Breaking News:

Mutilasi Uswatun Khasanah, Tak Ada Jejak Darah di Pisau Antok, Tahu Sendinya: Sering Motong Kambing

Kejanggalan pisau yang digunakan Antok untuk mutilasi Uswatun Khasanah, tak ada jejak darah, beli di minimarket, tahu bagian sendi yang harus dipotong

Editor: ninda iswara
Kompas/ Izzatun Najibah | istimewa via Tribunnews.com
MUTILASI USWATUN KHASANAH - Barang bukti pisau yang digunakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok untuk memutilasi jasad Uswatun Khasanah ditunjukkan selama konferensi pers kasus di Polda Jatim, Senin (27/1/2025) (tengah). Polisi mengungkapkan tidak ditemukan jejak darah di pisau tersebut. 

Terpisah, PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskriumum Polda Jatim, AKP Fauzi, menjelaskan Antok mengaku memiliki keahlian dalam memotong daging.

Antok mengklaim dirinya hapal di bagian sendi mana saja daging harus dipotong. Hal itu yang kemudian dijadikan pedoman Antok saat memutilasi jasad Uswatun.

"Dia sudah saya interogasi. Dia cerita, 'Saya sering motong kambing, saya tahu sendi sendinya, saya paham karena sendi sama seperti manusia'," ungkap Fauzi menirukan ucapan Antok, Senin,

Diketahui, selain Antok, kerabatnya yang berinisial MAM juga turut diamankan karena diduga membantu pelaku membuang jasad korban.

Sebab, menurut rekaman CCTV hotel, MAM terlihat duduk di depan hotel saat Antok memasukkan koper merah berisi jasad Uswatun ke dalam mobil.

Kronologi Antok Bunuh Uswatun

Pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah diketahui sudah direncakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok karena didasari rasa cemburu dan sakit hati.

Antok diketahui sengaja mengajak bertemu Uswatun dan meminta dijemput di Terminal Gayatri, Kabupaten Tulungagung, Minggu (19/1/2025) sore.

Ia juga telah menyiapakan Rp1 juta sebagai iming-iming untuk Uswatun.

"(Pembunuhan) sudah direncanakan oleh pelaku jauh hari. Korban sering minta uang ke pelaku," jelas Kombes M Farman.

Setelah bertemu di Terminal Gayatri, Antok dan Uswatun menuju Kota Kediri dan check-in di sebuah hotel pada Minggu pukul 22.00 WIB.

Sesaat setelah check-in, keduanya terlibat cekcok, lalu Antok mencekik Uswatun hingga tewas.

"Kemudian (setelah check-in) terjadi percekcokan dan korban dicekik oleh tersangka sehingga meninggal dunia," kata Farman.

Setelahnya, Minggu pukul 23.30 WIB, Antok menghubungi kerabatnya, MAM, agar dibantu mengambil koper dan sejumlah barang di rumahnya di kawasan Desa Gombal, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.

Koper itu digunakan Antok untuk membuang jasad korban.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Tags:
Uswatun KhasanahRohmad Tri HartantoAntok
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved