'Hampir Mati Demi DPR Rakus' Polisi Curhat Lelah Jadi Tameng, Ingin Berdiri di Barisan Rakyat

Ingin menjatuhkan mereka yang menurutnya tak lagi layak disebut wakil rakyat.

"Join lah kalo bisa bareng runtuhin DPR."

Dukungan Mengalir, Tapi Akunnya Menghilang

Ungkapan Dimas menjadi viral. Banyak netizen menganggap ia sebagai cermin kegelisahan yang sesungguhnya.

Bahwa tak semua yang berseragam itu sepenuhnya setia pada kekuasaan. Ada juga yang hatinya tertambat pada suara rakyat.

"Sebenernya masih banyak polisi yg waras dan melek keluhan masyarakat, cm ya tuntutan pekerjaan yg udh dibayar pemerintah," tulis akun @mermaid_darat11.

"Semoga oknum ini selamat," ujar @meytzser.

"Sebenarnya itu pemikiran rata2 anggota polri. Tpi gak berani bersuara aja…," timpal akun @dellayuza.

Dimas pun menyebut bahwa ia bukan satu-satunya yang geram. Ia membocorkan bahwa amarah terhadap DPR juga dirasakan oleh rekan-rekannya di barisan.

"Yak elah temen gw pada dongkol juga anjer sepanjang di barisan ngumpat ngomong DPR kon**,"* ungkapnya blak-blakan.

Namun kini, akun Facebook Dimas Kurniawan tak lagi dapat ditemukan.

Hilang dari peredaran dunia maya, entah karena tekanan, ancaman, atau pilihan pribadi untuk menghilang.

Baca juga: Abay Tulis Story Bela Affan, Nasib Membawanya pada Takdir Serupa, Tutup Usia dalam Api dan Kekacauan

Polisi di Titik Rasa — Ketika Seragam Tak Lagi Jadi Pelindung Kekuasaan

Kisah Dimas Kurniawan adalah cermin dari kegelisahan di balik tameng dan gas air mata. Bahwa di tengah kepulan asap dan barikade kawat berduri, masih ada yang berdiri di sisi nurani.

Apakah ia akan dihukum karena kata-katanya?