Tapi belum selesai, sudah pergi dan tak pernah kembali," lirihnya.
Ia juga mempertanyakan sikap pelaku yang menurutnya menuntut untuk dihormati.
"Ose tuntut hormat apa? Barang ose siapa?" teriaknya lagi menggunakan melayu Ambon.
Keluarga RRS mengatakan mereka sangat terpukul dengan kepergian RRS.
Pasalnya RRS adalah anak yang ramah dan tidak memiliki musuh.
"Kami sangat terpukul atas kejadian yang merenggut saudara kami.
Dia sangat ramah denga semua orang bahkan tidak pernah memiliki musuh," ucap sepupu korban, Nur dikutip TribunJakarta dari TribunAmbon.
Selain keluarga dan kerabat, tampak teman-teman sekolah korban juga mendatangi rumah duka.
Salah seorang teman sekolah korban, Rasido Sandika mengaku bahwa korban sangat kalem disekolah, tidak pernah terlibat masalah.
"Dia di sekolah dikenal baik, alim dan tidak pernah buat kegaduhan," tandasnya.
(*)
Artikel ini diolah dari TribunSolo.com