Berita Viral
Siapa Hanifah? Siswi SMAN 7 Cirebon Bongkar Pungli di Sekolah, Alasan Tak Takut Speak Up, Bocor Ortu
Sosok Hanifah, siswa SMAN 7 Cirebon, Jawa Barat yang mendadak jadi sorotan. Ia berani speak up soal pungutan di sekolah.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNTRENDS.COM - Inilah sosok Hanifah, siswa SMAN 7 Cirebon, Jawa Barat yang mendadak jadi sorotan.
Hanifah viral setelah berani speak up soal pungutan di sekolah. Ia mengaku tidak takut karena memikirkan nasib adik kelas.
Siswa kelas XII IPS 1 tersebut turut menceritakan latar belakangnya.
Hanifah ternyata anak pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Ya, Hanifah membongkar pungli di SMAN 7 Bogor ke Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.
Hal itu dilakukan oleh Hanifah saat Dedi Mulyadi berkunjung ke sekolahnya.
Hanifah saat itu mengadukan adanya pungutan SPP dari sekolah hingga bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dipotong.
Karena keberaniannya itu, Dedi Mulyadi langsung mengonfirmasi kebenarannya kepada pihak sekolah.
Pihak sekolah pun mengaku memungut SPP Rp 200 ribu karena memiliki banyak utang.
"Itu tuh mungkin karena kita banyak utang pak, pembangunan," kata Wakasek Humas SMAN 7 Cirebon Undang Ahmad Hidayat, di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Kemudian soal uang PIP yang dipotong Rp 200 ribu, menurut dia, uang itu bukan untuk sekolah, melainkan untuk partai politik.
Bahkan ia mengungkap bahwa pemberian PIP itu tidak tepat sasaran.
Di mana anak dokter dan ASN mendapat PIP.

Baca juga: Waduh! Warga Meksiko Kena Pungli Kartel Cuma Gegara Punya Pohon di Pekarangan Rumah
Rupanya, Hanifah, siswi pemberani itu juga mendapat PIP.
Padahal ia merupakan anak pensiunan ASN.
"Kok anak ASN bisa dapat PIP ya?," tanya Dedi Mulyadi ke Hanifah.
"Kita udah nolak, cuma katanya harus tetap menerima," jawab Hanifah.
Ia pun mengaku menggunakan uang itu untuk membayar SPP dan kebutuhan sekolah lainnya.
Meski anak pensiunan ASN, Hanifah rupanya sempat menunggak SPP.
"Kalau aku dipakai untuk lunasin tunggakan SPP, karena bundanya belum bisa bayar waktu itu. Dibayarin sama bantuan PIP, sisanya buat lunasin year book sama graduation," kata dia.
Menurut Hanifah, di sekolahnya itu, hampir semua siswa yang tidak mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP), akan mendapat PIP.
Hanifah membongkar hal ini agar adik kelasnya tidak mengalami apa yang ia rasakan.
Ia juga berharap ke depannya, PIP ini diberikan untuk siswa yang benar-benar tidak mampu.

Baca juga: Nasib Pelaku Pungli di Curug Ciburial Bogor, Awalnya Garang Kini Malu, Janji Tak Pungli Lagi
"Kalau saya nggak speak up, kasihan adik kelas saya," ujarnya.
Ia pun mengaku tidak takut karena apa yang ia sampaikan adalah kebenaran.
"Menurut saya, kalau saya speak up gak ada salahnya. Saya gak takut, karena nyampeinnya tetap sopan," katanya.
"Kita kasihan sama temen yang bener-bener miskin, butuh, yatim piatu, sedangkan buku tabungan, ATM ditahan sama sekolah," ujar Hanifah lagi.
Rupanya bukan hanya speak up soal PIP dan SPP, Hanifah juga ikut demo saat sekolahnya belum menyelesaikan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Hal itu membuat ratusan siswa SMAN 7 Cirebon terancam gagal mengikut Seleksi Penerimaan Berbasis Prestasi (SPMB).
Hanifah menjadi salah satu murid yang vokal mengkritik sekolahnya.
Ia diketahui merupakan siswi Kelas XII IPS 1.
Dikutip dari Kompas.com, menurut Hanifah, pihak sekolah baru aktif mencari solusi setelah viral di media sosial.
"Pihak sekolah baru benar-benar geraknya tuh ya pas pada saat genting baru viral gitu loh. Dari kemarin mana, enggak ada," kata dia.
(TribunTrends.com | TribunnewsBogor.com)
Sumber: Tribun Bogor
Kisah Pilu di Balik Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Tangis Sang Bunda dan Firasat Aneh Sang Paman |
![]() |
---|
Deru Pilu di Bangkalan: Keikhlasan Ayah Menyambut Kepulangan Royhan, Santri Korban Mushola Ambruk |
![]() |
---|
Keteguhan Rossy, Bertahan Tiga Hari di Bawah Reruntuhan dan Siap Kembali Mondok dengan Kaki Baru |
![]() |
---|
Punya Foto Masa Kecil dan Sekarang Tapi Pengen Disatukan? Bisa Banget Pakai Prompt Gemini AI Ini |
![]() |
---|
7 Korban Santri Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Berhasil Diidentifikasi, Total 17 Jiwa Ditemukan |
![]() |
---|