Berita Kriminal

ASTAGA 3 Pemuda di Pasarwajo Ditikam Saat Nonton Gerak Jalan, 1 Tewas, Motif Pelaku Masih Didalami

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penikaman. Tiga orang pemuda ditikam saat sedang menonton gerak jalan indah di Kelurahan Pasarwajo, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Minggu (13/8/2023)

Namun ketika di SMA, pelaku ternyata masih menjadi korban bully dari teman-temannya.

Ternyata sebelumnya, di hari Jumat pelaku pelaku di olok olok oleh korban bahkan pelaku juga di foto oleh korban.

Karena merasa sakit hati, hingga kahirnya pelaku nekat menusuk korban dnegan menggunakan senjata tajam.

Saat ditelusuri ke SMAN 7 Banjarmasin, kejadian tersebut memang benar terjadi pada pagi hari.

“Benar terjadi kejadiannya pagi tadi,” ucapnya singkat tanpa mau disebutkan namanya dilansir dari TribunBanjarmasin.com

Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 7 saat dihubungi mengatakan sedang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.

“Mohon maaf, saya masih koordinasi dengan Pak Kadis,” ucapnya singkat melalui pesan whatsapp.

Baca juga: SOSOK Rangga Tikam Istri dan Telantarkan Anak, 8 Tahun Buron Sampai Sudah Nikah Lagi, Kini Ditangkap

Suasana di depan IGD RSUD Ulin Banjarmasin, Selasa (1/8/2023).

Disdikbud Kalsel Buka Suara

Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Kalsel, Daryatno Ngateno,mengatakan jika motif pelaku menusuk temannya sendiri itu karena skait hati dibully.

Mengetahui hal tersebut, Daryatno mengatakan jika pihaknya tidak bisa langsung bertindak karena pihaknya harus meminta keterangan dari pihak yang bersangkutan.

Pastinya,memberi atensi khusus pada kasus ini dengan meminta keterangan dari berbagai pihak terkait.

“Kami segera mendatangi SMAN 7 Banjarmasin dan mungkin juga ke rumah sakit,” katanya, Senin (31/7/2023).

Baca juga: ASTAGA Siswa SMA di Pasaman Dikeroyok Teman, Babak Belur Pulang Sekolah, Korban Sampai Dirawat di RS

Daryatno juga mengatakn hingga saat ini aksus bullying masih ada di setiap sekolah, dan Daryatno juga mengimbau kepada setiap sekolah untuk melakukan pencegahan bullying ini.

“Kami juga terus memberikan imbauan dan sosialisasi kepada seluruh sekolah terkait pencegahan bullying,” ujar Daryatno.

Kendati demikian Daryatno tidak membenarkan kasus penusukan ini.

“Seharusnya melaporkan kepada BK, apalagi inikan perbuatannya [bullying] sudah berlangsung sejak lama.

Tapi kita belum bisa memastikan bagaimana kronologi sebenarnya,” tandasnya.

(*)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan Tribunbengkulu.com