Tentara Israel di Jalur Gaza Keracunan Massal, Banyak yang Kena Diare, Karena Makanan Sumbangan?

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara berduka saat upacara pemakaman Sersan Staf tentara Israel Aschalwu Sama, di Petah Tikva, pada 3 Desember 2023, setelah dia terbunuh dalam pertempuran di Jalur Gaza di tengah pertempuran yang berkelanjutan antara Israel dan kelompok militan Hamas. --- Yair Lapid mengomentari berita 100 tentara Israel yang hampir buta.

Tindakan itu memicu aksi boikot di negara-negara Arab.

Waralaba McDonald’s di Uni Emirat Arab, Yordania, dan Turki kemudian menyeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa waralaba di sana tidak punya kaitan dengan waralaba di Israel.

Tentara disebut makan makanan tak layak

Seorang tentara cadangan Israel yang ditempatkan di sekitar Gaza menyebut makanan yang diberikan kepada tentara tidak layak.

Dia mengklaim sebagian besar makanan yang dimakannya berasal dari sumbangan makanan.

Hal itu karena makanan jatah tentara memang tak layak dimakan.

Sementara itu, seorang juru bicara militer Israel mengakui adanya wabah penyakit perut di antara para tentara.

Dia mengaitkan penyakit itu dengan makanan yang didapat dari sumbangan.

“Kami pintar dalam mencuci tangan kami, tetapi hal itu adalah tantangan dalam bidang tersebut.

Selain itu, menerapkan kondisi kebersihan mendasar di sana susah,” kata dia dikutip dari Watan News.

Baca juga: Kesal Terus Dihujat, Tentara Israel Ejek Korban Erupsi Gunung Marapi, Sebut Indonesia Terbakar

Juru bicara lainnya mengatakan peningkatan jumlah tentara yang terkena penyakit perut disebabkan oleh makanan sumbangan dan makanan yang dimasak.

“Ada peningkatan penyakit pencernaan karena makanan sumbangan dan makanan yang dimasak.

Kami menangani kasus itu, mengeluarkan perintah tentang pengobatan, dan menyelidiki setiap infeksi yang dilaporkan, menyediakan perawatan bagi para tentara yang gelisah," kata dia.*)

(TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWSWIKI)

Diolah dari artikel Tribunnewswiki.com