Johan pun mengaku, ia mendapatkan lebih banyak mendapatkan penumpang saat mangkal di Monas ketimbang saat masih di Tanah Abang.
"Kalau wisatawan lokal, sering angkutnya bukan wisatawan Jabodetabek tapi orang luar daerah," katanya.
Modal Belajar di Sekolah
Adapun, Johan mengasah kemampuan Bahasa Inggris miliknya melalui pembelajaran yang pernah ia dapatkan dulu sejak sekolah.
Namun, kala itu, Johan tidak berani menonjolkan kemampuan berbicara Bahasa Inggris-nya.
Tetapi, saat mangkal di Tanah Abang, Johan pernah mendapatkan penumpang WNA.
Ia masih ragu-ragu dalam menggunakan kemampuan bahasa asingnya saat itu.
Ia masih merasa bingung tentang apa yang perlu dibicarakan.
Alhasil, Johan hanya mengantarkan orang asing itu tanpa bersuara.
"Bulenya saya bawa, tapi saya diemin.
Saya mikir, enggak ada yang bisa saya tunjukin.
Sejak di Monas, saya beranikan untuk ngomong pakai Bahasa Inggris," jelas dia.
Baca juga: Terungkap Kondisi Jessica Wongso Dipenjara, Jadi Desainer dan Guru Bahasa Inggris untuk Napi Lain
Selain itu, ia juga merasa perlu mempertajam kemampuan yang telah dipelajari sejak SD-STM.
Ia mengaku sempat kesulitan karena bahasa Inggris yang dipelajari semasa sekolah bukanlah jenis percakapan sehari-hari.
"Yang dipelajari dan diterapkan langsung beda.