Breaking News:

Demo Buruh

Air Mata Zulkifli di Tengah Hujan, Tak Sanggup Tonton Video Affan Driver Ojol Tergilas Rantis

Zulkifli (54) menangis di sisi jenazah putranya, Affan (21). Dia tak berani lihat video anaknya yang merupakan driver ojol saat terlindas rantis.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Wartakota
OJOL TERLINDAS RANTIS - Zulkifli (54) menangis di sisi jenazah putranya, Affan (21). Dia tak berani lihat video anaknya yang merupakan driver ojol saat terlindas rantis. Foto diolah pada Jumat, 29 Agustus 2025. 

TRIBUNTRENDS.COM - Langit Jakarta baru saja menyisakan gerimis ketika Zulkifli (54) berdiri terpaku di sisi jenazah putranya, Affan Kurniawan (21).

Di hadapannya, tubuh muda yang dulu penuh semangat kini terbujur kaku, tak lagi bernyawa.

Luka di dada seorang ayah tak terlihat, tapi terasa dalam tiap getar suara yang keluar dari bibirnya yang kering.

Kepada Warta Kota, Zulkifli mengisahkan bagaimana kabar buruk itu menghantam kehidupannya tanpa aba-aba tepat ketika ia baru pulang dari mencari nafkah sebagai pengemudi ojek online.

Baca juga: Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos

“Sampai rumah, anak-anak, istri saya pada teriak bahwa yang namanya Affan, itu anak saya, katanya meninggal. 

Langsung teriak meninggal. Saya kaget,” katanya, suaranya bergetar, seolah luka itu masih segar.

Kabar itu ia dapat bukan dari pihak berwenang, melainkan dari potongan berita yang beredar di media dan bisik-bisik tetangga.

Tak menunggu waktu lama, ia dan anak sulungnya langsung memacu motor menerobos hujan deras, menuju RSCM dengan pikiran yang kacau dan hati yang menolak percaya.

“Saya sampai di jalan, hampir gimana, mikirin ‘Apa iya (anak saya)? Apa iya?’ Itu juga kayak enggak konsen bawa motor juga,” lanjutnya dengan tatapan kosong, mengenang perjalanan yang kini tak bisa ia lupakan.

Saat itu, Zulkifli belum tahu secara pasti penyebab kematian anaknya. Ia hanya mendengar kabar simpang siur: anaknya meninggal saat ada unjuk rasa.

AFFAN OJOL MENINGGAL - Zulkifli (54), ayah almarhum Affan Kurniawan, mengenang putranya sebagai anak baik, kerja dari pagi sampai malam untuk adik tercinta.
AFFAN OJOL MENINGGAL - Zulkifli (54), ayah almarhum Affan Kurniawan, mengenang putranya sebagai anak baik, kerja dari pagi sampai malam untuk adik tercinta. (Kolase TribunTrends/Wartakota)

Namun ia tahu betul, Affan bukanlah pemuda yang suka ikut aksi. Anaknya itu bukan aktivis.

Ia hanya seorang anak yang bekerja keras demi membantu ekonomi keluarga tanpa banyak bicara, tanpa banyak menuntut.

“Kalau dia cuma kerja aja. Itu ibaratkan anak saya yang paling bantu saya cari nafkah. Buat adiknya,” ujarnya lirih.

Namun semua dugaan dan bantahan itu runtuh, saat Zulkifli akhirnya menyaksikan sendiri tubuh Affan di kamar jenazah RSCM. Tak bergerak, tak bernapas, tak kembali.

Sejak itu, banyak video beredar di media sosial, memperlihatkan detik-detik tragis saat Affan dilindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan.

Baca juga: Pengorbanan Terakhir Affan: Dari Pagi ke Malam Cari Rezeki untuk Adik, Sang Ojol Pulang Tak Bernyawa

Namun Zulkifli tak punya cukup kekuatan untuk melihatnya. Ia tak sanggup.

“Saya enggak berani ngelihat. Saya enggak pernah ngebuka-buka itu,” ucapnya, pelan.

Kini, hanya satu hal yang bisa ia pinta. Affan sudah tiada. Namun sebagai ayah, Zulkifli ingin satu hal terakhir untuk anaknya yang tak sempat berpamitan: keadilan.

“Saya serahkan ke polisi, saya minta keadilan,” pungkasnya.

