TRIBUNTRENDS.COM - Ke mana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ambon, Elly Toisuta?
Dirinya mendadak menghilang usai anaknya, Abdi Toisuta alias AT terlibat kasus penganiayaan.
Sebelum menghilang, Elly Toisuta sempat membuat video ucapan belasungkawa setelah anaknya viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, Elly menyampaikan menyerahkan proses hukum ke pihak berwajib.
Baca juga: SOSOK Abdi Toisuta, Anak Ketua DPRD Ambon Terancam 7 Tahun Penjara, Tega Aniaya Remaja hingga Tewas
Diketahui, Abdi Toisuta alias AT putra Ketua DPRD Ambon Elly Toisuta, menganiaya seorang remaja berinisial RRS (18).
Imbas ulah AT itu, RRS mendapat luka serius hingga meninggal dunia.
AT saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polresta Pulau Ambon.
Sementara sang ibu, Elly Toisuta, belum tampak batang hidungnya di kantor tempat dia bekerja.
Ketua DPRD Ambon tersebut tidak datang ke kantor usai kasus penganiayaan oleh anak kandungnya.
Dilansir dari TribunAmbon.com (grup TribunTrends.com), Elly Toisuta ternyata sudah tak ke kantor selama empat hari lamanya.
Ia tidak terlihat di ruangannya sejak Senin (31/7/2023) hingga Kamis (3/8/2023).
Padahal sejumlah agenda rapat terkait uji publik Peraturan Daerah (Perda) telah berlangsung.
Ruang kerjanya pun mendadak tertutup rapat.
Di area parkiran juga tidak ada mobil miliknya.
“Iya saya lihat juga beliau tidak pernah ke kantor setelah kejadian itu,” kata salah seorang pegawai kantor DPRD Ambon yang tidak ingin disebutkan namanya, Kamis.
Baca juga: Putranya Aniaya Remaja hingga Tewas, Ketua DPRD Ambon Minta Maaf, Serahkan Kasus Sang Anak ke Polisi
Sebelumnya, Elly masih sempat membuat video ucapan belasungkawa setelah anaknya viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, Elly menyampaikan menyerahkan proses hukum ke pihak berwajib.
"Saya yang itu kita atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dengan ini kami menyampaikan turut berbelasungkawa yang ke dalam-dalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala Azza Wa Jalla rahmati almarhum Husnul Khatimah, serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin," ucap Elly, Selasa (1/8/2023).
Namun, dalam klarifikasinya tersebut, Elly tak menyebutkan permintaan maaf kepada keluarga korban atas apa yang dilakukan oleh anaknya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena pun turut buka suara soal penganiayaan yang dilakukan anak Ketua DPRD Kota Ambon.
Ia berharap, proses penegakan hukum tidak pandang bulu dan tak pandang status sosial.
"Siapapun yang melakukan itu, kita sama sederajat di mata hukum.
Pemerintah Kota mengharapkan proses ini dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Wattimena kepada TribunAmbon.com (grup TribunTrends.com), Rabu (2/8/2023).
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat Kota Ambon untuk saling menjaga keamanan dan ketertiban.
Bodewin berharap, seluruh warga tidak mengklaim tempat tinggalnya sebagai wilayah kekuasaan, terlebih oleh oknum-oknum tertentu sehingga pengunjung harus meminta izin.
"Kita ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Siapa saja bisa kemana saja," cetus Wattimena.
Ia juga menyampaikan belasungkawa atas apa yang dialami korban.
"Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban.
Kami juga mengimbau supaya kita menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Kota Ambon," tandasnya.
Baca juga: Tuhan Aku Gak Ikhlas Tangis Ibu Remaja yang Tewas Dipukul Putra Ketua DPRD Ambon: Beta Orang Susah
Pelaku Berpotensi Dihukum Berat
Sementara itu, Polda Maluku mengungkapkan, proses penyidikan kasus penganiayaan ini masih dikembangkan.
Kombes M Roem Ohoirat selaku Kabid Humas Polda Maluku mengatakan, AT bisa dihukum lebih berat.
"Proses penyidikan masih berjalan dan akan bisa dikembangkan dengan alat bukti atau bukti-bukti yang ada untuk penerapan pasal baru yang ancamannya lebih berat," kata Rum Ohoirat, Selasa (1/8/2023).
Roem mengatakan, Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif memerintahkan agar AT dijerat pasal dengan ancaman paling berat.
"Kapolda juga telah memerintahkan agar terapkan pasal yang tepat dan ancaman yang paling berat untuk tersangka sehingga kasus-kasus seperti ini tidak terulang lagi di tengah masyarakat," beber Rum.
Orang Tua RRS Histeris
Sementara itu di lain sisi, orang tua RRS (16), remaja yang tewas dianiaya oleh Abdi Toisuta alias AT (25), menangis histeris kehilangan anaknya.
Dia masih tak menyangka anaknya meninggal gegara dianiaya oleh anak Ketua DPRD Kota Ambon.
Video ibu RRS menangis pun dengan cepat menyebar luas diberbagai grup WhatsApp dan lainnya.
Dalam video tersebut, tampak ibu korban, Inanet Loho menangis histeris tak kuasa melepas kepergian sang anak.
Baca juga: KEJI! Pria Tewas Dianiaya Sekuriti Ancol, Dituduh Maling, Diberi Lelehan Kursi Plastik yang Dibakar
"Beta seng (tidak) ikhlas dunia akhirat.
Beta seng ikhlas ose (kamu) pukul Beta punya anak," teriak Inanet sambil menangis.
Masih dalam video, sang ibu menyesalkan kejadian yang dialami anaknya.
"Ya Allah, Beta orang susah. Besarkan anak supaya menyelesaikan sekolah.
Tapi belum selesai, sudah pergi dan tak pernah kembali," lirihnya.
Ia juga mempertanyakan sikap pelaku yang menurutnya menuntut untuk dihormati.
"Ose tuntut hormat apa? Barang ose siapa?" teriaknya lagi menggunakan melayu Ambon.
Keluarga RRS mengatakan mereka sangat terpukul dengan kepergian RRS.
Pasalnya RRS adalah anak yang ramah dan tidak memiliki musuh.
"Kami sangat terpukul atas kejadian yang merenggut saudara kami.
Dia sangat ramah denga semua orang bahkan tidak pernah memiliki musuh," ucap sepupu korban, Nur dikutip TribunJakarta dari TribunAmbon.
Selain keluarga dan kerabat, tampak teman-teman sekolah korban juga mendatangi rumah duka.
Salah seorang teman sekolah korban, Rasido Sandika mengaku bahwa korban sangat kalem disekolah, tidak pernah terlibat masalah.
"Dia di sekolah dikenal baik, alim dan tidak pernah buat kegaduhan," tandasnya.
(*)
Artikel ini diolah dari TribunSolo.com