Pilkada 2024
Tekad Didik Gatot Subroto Sudah Bulat, Maju Pilkada Batu 2024, Daftar di PDIP, Saingi Punjul Santoso
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto akan mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota Batu, Jawa Timur
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Didik Gatot Subroto, Wakil Bupati Malang mantap maju Pilkada Kota Batu 2024.
Ia mengambil formulir pendaftaran di Kantor DPC PDIP Kota Batu.
Tentu saja, dalam kontestasi Pilkada 2024 ini, Didik akan menghadapi eks Wakil Walkot Batu, Punjul Santoso.
Baca juga: Ahok Bakal Diusung Maju ke Pilkada Sumut? Lawan Bobby Nasution, PDIP: akan Menciptakan Sejarah Baru
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto akan mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota Batu, Jawa Timur.
Dia sudah mengambil formulir pendaftaran di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Batu.
Anggota Tim Penjaring PDI Perjuangan Kota Batu, Kayat Hariyanto membenarkan hal itu. Wabup Malang itu mengambil formulir pendaftaran pada Minggu (5/5/2024).
Baca juga: Husniah Talenrang Waspada, Kr Kio & Darmawangsyah Juga Maju Pilkada Gowa 2024, Daftar di Demokrat

"Kemarin sekitar jam 1 siang beliau (Didik Gatot Subroto) datang ke Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Batu untuk mengambil formulir pendaftaran," kata Kayat pada Senin (6/5/2024).
Kayat mengatakan, Didik rencananya akan mengembalikan formulir pendaftaran tersebut yang telah diisi dan melengkapi data persyaratan sekitar 2-3 hari ke depan.
"Semua yang mendaftar tentunya melengkapi persyaratan yang ada. Seperti legalisir ijazah, SKCK, sehingga ketika formulir itu dikembalikan, sudah lengkap semua," katanya.
Meski begitu, Didik bukan berarti sudah resmi ditetapkan sebagai bacawali Kota Batu oleh PDI Perjuangan. Dia masih harus menunggu keputusan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan.
"Dari tim penjaringan di kami diserahkan ke DPC, DPC kirim ke DPP, nanti akan ada rekomendasi yang dikeluarkan," katanya.
Selain Didik, sejauh ini sudah ada 4 pendaftar lainnya yang telah mengambil formulir untuk bisa bertarung di Pilkada Kota Batu 2024.
Mereka yang telah mendaftar di antaranya Punjul Santoso, Suwito, Asaf dan Bambang.
Sebagai informasi, Punjul Santoso merupakan Ketua DPC PDI-P Kota Batu dan juga mantan Wakil Wali Kota Batu periode 2019-2024. Kemudian, Suwito merupakan Sekretaris Badan Bantuan Hukum Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDI Perjuangan Kota Batu.
Selanjutnya, Asaf merupakan Ketua PAC Junrejo disusul Bambang yang merupakan mantan hakim juga ikut mendaftar.
Krisdayanti melalui timnya juga bakal menyusul untuk mengambil formulir hari ini, Senin (6/5/2024) di Kantor DPC PDI-P Kota Batu.
Ahok Bakal Diusung Maju ke Pilkada Sumut? Lawan Bobby Nasution, PDIP: akan Menciptakan Sejarah Baru
Belakangan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut masuk bursa calon Gubernur DKI Jakarta 2024.
Namun ternyata kabar yang beredar tampaknya meleset.
Kini Ahok disebut akan diusung oleh PDIP untuk maju ke Pilkada di daerah lain.
PDIP memiliki strategi jauh lebih canggih, yakni mengutus Ahok untuk maju di Pilkada Sumatra Utara (Sumut).
Sebab, ada lawan berat yang harus dihadapi Ahok, yang terkenal berani itu, yakni Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Baca juga: Terungkap Rencana PDIP, Dorong Ahok Maju Pilgub Sumut 2024, Lawan Berat Bobby Peluang Menang Besar
Seperti diketahui Partai Golkar mengusung Bobby Nasution untuk Pilkada Sumut.
Golkar coba memainkan politik dinasti, mengingat Bobby Nasution adalah menantu pria satu-satunya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
PDIP sendiri telah membuka penjaringan pendaftaran calon bupati, wali kota, dan gubernur se-Indonesia mulai 3 April hingga 20 Mei 2024.
Kemungkinan Ahok diusung PDIP di Pilgub Sumut diungkap oleh politisi PDIP Sutrisno Pangaribuan.
Menurut Sutrisno, Sumut sudah selayaknya dipimpin sosok yang berani melawan mafia.
Sejauh ini, kata Sutrisno telah mengambil formulir pendaftaran calon gubernur (Cagub) Nikson Nababan, Ketua DPC PDIP Tapanuli Utara, Bupati Tapanuli Utara (2014-2024), dan Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara (2018-2023).
Menurut Sutrisno Pangaribuan, Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDIP Sumut, Anggota DPR RI terpilih, Bupati Samosir (2015-2020), kandidat potensial sebagai Cagub, tetapi Rapidin tidak berkeinginan.
"Namun, Rapidin Simbolon belum menyatakan keinginan, kesediaan maju, dan mendaftar. Rapidin Simbolon seperti tidak memiliki ambisi selain fokus mengurus partai menghadapi Pilkada," kata Sutrisno, Sabtu (27/4/2024).
Karena itu, dirinya meyakini mantan Komisaris Utama Pertamina itu memiliki kans besar untuk menang di Pilgub Sumut 2024.
“Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi salah satu nama cagub yang berpeluang besar untuk menang. Pengalaman sebagai Bupati Belitung Timur (2005-2010).
Lalu pada Tahun 2006, Ahok mengundurkan diri sebagai Bupati karena maju sebagai calon gubernur Bangka Belitung,” terangnya.
“Kemudian Ahok maju dan duduk sebagai Anggota DPR RI, dari partai Golkar (2009-2014). Ahok kemudian menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta (2012-2017).
Terakhir Ahok diberi amanah sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, dan mengundurkan diri (2024),” sambungnya.
Terlebih, dirinya juga melihat daftar kandidat dalam bursa cagub Sumut 2024, ia meyakini Ahok bisa menciptakan sejarah dengan memenangkannya.
"Terutama jika Pilkada Sumut akan diikuti oleh 4 pasangan calon (Paslon), yakni menantu Jokowi, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah (Ijeck), maka Ahok akan memenangkan Pilkada Sumut. PDIP akan menciptakan sejarah baru dengan Gubernur baru di Pemilu 2024," ucapnya.
Baca juga: Satu Putaran! Peluang Menang Duet Anies - Ahok di Pilgub DKI Amat Besar, Tapi Ini Kendala Seriusnya