AFFAN OJOL MENINGGAL - Presiden Prabowo marah atas insiden tragis yang menewaskan seorang warga sipil, Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang terlindas rantis. Foto diolah pada Jumat, 29 Agustus 2025.
AFFAN OJOL MENINGGAL - Presiden Prabowo marah atas insiden tragis yang menewaskan seorang warga sipil, Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang terlindas rantis. Foto diolah pada Jumat, 29 Agustus 2025. (Kolase TribunTrends/Istimewa/YouTube Sekretariat Presiden)

Reaksi Prabowo

Presiden Prabowo Subianto tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Wajah tegas seorang pemimpin itu terlihat menegang saat ia mengungkapkan perasaan kecewa atas insiden tragis yang menewaskan seorang warga sipil, Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang tak bersalah, di tengah ricuhnya aksi demonstrasi 28 Agustus 2025.

“Saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan,” ucap Presiden Prabowo dalam pernyataan video resminya, Jumat (29/8/2025).

Kemarahan Prabowo bukan tanpa sebab. Ia melihat jelas bahwa tindakan aparat penegak hukum dalam merespons situasi telah melewati batas.

Affan Kurniawan bukan pendemo, bukan provokator melainkan rakyat biasa yang sedang bekerja demi menyambung hidup, menjadi korban dalam peristiwa itu.

Presiden segera memerintahkan agar kasus ini tidak hanya dicatat sebagai “insiden”, tapi diselidiki sampai ke akar.

Ia menuntut transparansi penuh dan penegakan hukum tanpa kompromi terhadap petugas-petugas yang terlibat.

“Saya sudah perintahkan agar insiden tadi malam diusut tuntas dan transparan, serta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Prabowo tak berhenti di situ. Ia memberi perintah jelas kepada aparat untuk tak ragu menindak siapa pun yang bertindak di luar hukum sekeras-kerasnya.

“Seandainya mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku, ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” ujar Presiden dengan nada tajam.

AFFAN KURNIAWAN - Foto tangkapan layar dari YouTube TribunSumsel, diolah pada Jumat (29/8/2025). Mengenang sosok Affan Kurniawan di mata sang ayah. Saat ayah minta Rp750 ribu untuk urusan motor, langsung transfer.
AFFAN KURNIAWAN - Foto tangkapan layar dari YouTube TribunSumsel, diolah pada Jumat (29/8/2025). Mengenang sosok Affan Kurniawan di mata sang ayah. Saat ayah minta Rp750 ribu untuk urusan motor, langsung transfer. (YouTube TribunSumsel)

Di tengah gejolak emosi publik, Presiden juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang.

Ia meminta rakyat untuk menahan amarah, dan tetap mempercayakan jalannya keadilan pada pemerintah yang ia pimpin.

“Saya mengimbau semua masyarakat untuk tenang dan percaya dengan pemerintah yang saya pimpin,” katanya.

Namun, nada kepemimpinan itu berganti lirih ketika Prabowo menyampaikan belasungkawa yang tulus atas wafatnya Affan.

“Saya atas nama pribadi dan pemerintah Republik Indonesia mengucapkan turut berduka cita.”

Dalam pernyataan penuh empati itu, Prabowo menyatakan bahwa pemerintah akan mengambil langkah konkret untuk memastikan keluarga Affan tidak terabaikan.

“Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya dan memberi perhatian khusus, baik orang tuanya maupun adik-adik dan kakak-kakaknya,” katanya.

Baca juga: Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan

Affan Kurniawan meninggal dunia setelah kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas tubuhnya di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Ia bukan peserta demo hanya seorang pemuda pekerja keras yang sedang menyeberang demi menyelesaikan pengantaran paket.

Hari itu, jasad Affan dimakamkan di TPU Karet Bivak, diiringi ratapan keluarga dan kemarahan publik yang belum juga reda.

Presiden Prabowo pun menutup pernyataannya dengan nada duka yang dalam:

“Saya sangat prihatin dan sedih terjadinya peristiwa ini.”

Kini, tujuh anggota Brimob telah diperiksa satu kendaraan, tujuh nama, satu tragedi.

Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim memastikan, penyelidikan tengah berjalan dan tanggung jawab akan ditegakkan.

“Masih kami dalami siapa yang nyetir, yang jelas, tujuh orang ini ada dalam satu kendaraan,” ujarnya, Kamis malam.

Namun bagi Zulkifli, ayah Affan, dan keluarga yang ditinggalkan, tak akan pernah ada keadilan yang bisa benar-benar menggantikan kehilangan.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel tayang di wartakota)

Tags:
Affanojolmobil rantisZulkifli
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved