Breaking News:

Berita Kriminal

Ikut Kegiatan Pramuka, 3 Pelajar di Indramayu Tewas, Korban Tenggelam di Sungai, 'Kelalaian?'

Polsek Tukdana Polres Indramayu menyelidiki peristiwa tenggelamnya 3 orang siswi SDN Lajer 1 di Sungai Penarikan.

Tangkap layar YouTube Tribunnews
Polsek Tukdana Polres Indramayu menyelidiki peristiwa tenggelamnya 3 orang siswi SDN Lajer 1 di Sungai Penarikan. 

TRIBUNTRENDS.COM - Sebanyak tiga orang pelajar di Indramayu meninggal dunia.

Ketiga korban tersebut tewas saat ikut kegiatan pramuka di sungai.

Dari kejadian itu, sebanyak enam orang saksi diperiksa oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Kernet Truk di Lampung Aniaya ODGJ hingga Tewas, Geram Mobil Dilempari Batu, Pelaku Mengakuinya

Polsek Tukdana Polres Indramayu menyelidiki peristiwa tenggelamnya 3 orang siswi SDN Lajer 1 di Sungai Penarikan.

Insiden memilukan ini menyebabkan ketiga siswi yang tenggelam, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kapolsek Tukdana, AKP Iwa Mashadi mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap musibah tersebut. Hingga Selasa pagi, polisi telah memeriksa enam orang saksi. Saksi akan ditambah untuk memberikan titik terang peristiwa.

"Ada 6 orang saksi yang sudah dimintai keterangan, dari warga yang melaporkan, kemudian dari pihak anak-anak yang mengikuti kegiatan ini. Hari ini kita coba mintai keterangan dari pihak guru," kata Iwa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/2024) pagi.

Iwa menyebut, pada kejadian pertama di hari Sabtu (17/2/2024), tim gabungan, petugas Polsek, Koramil, BPBD, Basarnas, dan lainnya fokus melakukan bantuan pencarian.

Baca juga: Baru Sadar Ternyata Firasat, Guru TK Ungkap Sikap Janggal Dante Sehari Sebelum Meninggal Tenggelam

Sejumlah Petugas BPBD Indramayu, BPBD Cirebon, dan Basarnas Pos Cirebon mengevakuas satu siswi yang tenggelam saat kegiatan Pramuka pada Sabtu (17/2/2024). Dua siswi SDN 1 Lajer Tukdana, lainnya telah ditemukan sebelumnya
Sejumlah Petugas BPBD Indramayu, BPBD Cirebon, dan Basarnas Pos Cirebon mengevakuas satu siswi yang tenggelam saat kegiatan Pramuka pada Sabtu (17/2/2024). Dua siswi SDN 1 Lajer Tukdana, lainnya telah ditemukan sebelumnya (MUHAMAD SYAHRI ROMDHON/ dokumentasi Tim Gabungan BPBD dan SAR)

Tim gabungan ini juga yang langsung melakukan evakuasi pasca-penemuan korban dalam waktu berbeda-beda.

Iwa menjelaskan, korban tenggelam yang ditemukan pertama berinisial S (11). Korban ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB.

Kemudian, korban kedua yang ditemukan, M (10) sekitar pukul 20.30 WIB.

Pencarian di hari pertama, pada Sabtu (17/2/2024) dihentikan karena kondisi yang sudah malam.

Kemudian tim gabungan kembali melanjutkan pencarian di hari Minggu (18/2/2024) pagi. Sekitar pukul 09.15 WIB, polisi menemukan satu korban lagi berinisial R berusia 10 tahun.

Ketiganya merupakan siswi kelas 4 dan 5 SDN 1 Lajer Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.

Iwa menyebut, pemeriksaan saksi baru dimulai Senin (19/2/2024) kemarin. Hari ini, pihaknya berencana memeriksa guru yang dinilai mengetahui kronologi peristiwa ini.

Saat ditanya adakah potensi kelalaian, Iwa menjawab, polisi masih berusaha menyelidiki secara teliti. Pihak keluarga pun belum melakukan laporan terhadap petugas kepolisian.

"Adakah dugaan kelalaian? Ya sampai saat ini, walaupun tidak ada laporan dari keluarga, kita tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada dugaan tindak pidana atau tidaknya. Kita belum bisa kesimpulan," tutup Iwa.

Kernet Truk di Lampung Aniaya ODGJ hingga Tewas, Geram Mobil Dilempari Batu, 'Pelaku Mengakuinya'

Seorang kernet truk di Lampung tega menganiaya orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) hingga tewas.

Kejadian penganiayaan ini bermula saat truk dilempari batu oleh korban.

Geram dengan kelakukan ODGJ tersebut, pelaku langsung menghajar korban hingga meninggal dunia.

Baca juga: 5 Bulan Suami Meninggal, Istri Temukan Wasiat Terakhirnya di Secarik Kertas, Berisi Pesan Haru

Kesal truk tankinya dilempari batu sampai kaca depan pecah, seorang kernet menganiaya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) hingga tewas di Bandar Lampung.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Komisaris Polisi (Kompol) Dennis Arya Putra mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Rabu (14/2/2024). 

"Pelakunya sudah kita tangkap, inisial YSF, usia 21 tahun," kata Dennis saat dihubungi, Senin (19/2/2024) malam.

Dennis mengatakan, korban tidak diketahui identitasnya karena ia adalah ODGJ yang berkeliaran di jalan.

"Lokasi penganiayaan terjadi di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kedaton. Dari keterangan warga, korban adalah ODGJ yang memang sering terlihat berkeliaran di sekitar TKP," kata Dennis.

Kasus ini terungkap saat korban ditemukan tewas bersimbah darah oleh warga di lokasi kejadian.

Aparat kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.

Baca juga: 3 Kasus Beda Pilihan Pilpres, Suami Aniaya Istri, Diancam Coret dari KK hingga Menantu Diusir Mertua

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan (Trubunnews.com/ist)

Menurut Dennis, beberapa saksi sempat melihat pelaku naik lalu pergi membawa satu unit truk tanki bahan bakar dari lokasi korban ditemukan.

"Setelah penyelidikan, kecurigaan mengarah kepada pelaku," ungkap Dennis.

Warga Sumatera Selatan itu lantas diketahui berada di sebuah SPBU di daerah Kecamatan Teluk Betung Selatan.

"Peristiwa terjadi Rabu pagi, sorenya pelaku kita amankan. Pelaku juga mengakui perbuatannya itu," tutur Dennis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku, peristiwa itu berawal saat pelaku sedang melintas di lokasi kejadian sambil mengendarai truk tanki bahan bakar itu.

Korban tiba-tiba melempari truk itu dengan batu hingga kaca depan pecah. Lantaran kesal, pelaku berhenti lalu memukuli korban menggunakan sebatang besi.

Pelaku terus memukuli korban yang tidak berdaya dan berlumuran darah. Setelah korban terlihat tidak bergerak, pelaku melanjutkan kembali perjalanannya.

Diolah dari artikel Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
PramukaIndramayutewas
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved