Berita Kriminal
Astaga, Ibu di Bekasi Tega Bunuh Anak, Ditikam 20 Kali, Pelaku Ngaku Nabi Sebut Kiamat Segera Datang
Ibu uda di Bekasi yang bunuh anaknya berhalusinasi sebagai nabi, anaknya dianggap dajal
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang ibu di Bekasi dengan tega membunuh anaknya sendiri dengan kejam.
Alasan pelaku membunuh korban lantaran anaknya itu disebut anak dajal.
Selain itu, wanita ini juga menyebut dirinya sebagai nabi dan kerap membahas soal kiamat.
Baca juga: Parah! Ibu Muda di Bekasi yang Bunuh Anaknya Berhalusinasi Sebagai Nabi, Anaknya Dianggap Dajal
Kasus ibu bunuh anak di Bekasi masih menjadi sorotan hingga kini.
Fakta terbaru mengungkap bahwa pelaku yang berinisial SNF (26) berhalusinasi sebagai nabi.
Ia menganggap anaknya dajal, hingga akhirnya memutuskan membunuh.
Peristiwa pembunuhan ini terjadi di Cluster Burgundy Summarecon Bekasi, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Kamis (7/3/2024).
Bocah berusia lima tahun berinisial AAMS, ditemukan tewas bersimbah darah di kamar tidurnya akibat ditikam pisau dapur SNF.
Akibat kejadian tersebut, korban menderita luka parah di bagian dada sebelah kiri dan lengan akibat sebanyak 20 tikaman.
Dari hasil pemeriksaan psikologis, SNF terindikasi mengidap gangguan kejiwaan skizofrenia.
"Dari hasil psikologi, tersangka ini terindikasi skizofrenia," jelas Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus.
Rupanya, SNF menganggap dirinya seorang nabi.
Tak hanya itu, SNF juga menganggap anaknya yang masih berusia lima tahun adalah jelmaan dajal.
Oleh sebab itu, SNF tega membunuh putranya berinisial AAMS.
Kondisi SNF ini diungkap oleh pihak kepolisian setelah mendengar keterangan dari suami tersangka, inisial MAS.
Kepada polisi, MAS menyebut gelagat aneh istrinya sudah terlihat sejak dua bulan lalu.

"Hasil dari pemeriksaan seperti itu, itu salah satu keanehan yang juga disampaikan oleh suami pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus, Jumat (15/3/2024), dikutip dari TribunJakarta.
Keanehan yang dimaksud, kata Firdaus seperti pelaku yang kerap berhalusinasi bahwa kiamat akan segera datang.
Bahkan, SNF juga sempat berhalusinasi sebagai nabi dan menggap korban yang merupakan anak sulungnya jelmaan dajal.
"Iya seperti itu (mengaku nabi dan anak dianggap dajal), makanya inilah keanehan-keanehaan, suaminya juga mengatakan sepeti itu dalam 2 bulan terakhir," terang Firdaus.
Tersangka SNF saat ini masih dalam perawatan di RS Polri Kramat Jati Jakarta.
Dia sempat dilarikan ke IGD lantaran terus menerus menyakiti diri saat berada di sel tahanan.
SNF beberapa kali membenturkan kepala dan meninju dinding hingga mengalami luka.
"Dilakukan perawatan karena berupaya untuk melukai dirinya sendiri, untuk segera dilakukan perawatan di sana (RS Polri)," ucapnya.
Firdaus pun menambahkan, Tim Psikologi Forensik dan psikiatri RS Polri Kramat Jati akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap SNF.
"Nanti menunggu keterangan dari psikiater (tersangka ganguan jiwa atau tidak), keterangan dari dokter di sana membutuhkan waktu dua minggu," terangnya.
Diketahui usai membunuh anaknya, SNF ditahan di Polres Bekasi Kota.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus menerangkan SNF ditempatkan di sel khusus.
"Kan sendiri di sel tahanan," katanya.
Menurut Firdaus, SNF diasingkan dari tahanan lain.
"Diasingkan dari tahanan perempuan lain," jelasnya.
Entah mengapa SNF justru bertindak aneh dalam sel.
Kata AKBP Muhammad Firdaus, SNF tiba-tiba membenturkan kepalanya sendiri ke tembok sel.
"Tadi malam tersangka dalam ruang tahanan membenturkan kepalanya ke tembok," katanya.
Bukan hanya membenturkan kepala, SNF juga memukul-mukul tembok menggunakan tangannya.
"Dia pukul-pukul tembok pakai tangan. Ninju-ninju gitu," katanya.
Akibat tindakannya tersebut SNF mengalami luka di bagian kepalanya.
"Ada benjolan dan memar," katanya.
Atas rekomendasi dokter psikiater, kata AKBP Muhammad Firdaus, pihaknya membawa SNF ke IGD RS Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kami sudah bawa ke sana. Sekarang dalam perawatan," katanya.
Nasib Adik Korban
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi akan membawa adik dari AAMS ke rumah aman selama proses penyelidikan.
AAMS memiliki adik yang masih berusia satu tahun tujuh bulan.
Adik korban berada di lokasi kejadian saat sang ibu membunuh AAMS.
"Mau kami bawa ke rumah aman, biar nanti ada pendamping di sana," ujar Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian saat ditemui di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (7/3/2024) malam.
Dari keterangan SNF, kedua anaknya tidur bersama dalam satu kamar.
"Tapi (walaupun ada ayahnya) anak ini perlu kami amankan dulu, dari pihak-pihak yang nanti akan memberikan keterangan," imbuh dia.
Anak yang masih masuk usia batita itu masih perlu pendampingan dari KPAD untuk memastikan kondisi psikologisnya.
"Karena masih proses penyidikan, jadi anak masih dalam perlindungan kami," ucap Novrian.
Meski memegang kendali penuh atas keselamatan adik korban, Novrian memastikan akan berkomunikasi dengan keluarga korban.
"Kami akan berkordinasi dengan saudara terdekatnya, bagaimana nanti untuk pendampingan anak tersebut," tutur dia.
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|