Ketua DPRD Sulsel Kenang Sosok Abay: Sahabat, Fotografer dan Pendamping Setia yang Pulang Selamanya

TRIBUNTRENDS.COM - Jumat malam, 29 Agustus 2015, Gedung DPRD Kota Makassar di Jalan AP Pettarani berubah menjadi neraka api.

Di balik kobaran yang menjulang dan kepanikan yang melanda, satu nama menjadi korban: Muhammad Akbar Basri, atau yang akrab disapa Abay.

Abay bukan pengunjuk rasa, bukan pula pemicu kekacauan. Ia adalah fotografer Humas DPRD, seseorang yang saban hari berdiri di balik kamera, mengabadikan agenda-agenda formal wakil rakyat.

Malam itu, ia tidak sedang memotret, ia sedang bertarung untuk bertahan hidup.

Tubuh Abay ditemukan di lantai 3 gedung yang terbakar. Ia tewas setelah berusaha menyelamatkan rekan-rekannya.

Beberapa staf DPRD yang selamat mengaku, Abay sibuk membantu evakuasi... hingga ia melupakan keselamatannya sendiri.

Baca juga: Sosok Abay, Sarina, dan Syaiful, 3 ASN Tewas saat Gedung DPRD Makassar Dibakar, Lompat dari Lantai 4

Detik-Detik Terakhir: Pesan dari Dalam Kobaran

Di tengah kepungan asap dan bara, Abay sempat mengirimkan tiga video ke grup WhatsApp Media DPRD.

Gambar dalam video itu gelap nyaris tak terlihat. Tapi suara napasnya berat dan sesak. Dalam bisikan lirih, Abay berkata:

“Sesak nafas, ya Allah.”

Video pertama dikirim pukul 21.47 WITA, lalu disusul dua video lain pada pukul 21.55 dan 22.03. Namun semuanya dikirim dalam mode sekali lihat, tanpa bisa diulang, apalagi disimpan.

Ketika seorang rekan bertanya apakah ia bisa keluar, Abay hanya menjawab dengan kalimat yang menyayat:

“Nda bisa kak (keluar), kalau keluar selesaika.”

Pada pukul 22.30 WITA, status WhatsApp-nya tak lagi aktif.

Panggilan tak dijawab. Pesan tak terbaca. Tak lama kemudian, Abay mengirim pesan perpisahan di grup lain: