Breaking News:

Berita Viral

Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai Imbas Nunggak SPP, Dana PIP Belum Cair: Ya Allah Kok Gini

Inilah kisah pilu di balik siswa SD di Medan yang dihukum duduk di lantai imbas orang tua menunggak bayar SPP selama 3 bulan.

Instagram @geramenebarkebaikan | Kompas.com/Rahmat Utomo
Inilah kisah pilu di balik siswa SD di Medan yang dihukum duduk di lantai imbas orang tua menunggak bayar SPP selama 3 bulan. 

TRIBUNTRENDS.COM - Kamelia, ibu dari siswa SD di Kota Medan, Sumatera Utara membeberkan cerita di balik putranya disuruh duduk di lantai imbas menunggak bayar SPP.

Ia mengakui menunggak bayar SPP selama 3 bulan dikarenakan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di tahun 2024 belum cair.

Kamelia pun prihatin guru tega mempermalukan putranya di hadapan teman-teman.

Ya, seorang siswa kelas IV SD Abdi Sukma di Kota Medan, Sumatera Utara, dihukum gurunya berinisial H belajar di lantai, hanya karena belum membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). 

Video siswa malang itu belajar di lantai kemudian viral di media sosial dan menjadi perbincangan di media sosial. 

Di video yang diunggah akun Instagram @medanheadlines.news, tampak ibu dari siswa SD tersebut, Kamelia (38), mendatangi sekolah dan menyaksikan langsung anaknya duduk di lantai.

Di tempat itu, Kamelia tampak marah dengan wali murid. 

"Ibu orang yang berpendidikan, ibu jauh lebih berpendidikan dari saya, setidaknya jangan buat anak saya kayak binatang kayak gini," ujar Kamelia sambil menunjuk anaknya yang sedang duduk di lantai. 

Diwawancarai di rumahnya di Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan, Kamelia menjelaskan duduk perkara peristiwa memilukan yang menimpa anaknya.

Kamelia mengakui anaknya menunggak uang sekolah hingga tiga bulan karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) di tahun 2024 belum cair. 

Sementara, dia terdesak kebutuhan ekonomi mengingat suaminya hanya bekerja sebagai tukang bangunan. 

Nasib siswa SD di Medan, Sumatera Utara yang diminta belajar di lantai karena sang ibu sulit melunasi SPP sekolah.
Nasib siswa SD di Medan, Sumatera Utara yang diminta belajar di lantai karena sang ibu sulit melunasi SPP sekolah. (Instagram @geramenebarkebaikan)

Karena belum membayar uang sekolah selama tiga bulan, saat pembagian rapot di akhir tahun, anaknya juga tidak bisa menerima rapot.

Kamelia sempat meminta dispensasi waktu pembayaran kepada kepala sekolah. 

Kemudian, sebelum anaknya masuk sekolah, wali murid mengumumkan di grup WhatsApp orangtua murid bahwa siswa yang belum membayar uang sekolah tidak diperkenankan belajar. 

"Saya pikir itu cuma kata-kata saja," ujar Kamelia kepada wartawan di rumahnya, Sabtu (10/1/2025).

Kamelia mengatakan, rencananya dia mau membayar uang sekolah pada Rabu (8/1/2025). 

Dia ingin menjual ponsel terlebih dahulu untuk biaya sekolah anaknya. 

Namun, sebelum dia pergi ke sekolah, dia sempat mendengar cerita anaknya yang malu datang ke sekolah karena sudah dua hari dihukum belajar di lantai oleh gurunya, dari jam masuk sekolah pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB.

"Malu loh Mak ke sekolah. Kenapa malu? (Saya) disuruh duduk di semen, gara-gara belum ambil rapot lah sejak Senin sampai Selasa'," ujar Kamelia menirukan ucapan anaknya. 

Kala itu, Kamelia tidak langsung percaya, sehingga pada Rabu (8/1/2025), dia langsung datang ke sekolah. 

