Namun sampai hari ketiga setelah kejadian, RA masih menutup rapat kejadiannya.
Berulangkali Ia menanyakan terkait insiden yang menyebabkan RA menderita itu selalu buntu.
Ia menilai anaknya masih merahasiakan sesuatu, karena setiap ditanya selalu mengaku tidak ingat.
"Anakku belum jujur, kan tidak mungkin to, masak ndak tahu bagaimana saat ia dibacok," ungkap Yudha saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (3/11/2023) pagi.
Baca juga: Terbukti Dipalak, Korban Begal di Bandung yang Dimintai Uang oleh Polisi Justru Minta Maaf, Ada Apa?
Diceritakan, sebelum kejadian atau pada Rabu (1/11/2023) pukul 01.00, RA keluar rumah tanpa pamit mengendarai motor Honda Scoopy.
Sebagai orang tua, Yudha segera mencari anaknya hingga pukul 01.30 WIB.
Karena tidak juga ditemukan, Yudha memilih untuk kembali pulang dengan perasaan hampa.
"Saya telepon teman-temannya tidak ada yang tahu," katanya.
Tiba di rumah, dan tidak berselang lama, Yudha mendapat informasi, jika putrinya menjadi korban tindak pidana pembacokan.
Ia mendapat informasi, kalau RA mengalami tindak kekerasan pembacokan dan sudah berada di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.
Korban ditolong teman-temannya dan saat di Rumah Sakit ia melihat tangan kanan RA putus.
"Tapi potongan tangannya juga sudah ada di situ (RS)," ungkapnya.
Karena kondisinya itu, RA pagi itu juga dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya.
RA segera mendapatkan perawatan dan telah dilakukan tindakan operasi yang pertama.
"Sekarang masih di ICU. Rencananya hari ini tindakan penyambungan yang kedua," kata Yudha.