Nasib Siswa SD di Medan Diminta Belajar di Lantai karena Sulit Lunasi SPP, Ini Reaksi Kepala Sekolah

"Gimana sih perasaan ibu anak kayak gini harus tanggung malu bu?" teriaknya, menunjukkan betapa sakitnya hati seorang ibu yang melihat anaknya diperlakukan dengan cara yang sangat memalukan.

Pihak sekolah, melalui Kepala Sekolah, akhirnya memberikan klarifikasi setelah video ini viral.

Meskipun demikian, kejadian ini tetap menimbulkan perdebatan di kalangan warganet. 

Sebagian besar warganet mengungkapkan rasa prihatin mereka terhadap tindakan guru dan pihak sekolah yang menghukum siswa hanya karena keterlambatan pembayaran SPP.

Banyak yang merasa bahwa hukuman fisik atau penghinaan semacam ini tidak seharusnya diterapkan pada anak-anak, terutama yang berasal dari keluarga yang tidak mampu.

Kasus ini memunculkan diskusi lebih lanjut mengenai bagaimana sekolah seharusnya berperan dalam mendidik dan merawat siswa, tanpa melibatkan faktor ekonomi sebagai dasar perlakuan.

Kejadian seperti ini juga membuka mata banyak pihak akan pentingnya kebijakan pendidikan yang lebih inklusif, yang tidak membedakan anak-anak berdasarkan latar belakang ekonomi mereka.

Anak-anak seharusnya merasa aman dan dihargai di sekolah, terlepas dari kemampuan orang tua mereka dalam membayar biaya pendidikan.

Kisah Mahesa ini pun akhirnya mengundang empati dari banyak warganet yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Reaksi Kepala Sekolah

Sementara itu, kepala sekolah akhirnya buka suara soal kasus siswa SD dihukum duduk di lantai karena belum bayar SPP tersebut.

Sang Kepala Sekolah Dasar Yayasan Abdi Sukma, Juli Sari mengatakan bahwa masalah tersebut mis komunikasi.

Lantas, Juli Sari menjelaskan kronologi kejadian muridnya berinisial MI duduk 

Kepsek itu mengaku awanya tidak mengetahui adanya siswa 4 SD iitu duduk di lantai saat pembelajaran di sekolah.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan kebijakan siswa yang belum bayar SPP untuk duduk di lantai,