Berita Kriminal
Ayah Indriana Tukang Ojek, Didot bak Malu, Ogah Sapa Pura-pura Tak Kenal, Tak Mau Masuk ke Kontrakan
Selama berpacaran, Didot tak pernah antar Indraini sampai rumah. Sempat pura-pura tak kenal dengan calon mertua.
Editor: Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Selama berpacaran dengan Indriana Dewi, Didot Alfiansyah ternyata sempat tunjukkan gelagat aneh.
Hal ini diungkap oleh Ketua RT di tempat tinggal orangtua Indriana Dewi.
Menurut Ketua RT, selama memacari Andriana Dewi, Didot tak pernah mau mampir ke kontrakan sang kekasih.
Baca juga: Kejaam! Histeris Kakak Indriana, Lihat Jasad Adiknya Dibunuh Caleg, Permintaan Terakhir Terkuak

Bahkan Dodit Alfiansyah sempat pura-pura tak kenal saat bertemu dengan ayah Indriana yang seorang tukang ojek.
"Kalau yang namanya menjalin hubungan, serius katakanlah kalau dia memang laki-laki yang baik datang, anterin ke rumahnya.
Tapi ini enggak, cuma nganterin paling sampai kelurahan," kata Ketua RT 06/RW 14, Eko Sudiyanto, Minggu (3/3/2024).
Eko menuturkan, sosok pria yang baik umumnya selalu mengantarkan kekasihnya sampai ke depan rumah.
Selain itu, pria yang baik biasanya juga selalu senang ketika diajak untuk bertemu dengan orangtua kekasihnya.
Baca juga: Sadis! Caleg Devara Putri, Suruh Pacar Bunuh Indriana Dewi, Tak Mau Diduakan: Saya Gak Mau Dia Hidup
Namun hal ini tidak dilakukan Didot selama menjadi kekasih Indriana.
Didot justru biasanya hanya mengantar Indriana sampai Kelurahan wilayah rumah kontrakannya saja.
Menurut informasi yang didapat Eko dari pihak keluarga korban, Didot jarang sekali berkunjung ke rumah kontrakan mereka.
"Nemuin ibunya juga kadang-kadang aja.
Kadang sampai depan rumahnya tapi nggak mau masuk,"
"Entah munkin melihat rumahnya yang ngontrak seperti itu, gang sempit atau kondisi rumahnya kaya gitu, gatau juga," kata Eko.

Ada kecurigaan, bahwa Didot memang punya niat buruk terhadap Indriana sejak awal.
Sebab saat menjadi kekasih Indriana Didot kerap menunjukan prilaku tak bias.
Pernah suatu ketika, saat ayah Indriana yakni Mohamad Roi sedang bekerja sebagai sopir ojek bertemu dengan pelaku Didot di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
Sebagai kekasih Indriana, Didot bukannya menyalami Roi justru malah bersikap seolah-olah tak kenal.
"Biasa aja gitu, kayak gak kenal," ucap Eko.
Sebagai informasi, Indriana tewas dibunuh di kawasan Bukin Pelangi Bogor, pada 20 Februari 2024.
Baca juga: Tampang Devara Putri, Caleg DPR RI, Tega Jadi Otak Pembunuhan, Tak Mau Pacarnya Dimiliki Wanita Lain
Pembunuhan terhadap Indriana dilatarbelakangi oleh cemburu buta seorang perempuan bernama Devara Putri Prananda.
Devara yang merupakan Caleg DPR RI dari Partai Garuda dapil Jawa Barat IX, merencanakan pembunuhan terhadap Indriana yang merupakan kekasih Didot.
Terungkap bahwa Didot menjalin asmara dengan Indriana di belakang Devara yang juga kekasih Didot.
Tak terima diduakan, Devara pun meminta agar Didot menghabisi nyawa Indirana. Permintaan ini pun langsung disetujui.
Mereka meminta bantuan Muhamad Reza Swastika untuk membunuh Indriana dengan iming-iming imbalan Rp50 juta.
Bersaing Cinta dengan Caleg, Indriana Tewas Dibunuh, Mulutnya Dipakaikan Masker bak Orang Tidur
Tragis nasib wanita bernama Indriana Dewi, tewas dibunuh orang bayaran caleg DPR RI hanya gara-gara motif asmara.
Jenazah Indriana Dewi dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jawa Barat, setelah dibunuh Jumat (23/2/2024).
Sebelum dibuang, jenazah Indriana Dewi ternyata sempat dibawa kedua pelaku berkeliling dengan mobil selama tiga hari.
Baca juga: Tampang Devara Putri, Caleg DPR RI, Tega Jadi Otak Pembunuhan, Tak Mau Pacarnya Dimiliki Wanita Lain

Selama itu pula, mulut Indriana dipakaikan masker agar seperti orang sedang tidur.
Pembunuhan dilakukan atas permintaan Devara yang kesal mengetahui Didot dan Indriana ternyata menjalin hubungan.
Devara meminta agar Didot membunuh Indriana dan disanggupi oleh Didot.
Didot kemudian mengajak Reza untuk membunuh Indriana.
Didot dan Reza yang berteman dengan Indriana, kemudian mengajak korban jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil Avanza yang disewa, Selasa (20/2/2024).
Saat berada di sekitar kawasan Sentul, Reza menjerat leher Indriana hingga korban tewas.
Setelah melakukan aksi keji itu, Didot dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara sambil membawa jasad korban.
Keesokannya atau pada Rabu (21/2/2024) sekitar pukul 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Sesampainya di Kuningan, mobil tersebut rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker agar seolah-olah terlihat tidur.
Baca juga: Profesi Indriana Dewi Korban Pembunuhan Caleg DPR Devara Putri, Outfit Mahal, Jam Rolex dan Tas LV
"Selama di mobil korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur.
Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur.
Kemudian pada saat mobil ditowing, itu jenazah masih ada di dalam mobil," kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan, saat oleh TKP di Sentul, Bogor, Jumat (1/3/2024).
Pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 02.00 WIB, Didot dan Devara mengeluarkan jasad korban dari mobil dan membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar.
Jasad korban ditutup dengan selimut.
Para pelaku kemudian mengambil barang-barang milik korban.
Setelah itu, para pelaku kembali ke Jakarta.

Jasad korban kemudian ditemukan terbungkus selimut oleh pengendara sepeda di Jalan Raya Banjar-Cimaragas Ciamis, Kota Banjar, Minggu (25/2/2024).
"Mereka mencari tempat aman, menghindari CCTV dan sebagainya.
Kekasihnya yang menyuruh, jadi itu permintaan otak pelaku si DP.
Ditemukan Minggu, pelakunya kita tangkap Selasa malam," kata Surawan.
Baca juga: Kronologi Devara Putri Caleg DPR RI Jadi Otak Pembunuhan Wanita Muda, Motifnya Karena Cinta Segitiga
"'Saya enggak mau kalau dia masih ada di dunia ini.
Seterusnya terserah mau dibunuh atau apa, intinya saya gak mau dia ada di dunia ini'," kata Surawan menirukan ucapan Devara saat meminta Didot menghabisi korban.
Kepada polisi, para pelaku mengaku menjual barang-barang milik korban seharga Rp 54 juta.
Hasil penjualan lalu diberikan kepada Reza sebagai bentuk imbalan eksekutor.
Para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340, 338, dan 365 ayat (4 ) KUHP, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.
Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com dan iKompas.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|