Kabupaten Klaten
Forkopimda dan BPIP RI Masuk Sekolah, Wabup Benny Sebut Upaya Bangkitkan Nasionalisme di Era AI
Pemkab Klaten berharap agar para pelajar memiliki kecakapan dalam membedakan pengaruh baik dan buruk dari teknologi.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN - Di tengah derasnya arus teknologi dan gempuran kecerdasan buatan (AI), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bersama Forkopimda dan BPIP RI memilih jalur paling strategis untuk menjaga benteng ideologi bangsa dengan masuk ke sekolah-sekolah.
Program "Forkopimda Goes to School" yang kini memasuki hari kedua bukan cuma sekadar agenda seremonial.
Empat sekolah menjadi lokasi kegiatan kali ini: SMK Kristen Pedan, SMKN 1 Trucuk, SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara, dan SMA Muhammadiyah 1 Klaten Utara.
Di sana, para pelajar diajak bukan hanya untuk mengingat kembali nilai Pancasila, tetapi juga diajak berpikir kritis soal jati diri bangsa di tengah krisis kepribadian yang pelan-pelan ditimbulkan oleh teknologi digital.
Wakil Bupati Klaten Benny Indra Ardhianto menyinggung secara khusus, kemajuan teknologi luar biasa, terlebih kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) berdampak pada kepribadian anak.
"Jadi memang ini tujuan kita untuk me-refreshment (menyagarkan), untuk mengingatkan kembali anak-anak atau adik-adik kita yang ada di SMA-SMK ini biar lebih bisa menanamkan nilai Pancasila, nilai-nilai terkait dengan nasionalisme, di era gempuran teknologi saat ini sungguh luar biasa pada kepribadian anak sekolah," jelasnya.

Dari Ceramah Jadi Tantangan Interaktif
Alih-alih sekadar ceramah formal, siswa-siswi diajak ikut dalam kuis-kuis seputar Pancasila, lambang negara, hingga wawasan kebangsaan.
Suasana cair tapi tetap sarat makna, apalagi ketika beberapa siswa terbukti masih belum memahami 4 pilar kebangsaan secara utuh.
“Satu dua anak memang perlu di-refresh dan diberi tahu lebih mendalam lagi," terangnya.
Baca juga: Forkopimda Goes to School: Jurus Bupati Hamenang Redam Kenakalan Remaja dan Bangun Karakter Bangsa
Dirinya berpendapat, apa yang ditemukan saat kegiatan menjadi pengingat semua, bahwa edukasi semacam ini harus terus dilakukan.
Materi disampaikan secara bergiliran oleh para tokoh Forkopimda, masing-masing berdasarkan tupoksi. Sementara BPIP RI mengambil alih peran strategis dengan memperkuat pemahaman wawasan kebangsaan.

Remaja dan Nasionalisme di Titik Kritis
Fakta bahwa generasi muda kini tumbuh di era TikTok, AI, dan informasi serba instan menjadi latar kuat kenapa kegiatan ini dianggap penting. Benny mengakui, ada krisis kepribadian yang mulai muncul seiring minimnya pemahaman dasar-dasar kebangsaan.
"Saat ini memang untuk krisis (kepribadian akibat) teknologi sungguh luar biasa. Apabila kita tidak bisa memilah-memilih, kita tidak bisa menanamkan rasa nasionalisme, pasti akan tergerus," terang Wabup Benny.
Sumber: Tribun Solo
Sambung Rasa di Desa Ngering Jogonalan, Bupati Hamenang Jawab Keresahan Sampah hingga Infrastruktur |
![]() |
---|
Sekolah hingga Event Tetap Jalan, Bupati Hamenang: Klaten Kondusif! |
![]() |
---|
Bupati Klaten Ingatkan Angka Stunting Masih Tinggi: Harus Gotong-royong Turunkan Angka Stutting |
![]() |
---|
Disdik Minta Sekolah di Klaten Perkuat Karakter Siswa, Cegah Terlibat Aksi Demonstrasi |
![]() |
---|
Pagelaran Wayang Jadi Momentum Bupati Hamenang Ajak Warga Jaga Klaten Tetap Kondusif |
![]() |
---|