Piring penuh tidak dicuci di dapur.
Sisa makanannya tertinggal di wastafel.
Makanannya ditinggal di kulkas begitu saja.
Bahkan sampah pembalutnya pun tidak dibuang (kami menghapus fotonya karena terlalu menjijikan).
Ini bisa menjadi kerugian besar bagi kami, tetapi untungnya kami berurusan melalui Airbnb dan memiliki asuransi.
Kami melaporkan kerusakan ke Airbnb dan jika penyewa tidak mau membayar, Airbnb akan membayar sesuai dengan perkiraan kerusakan," lanjutnya.
Lantas bagaimana nasib pemilik rumah sewa tersebut?
"Alhamdulillah dalam kasus kami, Airbnb membayar kami biaya pembersihan setelah empat jam pembuatan laporan, dan untungnya semuanya disederhanakan.
Investigasi akan dilakukan dan penyewa dapat masuk blacklist," jelas wanita itu.
“Ini realita kami sebagai pemilik homestay.
Tidak semuanya menguntungkan. Jenis penginapan banyak.
Tapi tidak bisa dimungkiri 90 persen penginapan kami sangat baik.
Terkadang tamu mengharapkan pelayanan seperti hotel tetapi menginginkan biaya yang murah seperti homestay .
Kami keluarkan modal untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penyewa, kami berharap mereka
merawat homestay seperti rumah sendiri.
Mudah-mudahan dalam waktu dekat homestay kita bisa kembali seperti semula,” ujar perempuan itu menutup ceritanya.
Di kolom komentar, warganet mengatakan bahwa penampilan menarik seseorang tidak menjamin kepribadian yang baik pula.
“Kasihan homestaynya terlihat premium seperti ini tapi jatuh ke tangan yang salah.
Hati-hati dengan wanita cantik," ujar seorang netizen.
"Terlalu sibuk mempercantik penampilan hanya itu yang cantik dari mereka," timpal netizen yang lain.
(TribunTrends.com/ Suli Hanna)