Tanyakan apakah Anda menyesal, tentu saja.
Namun setelah 2 tahun bekerja, dia terlalu bosan dengan lingkungan kantor yang serba mengekang.
"Setiap pagi, saya harus bangun pagi untuk tepat waktu untuk ketepatan waktu."
"Setiap hari pulang kerja, lupa mencatat waktu dan langsung kehilangan gaji."
"Belum lagi akhir pekan atau setiap hari libur dibanjiri deadline," ceritanya.
"Selama libur panjang 3-5 hari, perusahaan menyusun kegiatan team building," lanjutnya.
Terkadang di pedesaan, jika ada pekerjaan mendesak dan ingin keluar, Anda harus menulis email untuk menyampaikan semuanya kepada pimpinan, kepala departemen, dan kemudian ke administrasi personalia.
Hanya duduk dan menunggu bos membalas email adalah akhir dari masa muda.
"Setiap hari ketika saya pulang kerja, saya merasa berat, saya tidak ingin melakukan apa-apa lagi.
Tidak hanya teman saya, dia mengatakan kepada saya bahwa bekerja sebagai kolega memiliki banyak gelar yang bagus," pungkasnya.
Baca juga: Sosok Anuthida Saratana Finalis Miss Grand Thailand 2023, Pakai Gaun tapi Naik Ojol ke Lokasi Kontes
Bahkan ada kakak yang fasih 2 bahasa asing tapi masih berprofesi sebagai tukang ojek.
Biasanya, seorang saudara dari provinsi Ninh Binh, lulusan pedagogi, berbicara bahasa Inggris dengan sangat lancar.
Sebelumnya ia juga menggemari profesi tukang pukul kepala muda, namun setelah 3 tahun mengajar masih hanya dalam bentuk kontrak, dan belum ada ujian untuk merekrut PNS.
Setiap hari, saya mengajar 4-5 pelajaran, saya kembali ke kelas pelajaran, rencana pelajaran, dan meniru kegiatan mengajar hingga tengah malam, tetapi gaji saya hanya 7-8 juta/1 bulan.
Saya bertanya-tanya mengapa dia tidak mengajar, sekarang para guru pergi ke pusat bimbingan belajar untuk mendapatkan banyak uang.