Berita Viral
Nasib Dwi Citra Weni, Pegawai PT Timah Dipecat usai Hina Honorer Berobat Pakai BPJS: Kini Menyesal!
Setelah membuat video menghina honorer yang berobat memakai BPJS, Dwi Citra Weni kini dipecat PT Timah.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNTRENDS.COM - Buntut dari videonya yang menghina honorer berobat memakai BPJS Kesehatan, Dwi Citra Weni, pegawai PT Timah dipecat dari pekerjaannya.
Video Dwi Citra Weni yang mengandung unsur penghinaan tersebut sempat membuat geger jagat maya hingga menuai banyak kritikan dari warganet.
Diketahui, Dwi Citra Weni, karyawan PT Timah yang viral karena menghina pekerja honorer, dipecat setelah evaluasi internal perusahaan.
Baca juga: Sosok Dwi Citra Weni, Pegawai PT Timah yang Hina Peserta BPJS, Ternyata Sering Bikin Masalah
Keputusan tegas diambil PT Timah terhadap salah satu karyawannya, Dwi Citra Weni, yang sebelumnya viral karena mengunggah video menghina pekerja honorer yang sedang menggunakan layanan BPJS Kesehatan.
Dalam video yang diunggah melalui akun TikTok @wennymayzon1, Dwi terlihat menyindir para pekerja honorer yang sedang antre untuk berobat dengan BPJS, sambil memamerkan statusnya sebagai karyawan PT Timah.
"Ngantre ya dek, BPJS ya, hahaha, oh BPJS, masih honorer ya? Kebetulan saya kan (menunjukkan nama perusahaan tempatnya bekerja, PT Timah), saya enggak ngantre dek, pasien prioritas. Hahaha," kata Dwi dalam video yang menampilkan logo PT Timah pada seragamnya.
Unggahan ini segera mendapat kecaman luas dari masyarakat karena dianggap tidak sensitif dan merendahkan pekerja honorer.
Setelah video tersebut viral, PT Timah langsung bertindak cepat dengan menyampaikan permintaan maaf kepada publik.
Manajemen perusahaan juga memanggil Dwi untuk menjalani pemeriksaan internal terkait tindakannya tersebut.
Hasil dari pemeriksaan itu adalah keputusan untuk memecat Dwi sebagai karyawan PT Timah.

"Setelah melalui proses evaluasi, kami sampaikan bahwa PT Timah Tbk telah mengeluarkan ketetapan dengan sanksi pemutusan hubungan kerja dengan yang bersangkutan," ujar Anggi Siahaan, Kepala Bidang Komunikasi PT Timah, dalam keterangan tertulis pada Kamis (6/2/2025).
Menurut Anggi, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk ketegasan perusahaan dalam menegakkan etika kerja dan aturan yang berlaku.
Hal tersebut menjadi komitmen untuk menjaga harmoni dan rasa saling menghormati di lingkungan kerja.
Anggi juga menyampaikan penyesalannya atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh peristiwa ini dan mengingatkan seluruh karyawan untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
"Perusahaan percaya bahwa setiap orang berhak menggunakan media sosial dengan bijak, namun kami berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh karyawan PT Timah untuk selalu menjunjung tinggi etika dan menaati peraturan yang berlaku," ujarnya.
Dwi Citra Weni, setelah pemecatan ini, tidak lagi terkait dengan PT Timah, dan aktivitas media sosialnya dianggap sebagai tanggung jawab pribadi tanpa kaitannya dengan perusahaan.
Kejadian ini pun menjadi pengingat bagi banyak pihak mengenai pentingnya etika dalam berkomunikasi di media sosial, terutama ketika melibatkan lembaga atau institusi tempat kita bekerja.
Klarifikasi Dwi
Setelah video yang menghina pekerja honorer viral, Dwi Citra Weni berusaha untuk mengklarifikasi tindakannya melalui unggahan video permintaan maaf di akun TikTok pribadinya.
Namun, reaksi dari netizen justru semakin memperburuk situasi.
Dalam video klarifikasi tersebut, Dwi mengungkapkan bahwa konten-konten di akun TikTok pribadinya merupakan POV (point of view) atau sudut pandangnya pribadi dan tidak ada kaitannya dengan perusahaan tempatnya bekerja.
“Karena itu akun pribadi saya sendiri yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan perusahaan tempat saya bekerja,” ujarnya, mencoba menjelaskan.
Meski demikian, permintaan maaf Dwi langsung mendapatkan reaksi negatif dari warganet. Banyak yang merasa bahwa permintaan maaf tersebut terkesan tidak tulus.
Salah satu yang disorot adalah penggunaan kata "mungkin saya minta maaf", yang dinilai tidak cukup menggambarkan keseriusan permintaan maafnya.
Banyak netizen yang merasa bahwa Dwi tidak benar-benar memahami dampak dari ucapannya dan lebih terkesan menganggap remeh permintaan maaf tersebut.
Sebagai respons terhadap reaksi yang semakin negatif, Dwi kembali mengunggah video permintaan maaf yang kedua kalinya.
Kali ini, ia terlihat menangis dan lebih emosional.
"Maaf Bu, janji saya tidak bisa saya jaga," ucap Dwi, sambil meminta maaf kepada atasannya.
Walaupun ekspresi penyesalan dan tangisannya terlihat lebih mendalam, banyak yang masih meragukan apakah permintaan maaf tersebut benar-benar tulus dan apakah Dwi memahami sepenuhnya kesalahan yang telah ia perbuat.
Situasi ini pun memunculkan perdebatan di kalangan netizen, di mana sebagian besar merasa bahwa permintaan maaf Dwi seharusnya lebih jelas dan tegas.
Terlepas dari video permintaan maafnya yang kedua, banyak yang menilai bahwa perbuatan Dwi sudah menimbulkan dampak yang jauh lebih besar daripada yang ia bayangkan. Kini dia harus benar-benar belajar dari pengalaman ini agar tidak mengulangi kesalahan serupa di masa depan.
Kejadian ini juga menjadi pengingat penting bagi pengguna media sosial untuk lebih bijaksana dalam menggunakan platform tersebut, terutama ketika berhubungan dengan pekerjaan atau lembaga yang mereka wakili.
Sumber: Kompas.com
Drama Akad Nikah di Pinrang: Wajah Dibuka, 'Pengantin Cantik' Berubah Jadi Pria Berjenggot |
![]() |
---|
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|