Bagaimana kekuatan Bobby Nasution di Pilgub Sumut?
Pengamat sosial dan pemerintahan, Arifin Saleh Siregar, mengatakan Bobby Nasution kemungkinan berebut rekomendasi dengan Musa Rajekshah alias Ijeck.
Ijeck merupakan Ketua DPD Golkar Sumut.
Tentu sebelum dipastikan maju dalam Pilgub Sumut, Bobby harus berusaha mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Kemungkinan ada tiga paslon yang bersaing di Pilgub Sumut; Musa Rajekshah, Bobby Nasution, dan Eddy Rahmayadi. Sebelum nama Ahok muncul.
Basis suara jika Ijeck, Bobby, Edy maju masih meraba-raba.
Tapi yang jelas suara kader Golkar yang memilih Golkar kemarin kemungkinan akan tetap ke suara Bobby.
"Tapi waktu menjadi variabel berikutnya. Kita belum tahu faktor politik apa yang tersaji ke publik karena masih panjang ini. Jadi nanti masih banyak hal yang mempengaruhi," ucapnya.
"Kita lihat basis Politik tentu belum bisa diyakini faktor penentu, apalagi Pileg berbeda jauh dengan Pilkada," imbuhnya.
Terkait bakal calon Wakil Gubernur dari Musa Rajekshah, sepertinya tidak begitu signifikan mendongkrak suara.
Seringkali atau beberapa kali dalam beberapa daerah justru keberadaan wakil kepala daerah bisa menggerus suara kepala daerahnya.
Makanya Ijeck harus berhati-hati menentukan calon Wakilnya.
Pertama, walaupun tidak memiliki basis massa yang banyak atau berbagai modal setidaknya calon wakil eksistensi tinggi dan penolakan di masyarakat.
"Kalau kita lihat dari mana, tentu dari faktor daerah, suku dan popularitasnya spesifikasi calon wakilnya," ujarnya.
"Segala kemungkinan masih bisa terjadi dalam konteks Politik, termasuk seandainya Ijeck berpasangan dengan Bobby atau sebaliknya," imbuhnya.
"Perkembangannya pun hari perhari, di menit terakhir bisa berubah nanti. Sumatra Utara sudah sering mengalami hal seperti itu," katanya.
"Pernah dulu, sudah mau daftar ke KPU, rupanya salah satunya nggak jadi," imbuhnya.
Baca juga: Anies Baswedan, Ahok, Ridwan Kamil, Akan Tarung Sengit di Pilkada DKI, Siapa Jawara? Cek Prediksi

"Seandainya Musa Rajekshah, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution maju kita lihat variabel dukungan partai politik, variabel waktu, variabel persiapan dari Wakil," katanya lagi.
"Kemungkinan dukungan daerah dan pusat, karena tiga orang ini memiliki peluang yang sama, basis dan kelebihan masing-masing," imbuhnya.
"Kita juga menunggu proses tarik menarik apakah Golkar memilih Bobby atau Ijeck," ujarnya.
"Bobby sangat dikenal karena dekat dengan istana. Di Medan juga punya tim yang solid setidaknya yang bermain di media sosial. Pemilih generasi Z juga kita lihat. Kenapa dia maju punya hitung- hitungan, baik Ijeck, Bobby dan Edy," tandas Arifin.
Sumber: Kompas.com
Daftar 11 Daerah Bakal Gelar Pemungutan Suara Ulang Setelah Putusan MK, Kapan akan Dilaksanakan? |
![]() |
---|
Profil Rachmatu Zakiyah, Istri Mendes Yandri yang Kemenangannya Dibatalkan MK, Suami Cawe-cawe |
![]() |
---|
Profil & Harta Kekayaan Ade Sugianto, Pemenang Pilkada Tasikmalaya 2024 Gagal Dilantik Jadi Bupati |
![]() |
---|
Deretan Alasan Ade Sugianto Batal Jadi Bupati Tasikmalaya 2025, MK Putuskan Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Rincian Harta Kekayaan 10 Gubernur dan Wakil Gubernur Se-Pulau Jawa, Paling Miskin Berharta Rp2,6 M! |
![]() |
---|