Berita Viral
Riwayat Asmara Uswatun Khasanah, 3 Kali Nikah Kini Dibunuh Pacar, Suami Terakhir Setahun Tak Pulang
Uswatun Khasanah korban pembunuhan dengan mutilasi yang jenazahnya ditemukan di Ngawi, Jawa Timur ternyata sudah tiga kali menikah.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Uswatun Khasanah korban pembunuhan dengan mutilasi yang jenazahnya ditemukan di Ngawi, Jawa Timur ternyata sudah tiga kali menikah.
Riwayat asmara Wanita asal Blitar ini bisa dibilang cukup rumit.
Pernikahan pertama dan kedua Uswatun Khasanah berakhir dengan perceraian.
Sementara pernikahan ketiganya yang sudah berjalan tiga Tahun ini awalnya rukun dan harmonis.
Namun setahun belakangan, suami terakhir Uswatun Khasanah tak pernah pulang.
Kini ia justru dibunuh dan dimutilasi oleh pria yang disebut polisi sebagai pacarnya.
Baca juga: Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah di Ngawi Punya Hubungan Mesra dengan Korban, Ini Deretan Faktanya
 
Sementara itu, keberadaan suami ketiga Uswatun Khasanah kini dicari-cari setelah penemuan jasad.
Nur Khalim, ayah Uswatun Khasanah mengungkapkan, dengan suami ketiganya, korban menikah secara siri.
Suami juga tidak pulang ke rumah selama setahun terakhir.
Bahkan, pada Jumat (24/1/2025), suami terakhir Uswatun Khasanah tidak tampak saat jenazah istrinya dimakamkan di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Pernikahan ketiga korban dengan pria asal Tulungagung juga dilakukan secara siri dan belum dikarunia anak.
Menurut Nur Khalim, pernikahan ketiga korban dengan pria Tulungagung ini belum lama baru jalan sekitar tiga tahun.
Awal nikah, korban dan suami ketiga kalinya ini juga hidup rukun di Blitar.
Tapi, setahun terakhir, Nur Khalim tidak pernah ketemu dengan suami dari pernikahan ketiga kali korban.
"Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya.
Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah," kata Nur Khalim.
Nur Khalim juga tidak pernah bertanya kepada korban soal suaminya.
Korban sendiri juga tidak pernah cerita kepadanya.
 
Ia mengira suami korban kerja di luar kota dan jarang pulang.
Baca juga: Lokasi Anggota Tubuh Uswatun Khasanah yang Dimutilasi, Ngawi hingga Ponorogo, Kepala di Trenggalek
"Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini anak saya juga terlihat baik-baik saja," ujarnya.
Nur Khalim juga tidak tahu apakah korban dan suami dari pernikahan ketiga ini masih bersama atau sudah pisah.
"Ini tadi, suaminya juga tidak terlihat datang ke Blitar," katanya.
Diungkapkan Nur Khalim, selama ini korban tinggal bersama ibunya.
Nur Khalim mengaku tidak ingat secara pasti kapan kali pertama korban menikah.
Tapi memastikan pernikahan pertama korban dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar dilakukan secara resmi.
Korban bercerai dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak laki-laki lalu korban menikah lagi dengan pria asal Lumajang, tapi secara siri.
Korban dikarunia satu anak perempuan dari hasil pernikahan kedua lalu kembali pisah dengan suami kedua.
Setelah lama menjanda, korban menikah lagi yang ketiga kalinya dengan pria asal Tulungagung.
Diakuinya, korban yang merupakan anak sulungnya itu sangat perhatian dengan keluarga.
Meski tidak tinggal serumah, korban sering menjenguk Nur Khalim untuk memberikan uang buat makan.\
"Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya," ujarnya.
Nur Khalim jelas merasa sedih dan kehilangan dengan musibah yang menimpa anaknya.
Tapi, Nur Khalim terlihat berusaha tegar.
Baca juga: Apa Motif Pelaku Mutilasi Jasad Uswatun Khasanah dalam Koper? Ahli Viktimologi: Agak Psikopat
Nur Khalim menunggu jenazah anaknya datang di rumah ibu kandung korban yang juga mantan istri Nur Khalim di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Nur Khalim juga terlihat mengadzani jenazah anaknya saat hendak diberangkatkan dari rumah duka ke tempat pemakaman.
Nur Khalim sudah cerai dengan istrinya dan dikarunia dua anak, yaitu korban dan adiknya.
"Anak saya ini dua bersaudara. Adiknya di Jakarta. Tadi sudah dikabari, tapi belum tahu bisa pulang apa tidak," katanya.
 
Ia juga berharap pelaku dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatan kejamnya.
"Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatanya," tegasnya.
Camat Garum, Arinal Huda mengatakna, korban tinggal bersama neneknya.
"Namun, untuk pemakaman dan sebagainya dilakukan di rumah ibu kandung di Desa Sidodadi. Alhamdulillah, penjemputan jenazah dari Ngawi ke Blitar sekitar 3 jam berjalan lancar tidak ada kendala," katanya.
Arinal mendapat informasi korban kerja di luar kota. Tiap seminggu sekali korban pulang ke Blitar.
"Info yang kami terima, korban bekerja di luar kota, di Tulungagung. Hampir setiap minggu pulang ke Blitar, itu info dari keluarga. Untuk pekerjaannya, kami belum tahu pasti," ujarnya.
Dengan musibah ini, Arinal berharap kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap warga yang tidak dikenal.
"Saya juga meminta masyarakat saling rukun antara sesama warga, jangan sampai ada permasalahan sosial yang menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," katanya. (Tribun Trends/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
| Misteri Busa Hitam Melayang di Subang, BMKG Sebut Bukan Fenomena Alam: Jatuh di Makam, Baunya Busuk |   | 
|---|
| Teka-teki Izin Pembangunan Lift Pantai Kelingking, Pemkab Rahasiakan Nama Investor: Perlu Koordinasi |   | 
|---|
| Kondisi Restoran Jack Rabbit, Usai Dibahas Chef Juna: Dimarahi Tamu Perkara Kentang Kurang Kriuk |   | 
|---|
| Keputusan Mengejutkan Presiden Jokowi: Tolak Rumah Pensiun Rp200 M, Roy Suryo: Ajakan Kongko Termul |   | 
|---|
| Ribuan Kilogram Basreng dari Indonesia Ditahan Taiwan karena Kandungan Pengawet Terlarang |   | 
|---|
 
							 
                 
											 
											 
											