Dilain sisi, dokter bedah anak RSUP M Djamil Padang, dr. Budi Pratama Arnofyan mengatakan bahwa Adnan memang mengidap tumor.
Pihaknya mendiagnosis tumor yang ada di dalam perut Adnan adalah tumor teratoma.
"Secara morfologis dan epidemiologi, tumor bisa terjadi pada usia berapa saja. Tetapi tidak disebut dengan kondisinental meskipun terjadi pada bayi," kata dia dalam keterangannya, Selasa.
Sementara, dokter radiologi RSUP M Djamil Padang, dr. Tuti Handayani juga mengatakan bahwa Adnan mengidap tumor teratoma.
Ia bilang, tumor ini terdiri dari atas komponen padat, lemak, dan cairan. Selain itu, juga ada komponen osifikasi atau penulangan.
"Penulangan yang terjadi pada Adnan ini beberapanya memperlihatkan struktur menyerupai kaki, pedis dan tungkai," ucapnya dalam keterangan resmi pada Selasa.
Awal Mula Viral
Hendi melanjutkan, pada Sabtu (21/10/2023) siang, warga di kampung beramai-ramai melihat kondisi Adnan di rumah.
Pasalnya, telah menjadi tradisi untuk menjenguk ke rumah bila ada tetangga atau orang dalam satu kampung yang sakit di daerah tempat Adnan tinggal.
Namun, saat ditanya apakah ia menyampaikan anaknya hamil kepada warga yang datang, Hendi menjawab ragu.
"Mungkin saya pernah menyampaikan, setelah itu orang itu yang menyampaikan ke yang lain, dan akhirnya ramai ke sini, ada yang memvideokan, dan viral," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa kasus ini makin viral setelah diposting oleh akun Instagram, citizen jurnalis dan diliput dan tayang di televisi.
Terlebih saat itu ia memperlihatkan hasil CT Scan perut Adnan yang memperlihatkan bayangan janin di dalam perutnya.
Hal ini kemudian membuat warga bertambah yakin bahwa Adnan memang hamil.
Setelah itu, Hendi bilang rumahnya ramai dikunjungi oleh warga dari berbagai kampung dan kecamatan di Pesisir Selatan.
Warga berdatangan dari pagi hingga malam ke kediamannya. Mereka ingin melihat secara langsung bagaimana kondisi Adnan yang viral karena hamil.
Pantauan TribunPadang.com (grup TribunTrends.com), Selasa malam, warga silih berganti tiba di rumah Adnan. Mereka ada yang datang dengan mobil dan ada pula mengendarai motor.
Bahkan ada yang datang dengan pikap dan mereka duduk lesehan di bagian bak belakangnya.
Saat tiba, warga secara bergantian masuk ke dalam rumah untuk melihat Adnan, sebab kondisi rumah yang sempit dan pengap tak baik untuk bayi.
Baca juga: HEBOH Bayi Laki-laki Hamil di Sumbar, Awalnya Dikira Kembung, Ternyata Berisi Janin Saudara Kembar
Keluarga Adnan menyediakan kursi yang cukup banyak untuk warga duduk sembari menunggu giliran masuk.
Warga yang masuk selalu mengabadikan momen ponsel pintar masing-masing. Beberapa di antaranya ada yang live streaming di media sosial.
Sesekali kondisi terlihat tegang. Mereka yang lama menunggu di luar berteriak ke dalam agar gantian untuk masuk.
"Penasaran, mau lihat langsung apa benar bayinya hamil atau tidak," ujar salah seorang pengunjung, Wati (47) kepada TribunPadang.com.
"(setelah melihat) antara percaya dan tidak. Kalau iya, ini kuasanya Allah, kalau tidak saya tidak tau, ada apanya," timpal Yetti (39).
Tak hanya warga yang datang, ramainya Adnan juga mengundang pedagang makanan keliling untuk berjualan.
Berkah dari Viral
Hendi merupakan keluarga kurang mampu. Ia hanya bekerja sebagai pedagang ikan untuk memenuhi kebutuhan harian dan istrinya tidak bekerja.
Adnan yang akan dioperasi membutuhkan biaya yang banyak. Persiapan untuk operasi saja sudah mengikis cukup banyak simpanannya.
"Saya bolak balik Padang-Batang Kapas selama dua minggu untuk mengurus ini," imbuhnya.
Hendi mengatakan, berkat viral ini, sedikit banyaknya ia bersama keluarga cukup terbantu dengan sumbangan warga yang datang.
Dari sumbangan itu, ia dapat membeli kebutuhan Adnan jelang operasi dan biaya ia bersama keluarga selama di Padang nantinya.
Meski begitu, Hendi masih bingung untuk menanggung biaya operasi Adnan nantinya.
Pasalnya, BPJS yang baru dibuat pekan lalu hingga kini belum aktif. Sedangkan ia sudah berangkat subuh tadi ke Padang.
Meski membawa berkah, Hendi dan istri sempat risih dengan keramaian dan mengkhawatirkan kesehatan anaknya.
"Hari Minggu (23/10/2023), saya bawa Adnan ke RSUD M Zein untuk menginap, ini untuk menghindar sebentar dari warga yang terus datang," katanya.
"Kita kan yang penting keselamatan anak dulu. Kalau ramai begini, takut juga jadinya," pungkasnya.
***
Artikel ini diolah dari TribunPadang