengomentarinya kembali kepada pribadi individu itu sendiri..
Go ahead and haters welcome to apply," ungkapnya.
Baca juga: Alasan Erfin Caleg PAN Jual Ginjal untuk Biaya Kampanye, akan Sumbang Separo Gaji jika Terpilih
Kendati demikian, unggahan Lydia semakin menuai hujatan dari warganet.
Banyak yang menilai cara berkampanye Caleg PSI Depok ini sangat memalukan hingga merendahkan sesama wanita.
Netizen juga mempertanyakan seriusnya PSI sebagai partai politik dengan anggota yang menggunakan bahasa yang kontroversial dalam kampanye.
"Not educated bgt, calon wakil rakyat katanya," ujar sowcialsell.
"Ibu Kartini memperjuangkan wanita biar bisa teredukasi, mbak ini malah seneng kalo dibilang semok. Parah," ujar _syfz__.
"Orang-orang pada berjuang biar wanita ngga jadi objek seksualitas, eh ini malah begini? calon wakil rakyat pula," kata "alferidareza.
"Sengaja ngundang keributan sih inimah. Ya gimana gak sengaja, kalau posting kayak gini kampqnye kayak gini ya netizen pasti ribut bu lidya, gak ada kata2 lain apa bu itu di balihonya," ujar Prointrovert_95.
"I AM EMBARRASSED FOR YOU, Reply an kamu gak menggambarkan “wakil rakyat” yang teredukasi dengan baik sama sekali, Please you can do better, can you?," ungkap pukapucika.