Baca juga: Anak Petani Dulu Telat Bayar SPP, Kini Punya Profesi Membanggakan, Nikahi Dokter Spesialis UI

Sosok Kamelia, ibu dari siswa SD di Medan yang dihukum duduk di lantai
Sosok Kamelia, ibu dari siswa SD di Medan yang dihukum duduk di lantai (Tribun-Medan.com/Anisa Rahmadani)

"Begitu sampai gerbang sekolah, kawan-kawan anak saya ngejar saya, sambil bilang, 'ambilah rapotnya, Bu. Kasihan kali (MA) duduk di semen kayak pengemis'. Di situ saya sempat nangis, ya Allah, kok kayak gini kali," ujar Kamelia.

Lalu, saat tiba di ruang kelas, Kamelia melihat anaknya duduk di lantai sementara teman-teman yang lain duduk di kursi. 

"Saya bilang ke anak saya, 'kejam kali guru mu, nak'. Baru datang wali kelasnya dan langsung bilang, 'peraturannya kalau belum bayar tidak dibenarkan sekolah'," ujar Kamelia menirukan ucapan wali murid anaknya. 

Kata Kamelia, wali murid menyuruh anaknya duduk di lantai karena sang anak tidak mau disuruh pulang.

"'Anak ibu sudah saya suruh pulang, tetapi dia tidak mau pulang'. Jadi dia tidak boleh belajar? Kata saya, terus saya bilang, 'dulu saya sekolah, tapi tidak gini juga caranya, dihukum kayak gini'," ujar Kamelia menceritakan perdebatan dengan wali murid anaknya. 

Selanjutnya, tidak berselang lama, kepala sekolah SD tersebut hadir dan menengahi. 

Kamelia lalu bertanya kepada kepala sekolah tersebut apakah aturan itu diberlakukan oleh sekolah.

"Saya tidak tahu kata kepala sekolahnya," ujar Kamelia menirukan ucapan kepala sekolah. 

Baca juga: Penyebab AR Siswa Bacok Guru, Tak Boleh Ujian Gegara SPP Belum Lunas, Bibi Ngemis Minta Kelonggaran

Penjelasan kepala sekolah 

Kepala Sekolah Abdi Sukma, Juli Sari, mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak mengetahui bahwa siswa kelas IV SD tersebut diminta duduk di lantai saat proses belajar berlangsung di sekolah. 

Juli menegaskan bahwa pihak yayasan tidak pernah mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan siswa yang belum membayar SPP untuk belajar di lantai.

"Jadi sebenarnya ada miskomunikasi. Saya juga baru mengetahui siswa tersebut didudukkan di lantai setelah wali muridnya datang ke sekolah menemui saya sambil menangis," kata dia dikutip dari Tribun Medan, Jumat. 

Diakui Juli, siswa tersebut belum melunasi SPP dan karena itu belum dapat menerima rapor. 

"Sebenarnya anak itu tidak menerima rapor karena belum melunasi SPP. Tapi tidak jadi permasalahan sebenarnya dan tetap bisa mengikuti pelajaran," terangnya.

Hanya saja, kata Juli, miskomunikasi terjadi antara dirinya dan wali kelas. 

Menurutnya, wali kelas tersebut membuat peraturan sendiri tanpa ada konfirmasi ke dia terlebih dahulu. 

"Wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya bahwa kalau anak tidak ada menerima rapor, tidak boleh menerima pelajaran dan mendudukkan siswa tersebut di lantai saat pelajaran berlangsung, tanpa kompromi dengan pihak sekolah," kata dia.

Nasib siswa SD di Medan, Sumatera Utara yang diminta belajar di lantai karena sang ibu sulit melunasi SPP sekolah.
Nasib siswa SD di Medan, Sumatera Utara yang diminta belajar di lantai karena sang ibu sulit melunasi SPP sekolah. (YouTube Tribun)

Juli mengaku sudah memanggil wali murid dan wali kelas secara langsung.

Sebagai kepala sekolah, dia juga sudah meminta maaf kepada orangtua siswa tersebut. 

"Saya sebagai kepala sekolah sudah memohon maaf sama orangtua, sudah selesai sebenarnya permasalahan ini," kata Juli.

Untuk tindakan tegas terhadap wali kelas, kata Juli, pihak sekolah belum bisa memutuskan secara langsung. 

Senin pekan depan, sekolah akan melakukan rapat dengan ketua yayasan dan bendahara untuk memutuskan sanksi kepada wali kelas tersebut.

(TribunTrends.com)(Kompas.com)(Tribun-Medan.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
siswa SDSPPKameliaMedan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved