Uni Eropa mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke Turki, sedangkan tim penyelamat dari Belanda dan Rumania sudah dalam perjalanan.
Inggris mengatakan akan mengirim 76 spesialis, peralatan, dan anjing penyelamat.
Prancis, Jerman, Israel, dan AS juga telah berjanji untuk membantu.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menawarkan bantuan kepada Turki dan Suriah, seperti halnya Iran.
'Kami Pikir Kiamat' Ngerinya Gempa Turki, Semua Warga Histeris & Takut: Hidup & Mati Sangat Tipis
Gempa magnitudo 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada, Senin (6/2/2023) pagi.
Akibat dahsyatnya gempa tersebut, sebanyak lebih dari 3.800 orang dilaporkan meninggal dunia.
Ketika gempa terjadi, warga Turki dan Suriah sangat histeris.
Sambil dilanda ketakutan dan panik, mereka berusaha menyelamatkan diri dan keluarga.
Baca juga: DIGUNCANG Gempa M 7,8, Turki Luluh Lantak, 3800 Orang Lebih Tewas, Presiden Berduka 7 Hari Berkabung
Dilansir TWT World, Erdal Bay, seorang profesor di Universitas Gaziantep, berkata ia dan keluarganya masih tidur saat gempa terjadi.
"Saya rasa batas antara hidup dan mati sangat tipis," ujar Bay kepada TWT World melalui pesan WhatsApp.
"Saya memikirkan keselamatan keluarga."
Saat merasakan gempa, Bay langsung meninggalkan gedung apartemennya bersama keluarganya.
Untungnya, apartemennya tidak terdampak parah.
Namun perbotan di rumahnya berguncang dan berjatuhan di lantai.