Breaking News:

Israel & IDF Klaim 99 persen Rudal yang Diluncurkan Iran Berhasil Dicegah, Dibantu AS-Yordania?

Perang Palestina vs Israel berbuntut panasnya Iran terhadap Israel, hingga kini diluncurkannya ratusan rudal dan drone. Iran diserang balik?

Editor: Dhimas Yanuar
Tribunnews
Iran meluncurkan roket ke Israel sebagai balasan serangan Israel terhadap konsulat mereka di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024. 

TRIBUNTRENDS.COM - Perang Palestina vs Israel berbuntut panasnya Iran terhadap Israel hingga diluncurkannya ratusan rudal dan drone.

Namun Israel bak jumawa, mengaku hampir semua tembakan Iran itu bisa dihalau dengan irone dome.

Hingga kini Israel disebut belum menentukan sikap imbas serangan rudal Iran yang diluncurkan Iran ke daerahnya meski ada isu bahwa Israel akan membalas dalam waktu dekat.

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan tim keamanan nasionalnya di Gedung Putih pada 13 April 2024 ketika Iran menargetkan Israel dengan rudal dan drone.
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan tim keamanan nasionalnya di Gedung Putih pada 13 April 2024 ketika Iran menargetkan Israel dengan rudal dan drone. (White House)

Melalui kabinet perangnya, Menteri benny Gantz mengaku melakukan berbagai pertimbangan, termasuk serangan balasan atas apa yang dilakukan Iran belakangan.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengirim sinyal agar Israel menahan diri.

Desakan tersebut kabarnya datang langsung dari Presiden AS Joe Biden.

Di sisi lain, Biden menganggap serangan Iran tak berbekas di tanah Israel.

Baca juga: Yordania Jegal Rudal Iran Saat Menuju Israel, Raja Yordania Ngaku Jaga Teritori, Kini Diancam Iran?

IDF mengklaim, 99 persen dari ratusan rudal yang dikirim berhasil dicegah dan dicegat.

Sebelum serangan Iran, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut, Israel akan bereaksi terhadap setiap serangan Iran.

Anggota kabinet perang Israel, Menteri Benny Gantz, mengatakan sebelum pertemuan, peristiwa ini belum berakhir – aliansi strategis dan sistem kerja sama regional yang telah kami bangun perlu diperkuat.

"Kami akan membangun koalisi regional melawan ancaman Iran dan melakukan tindakan yang tepat. kita harus ingat bahwa kita belum menyelesaikan tugas kita – yang pertama dan terpenting adalah kembalinya orang-orang yang diculik dan menghilangkan ancaman dari penduduk utara dan selatan," dikutip dari Al-Monitor.

Kabinet keamanan yang lebih besar melakukan pemungutan suara pada Sabtu malam untuk memberi wewenang kepada kabinet perang untuk membuat keputusan tentang bagaimana menanggapinya.

Ynet melaporkan, menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich menyerukan agar keputusan untuk membalas Iran diadopsi oleh kabinet keamanan yang lebih besar.

Ben-Gvir, yang merupakan anggota kabinet keamanan tetapi bukan anggota kabinet perang, mengatakan pada hari Minggu bahwa jika Israel ingin menerapkan kembali pencegahannya terhadap Iran, “Kita harus menjadi gila.”

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelIranIDFYordania
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved