Breaking News:

Dedi Mulyadi

Masih Disorot Kebijakan Larangan Study Tour Dedi Mulyadi, Pengusaha Bus Sebut 'Covid Kedua'

Larang study tour untuk sekolah-sekolah yang dikeluarkan Dedi Mulyadi masih terus jadi sorotan.

Editor: Galuh Palupi
Instagram @niluhpuspa dan Tribunnews.com/Taufik Ismail
LARANGAN STUDY TOUR - Larangan study tour yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyad (kanan) menuai polemik. Setelah diportes pihak tour dan travel, Kementerian Pariwisata pun turun tangan. 

"Kita juga ingin masyarakat itu bisa berwisata di Indonesia saja, tidak hanya di satu kabupaten/kota atau provinsi saja, tapi juga ke daerah-daerah di sekitarnya," tandasnya.

Senator DPD RI Dapil Jawa Tengah juga membujuk Dedi Mulyadi agar merombak kebijakan ini.

Baca juga: Ancaman Dedi Mulyadi pada Ormas & Preman Minta Paksa THR di Bekasi & Subang: Malulah pada Seragammu

Dr Abdul Kholik meminta Dedi Mulyadi membuka dialog dengan para pengusaha travel di Jawa Tengah.

LARANGAN STUDY TOUR MELUAS - Wakil Menteri Pariwisata Nu Luh Puspa saat kunjungan ke Pelabuhan Merak, Banten pada Kamis (20/3/2025).Ni Luh merespons adanya larangan sekolah study tour yang dibuat sejumlah kepala daerah termasuk Banten dan Jawa Barat.
LARANGAN STUDY TOUR MELUAS - Wakil Menteri Pariwisata Nu Luh Puspa saat kunjungan ke Pelabuhan Merak, Banten pada Kamis (20/3/2025).Ni Luh merespons adanya larangan sekolah study tour yang dibuat sejumlah kepala daerah termasuk Banten dan Jawa Barat. (kolase kompas.com/rasyid ridho)

Hal ini berkaitan dengan kebijakan melarang study tour bagi sekolah di Jawa Barat yang direspon oleh para pengusaha travel di Jateng yang tidak akan melayani rute perjalanan wisata ke Jabar.

Menurut Kholik,  jika tidak diselesaikan segera, maka akan berdampak pada sektor pariwisata di Jabar dan luar Jabar dan yang akan rugi adalah masyarakat.

"Saya mengetuk hati Pak Gubernur Jabar, KDM (Kang Dedi Mulyadi) segera membuka dialog dengan para agen perjalanan dan pelaku pariwisata di Jateng."

"Dialog tersebut diharapkan dapat melahirkan solusi yang menyelesaikannya."

"Sebab, apabila dibiarkan berlarut-larut akan berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan."

"Akhirnya masyarakat Jawa Barat sendiri pun juga ikut dirugikan," kata Abdul Kholik dalam keterangan tertulis yang dikutip Tribunbanyumas.com (grup surya.co.id), Minggu (16/3/2025).

Kholik memahami maksud baik dari pelarangan studi tour oleh Gubernur Dedi Mulyadi tersebut.

Banyaknya penyalahgunaan acara studi tour, terutama menjadi program yang memberatkan para orang tua siswa sekolah.

Selain itu juga memang ada tendensi terjadi komersialisasi yang berlebihan sehingga aspek piknik lebih di kedepankan dari pada aspek studinya.

"Saya memang berharap pula adanya larangan dari Kang Dedi Mulyadi dapat menjadi semacam pembinaan."

"Sehingga nantinya ke depan studi tour akan diatur dan diawasi secara ketat."

Baca juga: Hidup Lebih Terjamin? Dedi Mulyadi Beri Pekerjaan Baru untuk Karyawan Hibisc Fantasy Puncak Bogor

"Tujuan studi nantinya pun akan bisa maksimal yakni sebagai ajang bagi para siswa untuk mengenal daerah."

Halaman
123
Sumber: Surya
Tags:
Dedi MulyadiJakartaNi Luh Puspa
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved