Berita Kriminal
Jasad Dibuang ke Sungai, Bos di Medan Dibunuh Karyawannya, Geram Utang Tak Dibayar, Ini Kronologinya
Seorang pengusaha burung di Kota Medan tewas dibunuh karyawannya sendiri karena persoalan utang Rp 5 juta
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang karyawan di Medan tega membunuh bosnya sendiri dengan cara mengerikan.
Ia kemudian membuang jasad korban ke sebuah sungai di Aceh.
Diduga motif pembunuhan itu terjadi lantaran utang piutang antara pelaku dan korban.
Baca juga: Miris, Tak Terima Ditagih Utang, Nasabah Tega Bunuh Rentenir di Majalengka, Awalnya Ngobrol Normal
Seorang pengusaha burung di Kota Medan, bernama Baharuddin Siregar (71) tewas dibunuh karyawannya sendiri inisial EP (41) karena persoalan utang Rp 5 juta.
Jasad korban lalu dibuang ke Sungai Bayeun di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.
Kapolrestabes Medan, Kombes Teddy Jhon Marbun mengatakan, pembunuhan terjadi di tempat usaha Baharuddin di Kelurahan Sei Sikambing, Kecamatan Helvetia, Kota Medan pada Minggu (14/1/2024).
Awalnya sekira pukul 23.45 WIB, EP menjumpai Baharuddin.

Kala itu, EP hendak menagih utang Baharuddin sebesar Rp 5 juta. Namun saat ditagih, Baharuddin tidak memberikannya. EP lalu sakit hati dan memukul Baharuddin menggunakan kayu.
"Dengan sakit hati tersebut, pelaku langsung melakukan pembunuhan dengan menggunakan kayu balok, sehingga korban jatuh, berdarah dan meninggal dunia," ujar Teddy dalam keteranganya, Jumat (2/2/2024).
Jasad korban dimasukkan mobil dan dibuang di Aceh
Usai melakukan aksinya, EP lalu membungkus tubuh Baharuddin dengan sprei kasur, lalu jasadnya dimasukkan ke dalam mobil Kijang Kapsul milik korban.
Jasad korban lalu dibuang ke lokasi kejadian dan ditemukan warga pada Selasa (16/1/2024).
"Habis itu baru diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara dan ditemukan bahwa korban adalah warga Kota Medan, Baharuddin Siregar," paparnya.

Selanjutnya polisi menyelidiki kasus ini dan menemukan jejak mobil korban di salah satu rumah warga inisial RTB di Aceh Tamiang.
Ternyata RTB merupakan adik ipar ET.
Dari informasi RTB, diketahui ET melarikan diri ke Pekanbaru.
Selanjutnya dilakukan pengembangan, pelaku lalu berhasil ditangkap di Kabupaten Kerinci, Riau, Rabu (28/1/2024).
Kini pelaku ditahan di Polrestabes Medan, untuk proses hukum lebih lanjut.
Miris, Tak Terima Ditagih Utang, Nasabah Tega Bunuh Rentenir di Majalengka, 'Awalnya Ngobrol Normal'
Seorang rentenir di Majalengka berakhir tewas setelah dianiaya nasabah.
Pelaku mengaku tak terima saat ditagih utang oleh korban.
Ia mengaku sakit hati lantaran korban menyarankan agar pelaku menyerahkan sertifikat rumahnya.
Baca juga: Wanita Bayar Utang Pacar yang Meninggal, 2 Bulan Berlalu Syok Berat Ternyata Sang Pacar Masih Hidup!
Seorang pegawai bank keliling alias rentenir berinisial FN (30) di Majalengka, Jawa Barat, tewas dibunuh nasabahnya, TD (34), Sabtu (27/1/2024).
FN tewas karena meminta korban menyerahkan sertifikat rumah sebagai jaminan utang yang belum lunas. Sebelumnya, pelaku telah menawarkan motor sebagai jaminan utang senilai Rp 2 juta.
Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, mengatakan, pelaku pun tersinggung dan akhirnya nekat bunuh korban.
"Awalnya, mereka berkomunikasi normal, tetapi TD tersinggung saat diminta menjaminkan sertifikat rumah, karena tidak bisa membayar utang, kemudian berkelahi dan menghabisi korban," katanya.
Menurut Indra, pelaku membunuh korban di depan SD Simpeureum II. Warga sekitar pun heboh dengan penemuan jasad tersebut.

Baca juga: ASTAGA Pemuda Tega Aniaya Ayah Kandung di Cakung, Korban Terjatuh dan Lebam, Kesal Sering Hilang
Penangkapan
Kasus itu terungkap usai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah keterangan didalami dan akhirnya polisi menemukan titik terang. Pelaku TD pun tak berkutik saat diamankan di Sumedang untuk bekerja.
Polisi juga amankan beberapa barang bukti, yaitu sejumlah dokumen, ponsel, helm, pakaian, sepeda motor milik korban dan pelaku.
"Kami berhasil meringkus tersangka TD dalam kurun 36 jam setelah kejadian penemuan jenazah korban," paparnya, Rabu (31/1/2024).
"TD juga tidak melarikan diri setelah menghabisi korban, tetapi ke Sumedang, karena kerjanya berternak bebek, dan ditangkap ketika menggembala bebek," pungkasnya.
ASTAGA Pemuda Tega Aniaya Ayah Kandung di Cakung, Korban Terjatuh dan Lebam, 'Kesal Sering Hilang'
Viral di media sosial seorang pemuda tega menganiaya ayah kandungnya sendiri.
Peristiwa ini terjadi di Cakung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Aksinya itu sempat mendapatkan atensi dari warga dan menegurnya untuk tidak melanjutkan kekerasannya tersebut.
Baca juga: Punya Bekingan, Satria Mahathir Cogil Pamer ke Atta, Aniaya Anak DPRD Cuma Dibui 13 Hari: Powerku!
Seorang tetangga bernama Hana mengurai kesaksian ketika melihat pemuda memukul ayahnya sendiri yang sudah sepuh
Pemuda asal Cakung, Jakarta Timur ini memukul ayahnya sampai tersungkur lantaran korban sering pikun dan tak mau pulang ke rumah.
Momen menegangkan yang terjadi pada Senin (22/1/2024) sekira pukul 15:00 WIB itu disaksikan banyak tetangga, termasuk Hana.
Hana mengurai kesaksian, tak ada tetangga yang berani mendekati pelaku dan korban.
"Kita gak tahu kalau dia (pelaku) mau mukul, di sini juga perempuan semua," ujar Hana menjelaskan alasan tak ada yang bernai hentikan pelaku dikutip dari video YouTube SCTV, Rabu (24/1/2024).
"Mungkin kalau ada laki-laki bisa (minta bantuan)," sambungnya.
Aksi pemuda tersebut viral di media sosial karena terekam kamera CCTV.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, pelaku yang menggunakan kaos belang hitam biru itu tampak mendorong ayahnya beberapa kali.

Tak cukup sampai situ, pelaku juga terlihat menarik kerah baju ayahnya.
Terakhir pemuda tersebut tampak memukul sang ayah sampai tubuhnya tersungkur ke aspal jalan.
Terlihat dari CCTV, banyak tetangga yang keluar dari rumah saat pelaku melakukan aksinya.
Warga juga terdengar berteriak dengan harapan pelaku menghentikan aksinya.
Namun pelaku tampak tak memperdulikan teriakan tetangganya.
Pelaku hanya mengangkat tubuh korban lalu membawa sang ayah menjauh dari lokasi.
Atas tindakan penganiayaan sang anak, lansia berusia 77 tahun itu mengalami luka lebam di wajah.

Di sisi lain, Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra pun membenarkan adanya tindakan penganiayaan itu.
Ia menyebut, penganiayaan dalam video yang beredar dipicu karena pelaku kesal dengan korban yang sudah pikun.
"Anaknya kesal karena orangtuanya sudah pikun, sering hilang atau pergi dari rumah," kata Panji saat dikonfirmasi di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2024).
Dalam kasus ini, jajaran Polsek Cakung sudah melakukan jemput bola untuk meminta keterangan terhadap pelaku dan pihak keluarga korban.
Upaya jemput bola dilakukan karena usai kejadian pihak keluarga tidak membuat laporan secara resmi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan Unit Reskrim Polsek Cakung.
Baca juga: Anak Kadis Ketahanan Pangan Sulbar Aniaya Junior, Ayah Minta Damai, Korban di RS: Hukum Tetap Jalan
"Dari pihak keluarga tidak melaporkan sehingga Polri turun dan hadir untuk menyelesaikan secara kekeluargaan,"
"Kita lakukan restorative justice (penyelesaian di luar proses hukum)," ujarnya.
Kata Panji, hasil dari restorative justice ini pelaku diminta berjanji agar tidak kembali melakukan kekerasan terhadap orangtuanya.
Diharapkan, setelah proses restorative justice serta mendapat pembinaan dari jajaran Polsek Cakung pelaku dapat belajar dari kesalahan dan tidak mengulangi perbuatan.
"Mediasi membuat surat pernyataan agar tidak diulangi kembali," tuturnya.
Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|