Breaking News:

Petugas KPPS di Jember Bunuh Diri Usai Dilantik, Lompat ke Sumur Sedalam 30 meter, Banjir Air Mata

pria asal Jember berinisial MH (27) nekat terjun ke sumur sedalam 30 meter pada Kamis (25/1/2024). Saksi mata sempat coba halangi

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Surya
Proses evakuasi jasad petugas KPPS dari dalam sumur di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jumat (26/1/2024). 

TRIBUNTRENDS.COM - Innalillahi, pria asal Kabupaten Jember berinisial MH (27) ditemukan tewas setelah terjun ke sumur sedalam 30 meter pada Kamis (25/1/2024).

MH nekat terjun ke dalam sumur setelah dilantik menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Desa Pace, Kecamatan Silo, Jember.

Adapun tetangga korban berinisial IR (75) histeris saat melihat korban mengakhiri hidupnya.

Lansia itu melihat dengan matanya sendiri detik-detik korban lompat ke dalam sumur.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Kota Kediri Kini Siaga, Siapkan Tim Medis, Antisipasi Petugas KPPS Sakit

Ilustrasi mayat, petugas KPPS bunuh diri, terjun ke dalam sumur.
Ilustrasi mayat, petugas KPPS bunuh diri, terjun ke dalam sumur. (via Tribunnews.com)

"Awalnya korban ke Balai Desa Pace guna mengikuti kegiatan pelantikan KPPS, setelah selesai korban pulang namun mengeluhkan kepalanya sakit," kata IR.

Kepada IR, korban mengaku rindu ke almarhum sang ayah dan pamit akan mengunjungi makam ayahnya yang ada di belakang rumah.

"Setelah dari makam selanjutnya korban membuang kayu penutup sumur," jelas IR.

IR yang melihat hal tersebut sempat mengira korban hendak cuci muka dan kaki. 

Namun tak disangka, MH malah melompat ke sumur sedalam 30 meter.

"Saya berusaha menghalangi korban, tapi korban terlanjur jatuh ke dalam sumur. 

Saya langsung berteriak minta tolong dan warga langsung berdatangan serta berusaha mengevakuasi korban," ujar IR.

Kapolsek Sempolan Silo AKP M Nai mengatakan bahwa pihaknya melarang warga mengevakuasi jenazah korban untuk menghindari korban susulan.

Polisi dan Basarnas dibantu warga mengevakuasi jasad petugas KPPS dari dalam sumur
Polisi dan Basarnas dibantu warga mengevakuasi jasad petugas KPPS dari dalam sumur di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jumat (26/1/2024).

Evakuasi dilakukan setelah Basarnas datang ke lokasi.

"Pukul 17.00 WIB, korban berhasil dievakuasi dan dimandikan, selanjutnya persiapan untuk dimakamkan," kata dia.

"Dengan adanya kejadian tersebut, keluarga korban menerima bahwa kejadian tersebut merupakan musibah yang menimpa keluarganya dan menolak korban untuk di lakukan tindakan visum maupun autopsi," tambah dia.

Baca juga: Beda-beda Besaran Nominal Uang yang Diterima Petugas KPPS saat Pelantikan, KPU Beri Penjelasan

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Konsumsi Pelantikan Petugas KPPS Disorot

Sajian konsumsi saat pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) viral di media sosial.

Konsumsi dinilai tak layak karena dinilai lebih mirip konsumsi acara lelayu atau layatan kematian warga. 

Snack itu berupa cemilan pastel, roti, dan air mineral kemasan gelas. 

Padahal dari informasi KPU Sleman, anggaran untuk penganan per orang yang diserahkan vendor Rp 15 ribu.

Warganet pun ramai mengeluh seperti yang dibagikan oleh akun X @yourfutureasset pada Kamis (25/1/2024).

