Breaking News:

Kunci Jawaban

Pokok Pikiran Ki Hadjar Dewantara Mana yang Secara Eksplisit Guru Terapkan, Jawaban Modul 3 PPG

Jawaban Modul 3 PPG 2025 soal Pokok-pokok pikiran Ki Hadjar Dewantara mana saja yang secara eksplisit Bapak/Ibu terapkan dalam rancangan pembelajaran?

Freepik
Jawaban Modul 3 PPG 2025 soal Pokok-pokok pikiran Ki Hadjar Dewantara mana saja yang secara eksplisit Bapak/Ibu terapkan dalam rancangan pembelajaran? 

Contoh Penerapan: Ketika siswa berdiskusi di kelompok atau menghadapi kesulitan dalam proyek, saya tidak langsung memberi jawaban. 

Saya memandu dengan pertanyaan reflektif seperti, "Apa yang kalian amati?", "Bagaimana cara mengatasi masalah ini?", atau "Bagaimana jika kita coba cara lain?". 

Pertanyaan ini memicu pemikiran kritis dan mendorong inisiatif mereka sendiri. Untuk siswa pendiam, saya memberinya peran spesifik (misalnya pencatat ide atau operator proyektor) di kelompok kecil agar ia merasa berdaya dan berani terlibat.

Tut Wuri Handayani (Di Belakang Memberi Dorongan):

Contoh Penerapan: Setelah siswa menyelesaikan proyeknya, saya memberikan umpan balik yang menguatkan dan spesifik tentang usaha mereka, bukan hanya hasilnya. 

Saya juga mendorong mereka untuk berani berbagi hasil karya atau komitmennya (misalnya, di "Pohon Kebaikan"), bahkan jika awalnya hanya kepada satu teman atau saya pribadi, secara bertahap mendorong mereka keluar dari zona nyaman.

3. Prinsip Pembelajaran: Berpihak pada Anak dan Berbasis Kebudayaan/Kontekstual

Seluruh rancangan pembelajaran dirancang agar siswa menjadi subjek aktif dan materi dikaitkan dengan konteks kehidupan mereka.

Contoh Penerapan:

Berpihak pada Anak: Aktivitas "Kertas Rasa Syukurku" (Pancasila) secara langsung meminta siswa merefleksikan pengalaman spiritual pribadi mereka, bukan sekadar menghafal teori. Ini menjadikan pembelajaran sangat personal dan relevan.

Berbasis Kebudayaan/Kontekstual (Kodrat Alam & Zaman): Dalam proyek teks prosedur, siswa menulis tentang aktivitas yang akrab bagi mereka (misalnya, cara membuat jus) atau konteks lingkungan (misalnya, cara merawat tanaman di rumah). 

Pemanfaatan gadget dan media sosial juga sesuai dengan kodrat zaman mereka.

Melalui penerapan eksplisit pokok-pokok pikiran ini, saya bertujuan menciptakan pembelajaran yang bermakna, relevan, dan memberdayakan setiap peserta didik untuk tumbuh menjadi individu yang mandiri dan berkarakter.

Kunci Jawaban Alternatif:

Dalam rancangan pembelajaran yang saya susun, saya secara eksplisit menerapkan pokok-pokok pikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai berikut:

1. Pendidikan sebagai proses memerdekakan

Pokok Pikiran: Pendidikan harus memerdekakan jiwa, pikiran, dan raga peserta didik.

Penerapan:

Saya menerapkan prinsip ini melalui pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pembelajaran kontekstual.

Contoh: Dalam tema lingkungan, saya mengajak peserta didik mengamati masalah sampah di sekitar sekolah, lalu mereka membuat kampanye lingkungan melalui poster dan video pendek. Mereka bebas memilih peran sesuai minat, seperti ilustrator, penulis, atau narator. Ini memberi ruang untuk berpikir mandiri, berkreasi, dan bertanggung jawab terhadap hasil kerja kelompok.

2. Tri-N (Niteni, Nirokke, Nambahi)

Pokok Pikiran: Pembelajaran harus berlangsung secara bertahap: mengamati, meniru, lalu mengembangkan.

Penerapan:

Saya menggunakan strategi bertahap dalam membangun keterampilan dan pengetahuan peserta didik.

Contoh: Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, saat mengajarkan teks fabel:

Peserta didik niteni (mengamati) teks fabel yang saya bacakan,

Kemudian mereka nirokke (meniru) dengan menulis ulang cerita yang serupa dengan alur berbeda,

Terakhir mereka nambahi (mengembangkan) cerita tersebut dengan karakter dan nilai moral ciptaan sendiri.

3. Konsep “Tut Wuri Handayani”

Pokok Pikiran: Guru berada di belakang untuk mendorong dan mendukung peserta didik.

Penerapan:

Saya lebih berperan sebagai fasilitator daripada pemberi informasi.

Contoh: Dalam pembelajaran kelompok, saya membimbing peserta didik menyusun rencana kerja, memberi pertanyaan pemantik, dan mendampingi saat mereka mempresentasikan hasil. Saya tidak mendikte, tapi memberi masukan reflektif setelah mereka mencoba dan belajar dari kesalahan.

4. Pendidikan yang sesuai kodrat alam dan zaman

Pokok Pikiran: Pendidikan harus sesuai dengan perkembangan peserta didik dan zaman mereka hidup.

Penerapan:

Saya mengintegrasikan teknologi dan isu-isu kekinian dalam pembelajaran.

Contoh: Dalam tugas menulis teks prosedur, peserta didik membuat tutorial video pendek di platform digital (misalnya cara membuat makanan tradisional), lalu membagikannya melalui Google Classroom. Ini membuat pembelajaran relevan dengan dunia digital yang mereka hadapi sehari-hari.

5. Menumbuhkan budi pekerti

Pokok Pikiran: Pendidikan tidak hanya mengasah intelek, tetapi juga membentuk watak dan budi pekerti.

Penerapan:

Saya menanamkan nilai seperti empati, tanggung jawab, dan gotong royong dalam kegiatan belajar.

Contoh: Dalam kegiatan diskusi kelompok, saya menekankan pentingnya menghargai pendapat orang lain dan membagi tugas secara adil. Refleksi harian digunakan untuk mengevaluasi sikap diri terhadap teman dan lingkungan.

Dengan mengintegrasikan pokok-pokok pikiran ini ke dalam pembelajaran, saya berupaya menjadikan kelas sebagai ruang tumbuh yang bermakna, membebaskan, dan membentuk karakter, sesuai dengan semangat pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

*) Disclaimer: Kunci jawaban Aksi Nyata Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 untuk mengerjakan di Ruang GTK.

Beberapa kunci jawaban merupakan hasil olah AI sehingga bapak/ibu guru perlu melakukan modifikasi.

(TribunTrends.com/Tribunnews.com/Sri Juliati/Disempurnakan dengan bantuan AI)

 

 

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
kunci jawabanModul 3PPG
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved