Pilu Keluarga Mario Piay Korban Tewas Minibus Masuk Sawah di Minahasa, Tinggalkan Istri dan 2 Anak

TRIBUNTRENDS.COM - Duka menyeruak di Desa Kaweng, Gorontalo.

Di sela irama harapan yang kini redup, nama Mario Piay (34) bergema sebagai sosok yang tak akan tergantikan.

Sosok pekerja keras, anak tunggal dan penyayang, semua kini tinggal kenangan di tengah ratap keluarga yang memeluk luka mendalam.

Di rumah duka di Jaga IV, setiap helaan napas terasa berat.

Kehadiran teman dan keluarga bak alunan doa yang menahan kesedihan.

Fratsia Pomeaan, istri Mario, dan kedua buah hatinya yang masih kecil, meneteskan air mata tanpa henti.

Sementara itu, Stenly Piay, ayah Mario, berbicara lirih:

“Semasa hidup ia merupakan anak yang baik, manja, dan taat pada orang tua.

Ia juga seorang pekerja keras dan mandiri, serta dicintai keluarga.”

Bagi sang ayah, Mario bukan sekadar anak, namun sandaran mereka di hari tua.

Kehilangannya seolah merobohkan tumpuan harapan yang selama ini dipegang teguh:

“Dia sosok yang kami harapkan menjadi penjaga keluarga bagi saya dan istri dimasa tua,” ungkap Stenly sambil mengusap air mata.

Di tengah suasana berduka, Fratsia Pomeaan hanya bisa menatap kosong, suaranya parau di antara gemuruh ratapan:

“Kami semua menyayangi Mario Piay, tak disangka dia dipanggil Tuhan begitu cepat.”

Baca juga: Detik-detik Minibus Terjun ke Sawah di Tountimomor, Sulawesi Utara, 1 Orang Tewas

Cerita Detik-Detik Tragis: Dari Tawa Berburu hingga Jeritan di Sawah