TRIBUNTRENDS.COM - Ogah jadi karyawan kantoran, pemuda yang telah lulus S1 ini lebih memilih kerja jadi driver ojek online.
Padahal pemuda ini memiliki ijazah S1.
Meski memiliki gaji tak banyak, pemuda ini merasa senang dengan pekerjaannya ini.
Dikutip dari YAN, Minggu (30/4/2023), saat ini, banyak aplikasi ride-hailing berteknologi yang tidak hanya cepat dan nyaman bagi pengguna tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Bahkan banyak anak muda, setelah berjuang mencari pekerjaan atau sudah bekerja beberapa tahun, juga memutuskan berhenti dari pekerjaannya untuk narik ojek.
Baca juga: SEKOLAHKAN Sampai Sarjana, Pak Edy Ditinggal setelah Anaknya Nikah, Huni Rumah Kumuh & Jadi Pemulung
Meski penghasilan dari pekerjaan ini tidak terlalu tinggi dan banyak resikonya.
Namun nyaman, tidak terikat waktu seperti pergi ke kantor.
"Saya punya teman dari universitas yang lulus dengan gelar yang sangat bagus, tetapi setelah 2 tahun bekerja, dia memilih untuk membuang ijazahnya dan mengendarai ojek."
"Dia langsung mendaftar sebagai sopir dua perusahaan, mengemudi dari pagi hingga malam."
"Jika Anda bekerja keras, suatu hari Anda juga akan mendapatkan 500.000 - 700.000 VND (Rp 312 ribu - Rp 437 ribu)," ujarnya.
"Rata-rata, jika Anda kerja secara teratur, Anda bisa mendapatkan hingga 12-15 juta VND/bulan (Rp 7 juta - Rp 9 juta)," tambahnya.
Meski gaji ini tidak terlalu banyak, tapi cukup untuk tinggal di Hanoi saja, tidak bergantung pada siapapun.
Meski setiap pulang ke kampung halaman, ia disodori sederet pertanyaan seperti,“Berapa biaya kuliah selama 4 tahun, dan setelah lulus sarjana, kamu tidak menyesal?”,
“Kalau tau gitu, terus masuk universitas dari awal, buat apa, kenapa gak bikin ojek dari awal."
Mendengar itu, teman saya hanya tertawa tapi tidak berkata apa-apa.