Kronologi Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT Mahal, Murka Disebut Broker Pendidikan
Rektor Unri Sri Indarti tak terima disebut sebagai broker pendidikan oleh Khariq Anhar yang mengkritik mahalnya UKT dan IPI Universitas Riau.
Editor: Amir M
TRIBUNTRENDS.COM - Heboh kasus Rektor Unri polisikan mahasiswa yang protes UKT mahal.
Sri Indarti tidak terima disebut broker pendidikan oleh mahasiswanya sendiri.
Seperti apa kronologi lengkapnya?
Rektor Universitas Riau (Unri), Sri Indarti melaporkan mahasiswa bernama Khariq Anhar karena mengkritik mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pembangunan Institusi (IPI) di kampus tersebut.
Khariq Anhar dilaporkan ke Polda Riau atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE).
Kasubdit V Ditreskrimsus Polda Riau, Kompol Fajri membenarkan bahwa mahasiswa Unri dilaporkan terkait pelanggaran UU ITE.
"Iya, ada laporannya," kata Fajri, diberitakan Kompas.com, Rabu (8/5/2024).
Menurutnya, laporan tersebut dibuat rektor Universitas Riau didampingi kuasa hukumnya pada 15 Maret 2024.
Alasan laporkan mahasiswa
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unri, Hermandra menjelaskan alasan Sri Indarti melaporkan mahasiswanya ke polisi karena konten video kritikan yang dibuat terkait UKT.
"Yang dipersoalkan dalam unggahan video tersebut, yakni kalimat yang pada pokoknya menyatakan 'Sri Indarti broker pendidikan'," ujarnya, diberitakan Kompas.com, Rabu (8/5/2024).
Hermandra menyebut kalimat itu menyerang harkat dan martabat Sri Indarti selaku subyek hukum. Namun, bukan dalam kapasitasnya selaku rektor dengan jabatan publik.
Sri Indarti juga tidak langsung melaporkan mahasiswa. Dia berusaha mencari tahu mahasiswa pemilik akun yang membuat video kritikan tersebut.
Informasi pembuat video tidak jelas sehingga Sri minta pendapat pimpinan Unri lain dan beberapa ahli hukum mengenai UU ITE agar tidak salah dalam mengambil tindakan.
Setelah mendapat masukan, Sri membuat laporan ke Direktorat Reserse Kriminal Polda Riau.
Sumber: Kompas.com
| Sosok Hasan Nasbi, Kritik Gaya Komunikasi Menkeu Purbaya, Disebut Bisa Lemahkan Pemerintah |
|
|---|
| Sosok Jeje Wiradinata Gelar Sayembara, Tangkap Maling Kabel Dapat Rp 5 Juta, Bukan Orang Sembarangan |
|
|---|
| Daftar Kekayaan Jeje Wiradinata, Gelar Sayembra Tangkap Maling Kabel Dapat Rp 5 Juta, "Kita Pusing" |
|
|---|
| Kesalahan Purbaya di Mata Hasan Nasbi, Kelakuan Sang Menkeu Dinilai Bisa Melemahkan Pemerintah |
|
|---|
| Maling Kabel Auto Ketar-ketir, Jeje Wiradinata Gelar Sayembara, Bisa Tangkap akan Dapat Rp 5 Juta |
|
|---|