TRIBUNTRENDS.COM - Perlahan-lahan borok kepala sekolah SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor yang memecat guru honorer terungkap.
Kepala sekolah bernama Nopi Yeni itu disebut sering melakukan pungli.
Selain itu, wanita paruh baya itu juga disebut sering kali intervensi soal penggalangan dana.
Semenjak dirinya menjabat jadi kepala sekolah pada Oktober 2019 silam, banyak guru mengaku sangat tertekan.
Akun Twitter Sukmana bercerita istrinya merupakan mantan anggota komite di sekolah tersebut.
Baca juga: Akui Pungli, Kepala SD di Bogor Dapat Uang karena Lakukan Ini, Sosok Penyuap Terungkap: Gratifikasi
"Memang rada aktif kalau soal pungli," cuitnya di Twitter.
Berdasar cerita sang istri, kata Sukmana, Nopi Yeni sering kali intervensi soal penggalangan dana.
"Sering banget intervensi untuk penggalangan dana kalau ada acara," cuitnya.
Sampai pada Maret tahun 2022 Nopi Yeni menjadi kepala sekolah SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor.
"Sejak awal masuk sekolah aja (guru-guru) merasa tidak nyaman, sudah merasa tertekan," kata guru honorer SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor, Mohamad Reza Ernanda.
Namun begitu, sebagai bawahan guru-guru tetap berusaha melakukan adaptasi.
"Setelah adaptasi kepala sekolah gak sesuai dengan sekolah ini," kata Pak Reza.
Dan benar saja, baru setahun menjabat Nopi Yeni sudah berbuat ulah.
Ia terbukti menerima gratifikasi saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 lalu.
Jadi kuota maksimal di SD itu sebanyak 112 orang, namun oleh Nopi Yeni justru ditambah 5 orang jadi 117.