Berita Viral

TRAGIS Jenazah Menumpuk di RS Al-Shifa Gaza Jadi Santapan Anjing Liar, Israel Tak Izinkan Pemakaman

Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien dan pengungsi di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, jenazah menumpuk.

TRIBUNTRENDS.COM - Banyak pihak mengecam keras serbuan militer Israel ke Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza, Palestina, pada Rabu (15/11/2023) lalu.

Pasukan militer Israel melancarkan serangan di Rumah Sakit Al-Shifa usai Amerika Serikat menyebut Hamas beroperasi di RS terbesar di Gaza itu.

Israel menggeledah paksa Rumah Sakit Al-Shifa hingga menembakkan bom asap ke unit gawat darurat.

Belum diketahui berapa banyak korban jiwa akibat serangan tersebut. 

Sebab saluran komunikasi juga diblokir saat penggerebekan terjadi.

Menurut laporan jurnalis Al Jazeera, bangunan Rumah Sakit Al-Shifa dilaporkan telah rusak total akibat serbuan Israel.

Baca juga: 24 Pasien di RS Al-Shifa Gaza Meninggal dalam 48 Jam, Pemadaman Listrik Bikin Situasi Makin Genting

Pasukan militer Israel berhari-hari telah mengepung Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Palestina (Courtesy / Tangkapan Layar Al Jazeerah)

Tak hanya itu, bahkan pihak berwenang Israel melarang jenazah-jenazah yang tergeletak di RS Al Shifa untuk dimakamkan.

Menurut BBC, Manajer Al Shifa, Dr Mohamed Abu Selmia, mengatakan sekitar 150 jenazah yang menumpuk dan membusuk di area rumah sakit.

Jenazah tersebut sudah membusuk dan meninggalkan bau tak sedap.

Meski kondisinya menyedihkan, pihak berwenang Israel masih belum mengizinkan jenazah dibawa ke luar area rumah sakit untuk dimakamkan.

Dr Selmia menyebut, jenazah-jenazah itu mulai dimakan anjing-anjing liar yang kelaparan.

Evakuasi Bayi

Tak sampai di situ, aksi tentara Israel juga memperburuk kondisi pasien di RS Al Shifa, termasuk bayi-bayi prematur. 

Puluhan bayi prematur di sana terancam tidak bisa disimpan di dalam inkubator karena pemadaman listrik.

Dr Selmia menyebut, RS Al Shifa sudah berupaya bernegosiasi dengan pihak berwenang Israel untuk mengevakuasi bayi-bayi tersebut. 

Halaman
1234