Dua orang yang menangani korban sudah dipanggil ke dinas untuk dilakukan mediasi sebagai bentuk tanggung jawab.
Namun, pihak keluarga menolak,” jelasnya.
Baca juga: Pantas Rizky Bocah SD Berani Gulat dengan Penjambret, yang Dicuri Ponsel Kesayangan: Hadiah Sunat
Kondisi Korban
Kuasa hukum keluarga AI, Fitriadi menjelaskan, akibat kejadian ini, psikologis korban menjadi terganggung.
AI akhir-akhir ini terlihat kerap menyendiri dan jadi mudah marah alias tempramental.
"Psikologisnya terganggu," tegas Fitriadi.
Selain psikis, korban juga mengalami gangguan saat buang air kecil.
Fitriadi menyebut, ujung kemaluan AI hilang karena terpotong saat sunat.
Keluarga Minta Keadilan
Alex, ayah Al mengungkap, alasannya melaporkan mantri dan bidan ke polisi karena ingin meminta keadilan.
"Saya sebagai orang tua meminta keadilan untuk anak saya dan meminta kepada oknum yang bersangkutan untuk bertanggung jawab atas kejadian ini, " ujar Alex.
Baca juga: Oplas di Thailand, Penampilan YouTuber Ini Berubah Drastis bak Beda Orang, Ternyata Ganti Kelamin
Kepala Puskesmas Bungkam
Saat dimintai keterangan, Kepala Puskesmas, Elva, masih enggan berkomentar karena masih berada di luar negeri.
"Maaf aku lagi Umroh. Ini lagi mau melaksanakan rangkaian Umroh.
Tanya ke staf saya langsung yang melaksanakan khitanan," katanya.
Baca juga: KELUARGA Tak Peduli, Korban Kasus Istri Potong Kelamin Dirawat Kuasa Hukum: Tak Didukung saat Sidang
Polisi Turun Tangan
Terpisah, Plt Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki laporan keluarga AFK.
Dalam waktu dekat, mereka akan memeriksa saksi dan terlapor.
“Penyelenggara (Dinkes Lahat) juga akan dipanggil.
Kasus ini sedang diselidiki karena laporannya baru kemarin,” ujar Yudha.
***
Artikel ini diolah dari Surya