Dihargai Rp 15 ribu, konsumsi pelantikan KPPS di Sleman mirip snack lelayu
Dihargai Rp 15 ribu, konsumsi pelantikan KPPS di Sleman mirip snack lelayu (Media Sosial X)

Selain mengeluhkan mengenai konsumsi, pemilik akun juga mempertanyakan tidak adanya uang transportasi bagi para anggota KPPS yang dilantik.

"Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini," tulisnya.

"Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu," lanjutnya.

Pemilik akun juga mengunggah sejumlah akun seperti KPU Sleman, Humas KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga KPU pusat.

Anggaran Disunat

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris KPU Sleman, Yuyud Futrama mengatakan, snack atau konsumsi saat pelantikan KPPS itu diserahkan kepada pihak vendor.

Pihak vendor tersebut menyatakan sanggup untuk menyediakan snack seharga Rp15.000.

"Snack seharga Rp 15.000, sekitar 24 ribu KPPS dan mereka (vendor) sanggup," kata Yuyud, dilansir dari Kompas.com.

"Dalam rapat menyatakan sanggup, dia katanya punya titik-titik yang bisa membantu di setiap kapanewon," sambungnya.

Baca juga: Konsumsi KPPS Sleman Diprotes, Anggaran Rp15.000 Disunat Jadi Rp2.500, Emang Boleh Sehemat Ini?

Yuyud mengungkapkan, vendor juga menyatakan siap memfasilitasi transportasi.

Termasuk, untuk distribusi snack ke lokasi-lokasi pelantikan KPPS.

"Ternyata di hari H, bapak ibu menemui sendiri snack itu seharga Rp2.500," kata Yuyud.

"Kami tahu karena mereka kami panggil, kami pertemukan dengan bapak Jogoboyo seluruh kelurahan, ternyata dia (vendor) menurunkan seharga Rp2.500," imbuhnya.

Geruduk Kantor KPU

Sebelumnya, sejumlah anggota KPPS mendatangi KPU Sleman pada Jumat (26/1/2024).

Mereka datang ke KPU Sleman buntut dari snack saat pelantikan yang dinilai tidak pantas.

Baca juga: NASIB Wanita Asal Muna, Gagal Dilantik Jadi Pengawas TPS, Ternyata Dibawa Kabur Oleh Pacarnya

Ketua Paguyuban Dukuh Cokro Pamungkas Sleman, Sukiman Hadiwijoyo mengatakan, saat pelantikan KPPS yang sebagian merupakan dukuh mengeluhkan terkait dengan snack yang diberikan.

"Menyampaikan keluhan terkait dengan pelantikan yaitu pada snack," ujarnya di KPU Sleman, Jumat (26/01/2024).

Selain keluhan soal snack yang dinilai tidak layak, pihaknya juga mempertanyakan soal tidak adanya uang transport saat pelantikan KPPS.

"Ya (snack) kurang wajar. Maka ketika snack saja kurang wajar, mesti pertanyaanya yang lain. 

Kok Sleman tidak ada (uang) transport-nya," tuturnya.

Potret konsumsi pelantikan KPPS di Sleman
Potret konsumsi pelantikan KPPS di Sleman (IST)

Kedatangan para anggota KPPS imbuhnya, tidak lain yakni untuk mengingatkan agar tidak terulang kembali.

Sebab, setelah pelantikan KPPS akan ada bimbingan teknologi (Bimtek).

Tidak lupa pula juga mengingatkan agar jangan sampai honor untuk anggota KPPS molor.

Berkaca dari sebelumnya, honor KPPS menurutnya terjadi keterlambatan.

"Jangan sampai Sleman ini terulang kembali, salah satunya adalah keterlambatan honor pada KPPS, yang lalu kan begitu," ungkap Sukiman.

"Nah kami memberi masukan, ngelingke (mengingatkan). 

Karena maksud dari tujuan kita adalah pemilu terlaksana dengan sukses," tegasnya.

***

Artikel ini diolah dari Surya

Sumber: Surya
Tags:
KPPSJemberbunuh diri
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved