TRIBUNTRENDS.COM - Kepala Sekolah SD Negeri Sugihan 3, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, yakni Septina Ika Kadarsih, merasa iba melihat murid-muridnya jalan kaki menuju sekolah.
Sebab, SD Negeri Sugihan 3 berada di tengah persawahan, hal itu itu menjadikan sekolah tersebut terpencil dari permukiman warga.
Saking terpencilnya, sekolah tersebut sampai kekurangan murid setiap tahunnya.
Orang tua di daerah tersebut memilih menyekolahkan anaknya di sekolah yang mudah aksesnya.
Baca juga: Guru Honorer di Lampung Diberhentikan Kepala Sekolah, Tiba-tiba Diminta Mundur, Ini Penyebabnya
Tak ingin kejadian serupa terus terjadi, Septina Ika Kadarsih selaku kepala sekolah berinisiatif menyediakan mobil antar jemput untuk murid-muridnya.
Dia membeli mobil Suzuki Carry keluaran 1988 yang difungsikan sebagai mobil sekolah.
"Belinya sudah sekitar setahun lalu, Rp 15 juta, kemudian dimodifikasi sebagai mobil antar jemput siswa.
Tapi memang seringnya untuk mengantar siswa pulang, diantar sampai ke rumah masing-masing," kata Septina, dikutip dari Kompas.com, Kamis, (14/9/2023).
Menurut Septina, semua siswa menggunakan jasa mobil tersebut setiap harinya. Total 25 siswa diantar dalam dua rombongan.
"Diantar dari yang paling dekat, di sekitar sekolah sampi siswa yang rumahnya di wilayah Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Siswa di sini memang banyak juga yang dari Boyolali," paparnya.
Septina mengatakan, jika siswa berjalan kaki ada yang menempuh perjalanan sejauh tiga kilometer melalui perkebunan.
"Kasihan juga kalau terlalu jauh, selain capai saat berjalan juga bisa terlambat.
Kalau dengan mobil ini mereka jadi lebih cepat," jelasnya.
Setiap hari, siswa yang menggunakan jasa mobil antar jemput harus membayar Rp 2.000.