Berita Viral
Bos Kejam Paksa Kerja 12 Jam Tanpa Cuti, Pegawai Tak Boleh ke Toilet Sampai Sakit Batu Ginjal
Viral bos perusahaan Malaysia yang kejam, paksa karyawan kerja 12 jam tanpa cuti hingga pegawai sakit batu ginjal karena dilarang ke toilet
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Viral seorang bos di Malaysia melakukan hal kejam kepada para bawahannya.
Karyawan mengaku dipaksa kerja selama 12 jam tanpa cuti.
Bahkan ada yang sampai sakit batu ginjal karena tak dibolehkan ke toilet.
Baca juga: Valentine, Deddy Corbuzier Kado Berlian untuk Karyawan Cewek, Harga Fantastis, Netizen Tanya Loker
Dikutip dari mStar, Minggu (23/2/2025), mendapatkan pekerjaan yang baik dan memiliki atasan serta rekan kerja yang perhatian adalah impian setiap karyawan.
Memang sih, rezeki tiap orang berbeda-beda.
Tapi sebagai karyawan, jangan pernah biarkan dirimu ditindas oleh atasanmu.
Seorang individu yang menolak mengungkapkan identitasnya menceritakan pengalamannya bekerja di sebuah perusahaan.
Namun perusahaan tersebut diduga memiliki manajemen yang sangat buruk.

"Saya tidak terlibat dalam situasi yang dialami oleh rekan kerja lainnya.
Tetapi saya merasa seperti bersekongkol dengan atasan karena saya bagian dari manajemen."
"Salah satu hal yang dialami pekerja adalah bos memaksa staf bekerja 12 jam tanpa libur sehari pun.
Bayangkan saja 12 jam seminggu sampai Lebaran.
"Jadwal kerja ini sudah dimulai sejak September lalu," ujarnya yang merupakan penanggung jawab pengurusan sertifikat halal perusahaan tersebut.
Dia mengatakan karena pengusaha ingin operasional berjalan cepat.
Seluruh staf harus tetap fokus.
Termasuk saat mengerjakan pekerjaan orang lain.
"Maksud saya, departemen operasi melakukan pengemasan, pembersihan, dan seterusnya.
"Ada staf yang hanya diberi RM1.200 (Rp 4,4 juta).
Selain itu banyak staf yang terkena batu ginjal.
Mereka bisa sakit karena harus membatasi air minum dan tidak bisa sering ke toilet," ungkapnya.
Orang tersebut mengatakan dia sedang dalam proses berhenti dari pekerjaannya.
Ia mengirimkan pemberitahuan dua bulan sebelum mengakhiri masa kerjanya.
"Apa yang bisa saya lakukan?
Sungguh menyedihkan melihatnya," katanya.
Sementara itu, netizen menyarankan agar yang bersangkutan melaporkan perbuatannya ke Dinas Ketenagakerjaan (JTK).
Ini karena perbuatan tersebut melanggar hukum.
"Laporkan ke Kementerian Dalam Negeri terkait masalah perdagangan manusia.
Kepada JTK terkait pelanggaran UU Ketenagakerjaan."
"Ini adalah pelanggaran pidana, kerja paksa.
"Kerja paksa. Bisa lapor polisi.
Ini majikan yang jorok," kata salah satu komentar netizen.

Sementara itu, pengguna daring juga menanyakan mengapa para pekerja tidak melakukan protes.
Individu tersebut mengatakan bahwa dia sendiri juga menanyakan hal yang sama.
Ia juga terkejut dengan sikap mereka yang masih bertahan.
"Dia tahu semua karyawannya butuh uang.
Aneh juga kenapa stafnya ikut-ikutan saja.
Tidak ada yang berani melapor," katanya.
(TribunTrends.com/Nafis)
Sumber: TribunTrends.com
Identitas Driver Ojol Bareng Gibran Dipertanyakan, Publik Curiga Rekayasa, Bahrun Najah Klarifikasi |
![]() |
---|
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Sosok Remaja yang Jarah Jam Rp 11 Miliar Ahmad Syahroni, Ternyata Masih Tetangga, Ortu Syok |
![]() |
---|
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|