Berita Viral

ASTAGA HP Penumpang Alaska Airlines Terjatuh, Ketinggian 5.000 Meter, Ajaibnya Tak Rusak, Masih Utuh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah iPhone yang jatuh dari ketinggian 16.000 kaki (5.000 meter) dari penerbangan Alaska Airlines mendarat tanpa ada satu pun retakan pada layarnya.

Insiden tersebut meninggalkan lubang berbentuk persegi panjang di area badan pesawat yang diperuntukkan bagi pintu tambahan opsional tetapi dinonaktifkan pada pesawat Alaska Airlines.

FAA menyampaikan, Boeing 737 MAX 9 yang dilengkapi dengan "steker" pengganti pintu khusus tidak dapat terbang sampai diperiksa dan diperbaiki jika perlu.

“FAA mewajibkan (dilakukannya) inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang,” kata Kepala FAA Mike Whitaker.

Total ada sekitar 171 pesawat Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan FAA di seluruh dunia.

Sejumlah unggahan di media sosial menunjukkan masker oksigen dipasang dan sebagian dinding samping pesawat hilang.

Bagian badan pesawat yang diperuntukkan bagi pintu opsional lenyap, meninggalkan celah berbentuk pintu yang rapi. Kursi di sebelah panel, yang berisi jendela biasa, sudah kosong.

Emma Vu, seorang penumpang penerbangan Alaska, mengatakan kepada CNN bahwa dia terbangun saat pesawat baru saja jatuh.

"Saya tahu itu bukan hanya turbulensi biasa karena masker terjatuh dan saat itulah kepanikan mulai terjadi," katanya.

Pintu darurat pesawat Alaska Airlines copot di udara. (Twitter @yuvnique)

Pintu tambahan biasanya dipasang oleh maskapai penerbangan bertarif rendah yang menggunakan kursi tambahan yang memerlukan lebih banyak jalur untuk evakuasi.

Namun, pintu-pintu tersebut “dipasang” atau dinonaktifkan secara permanen, pada jet dengan jumlah kursi lebih sedikit, termasuk milik Alaska Airlines.

FAA mengatakan pihaknya akan melakukan inspeksi terhadap 171 pesawat MAX 9, tetapi tidak menyebutkan berapa banyak pesawat yang memerlukan inspeksi baru atau apa persyaratan inspeksi yang tepat.

Baca juga: Pilot Datang Terlambat, Penumpang Gregetan Disuruh Nunggu, Akhirnya Nekat Terbangkan Pesawat Sendiri

Boeing mengatakan, pihaknya mendukung keputusan FAA.

Beberapa regulator asing termasuk China meminta informasi detil mengenai insiden tersebut, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa China, negara pertama yang melarang penerbangan MAX pada 2019, sedang mempertimbangkan apakah akan mengambil tindakan.

Pesawat MAX dilarang terbang di seluruh dunia selama 20 bulan setelah kecelakaan di Ethiopia dan Indonesia terkait dengan perangkat lunak kokpit yang dirancang dengan buruk.

Alaska Airlines dan Uniter Airlines terkena imbas

Halaman
1234