Berita Viral

Mencuri Batu dari Reruntuhan Kota Kuno, Wanita Ini Langsung Sakit Keras, Akhirnya Dikembalikan

Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pencuri batu di Pompeii meminta maaf dan kembalikan batu curiannya.

Tidak hanya itu, modifikasi ini juga mampu memanjangkan tengkorak, menghasilkan tampilan yang unik dan tampak menarik bagi masyarakat kuno pada zamannya.

Hal ini terungkap usai tim peneliti dari Jepang dan Amerika Serikat (AS) melakukan penelitian.

Mereka mengungkap informasi menarik terkait praktik modifikasi tengkorak yang dilakukan oleh suku Hirota di Jepang 1.500 tahun yang lalu.

Penelitian ini dengan tegas menunjukkan bahwa suku Hirota menerapkan teknik modifikasi tengkorak untuk mengubah bentuk kepala anak-anak mereka pada awal milenium pertama Masehi.

Diubah Bentuk Secara Sengaja

Dalam sebuah studi yang baru diterbitkan di jurnal PLOS One, para peneliti menyelidiki lebih lanjut dan mengungkapkan bahwa praktik mengubah bentuk tengkorak (ACD) adalah penjelasan yang paling mungkin untuk perubahan bentuk tengkorak tersebut.

Tim peneliti melakukan analisis bentuk tengkorak dalam dua dimensi dan melakukan pemindaian 3D pada tulang.

Ilustrasi tengkorak, praktik ubah bentuk kepala bayi.

Kemudian, mereka membandingkan tengkorak Hirota dengan tengkorak masyarakat Yayoi dan Jomon, yang hidup pada periode yang hampir bersamaan. 

Semua tengkorak Hirota yang cacat tampaknya telah dimodifikasi untuk membuat kepala sedikit lebih pendek dan bagian belakang tengkoraknya lebih rata.

Menurut pemimpin penulis studi, Noriko Seguchi, antropolog biologi di Universitas Kyushu di Jepang menunjukkan bukti nyata. 

Baca juga: HEBOH Penemuan Krim Wajah Berusia 2000 Tahun Milik Wanita Romawi, Arkeolog Hampir Pingsan Membukanya

Analisis ini mengungkapkan kerusakan yang serupa pada tulang oksipital di dasar setiap tengkorak dan menunjukkan adanya depresi di bagian tengkorak yang menghubungkan tulang-tulang tersebut.

Tidak ada perbedaan signifikan antara jumlah jenazah laki-laki dan perempuan yang mengalami deformasi, dan bentuk tengkorak tidak bervariasi berdasarkan jenis kelamin. 

Deformasi semacam itu tidak ditemukan pada tengkorak Yayoi atau Jomon. 

Oleh karena itu, morfologi yang berbeda dari tengkorak Hirota dengan jelas menunjukkan bahwa modifikasi tengkorak itu dilakukan secara sengaja.

Teknik Pemipihan

Halaman
1234