Breaking News:

Berita Viral

Konsumsi Petugas KPPS Samarinda Disorot, Anggota Baru Dilantik Keracunan Massal, Dilarikan ke RS

sejumlah warga yang baru saja dilantik menjadi petugas KPPS di RT 36 Kecamatan Sambutan Samarinda mengalami keracunan massal.

Editor: jonisetiawan
ist
Salah satu warga dirawat di rumah sakit akibat diduga keracunan nasi kotak usai dilantik menjadi KPPS di Sambutan Samarinda Sabtu (27/1/2024). 

TRIBUNTRENDS.COM - Innalillahi, sejumlah warga yang baru saja dilantik menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di RT 36 Kecamatan Sambutan mengalami keracunan massal.

Keracunan massal terjadi setelah para warga mengonsumsi nasi kotak yang berisikan nasi goreng dan ayam tepung.

Bukannya kenyang, para warga justru mengalami mual dan sakit perut.

Alhasil para korban terpaksa dilarikan ke beberapa rumah sakit terdekat.

Baca juga: Gak Layak! Geram Ketua KPU Sleman, Konsumsi Pelantikan KPPS Mirip Snack Lelayu: Gak Memanusiakan!

pasien keracunan nasi kotak usai dilantik menjadi KPPS
Salah satu pasien yang dirawat di Rumah Sakit Tentara Samarinda, Kanaisha Samara Novana akibat diduga keracunan nasi kotak usai dilantik menjadi KPPS di Sambutan Samarinda Sabtu (27/1/2024).

Berikut sejumlah fakta sejumlah anggota KPPS di Samarinda alami keracunan massal.

1. Awal terungkap

Kejadian terungkap berawal dari banyaknya laporan yang masuk dalam suatu grup Whatsapp Anggota KPPS RT 36 sejak kemarin, Jumat (26/1/2024).

Hal ini dibeberkan oleh salah satu korban, Kanaisha Samara Novana yang kini dirawat di Rumah Sakit Tentara Samarinda pada TribunKaltim.

"Saya cek hp, grup sudah rame. Keluhkan gejala yang sama mulai diare, demam, mual, dan hampir semua yang kena," ungkap Ica, sapaan akrabnya pada Sabtu (27/1/2024).

2. KPU Yakin Tak Ada Unsur Kesengajaan

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Dwi Haryono memberikan keterangannya.

"Kalau ada kesengajaan saya rasa tidak ada, tapi kelalaian seperti ini diharapkan tidak terulang lagi," ungkap Dwi (27/1/2024).

Dwi menjelaskan bahwa konsumsi yang diberikan kepada anggota KPPS memang dikelola oleh panitia penyelenggara.

Atas kejadian ini, ia meminta agar ke depannya petugas penyelenggara lebih berhati-hati dalam memilih makanan untuk dijadikan konsumsi para petugas KPPS.

"Dalam memesan makanan juga harus diperhatikan kelayakannya, jangan sampai pesan sembarangan supaya hal seperti ini tidak akan terjadi," tutur Dwi.

Sebagai tindak lanjut, Dwi memastikan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sambutan.

"Mudah-mudahan semua sudah pulih kembali, nanti kami juga coba koordinasi ke PPK," pungkasnya.

ilustrasi keracunan.
ilustrasi keracunan. (Dok. Istimewa)

3. Demam hingga mual-mual

Diduga keracunan makanan, anggota-anggota KPPS di RT 36 Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengeluhkan diare hingga demam mual-mual.

Hal ini tercatat sejak Jumat 26 Januari 2024. Mulai muncul gejala diare, demam, dan mual.

Insiden ini, diduga muncul usai mereka mengkonsumsi nasi kotak yang dibagikan usai pelantikan.

Menurut pengakuan salah satu korban, Kanaisha Samara Novana, dirinya memang mendapat nasi kotak berisi menu nasi goreng dan ayam goreng tepung.

"Pulang pelantikan itu kami memang dapat nasi goreng sama ayam kentucky, saya sampai rumah makan nasinya 2 sampai 3 suap saja karena memang kurang suka," kata Kanaisha Samara, Sabtu (27/1/2024).

"Tapi saya makan ayam gorengnya setengah," tutur Ica, sapaan akrabnya.

Tak lama kemudian, saat dirinya hendak berangkat ke kampus, Ica mengaku mulai tidak enak badan.

"Habis itu saya ke kampus, tapi badan saya sudah gak enak, lemes. 

Saya ngira saya kecapean karena baru pulang langsung jalan lagi," ungkapnya.

Baca juga: Petugas KPPS di Jember Bunuh Diri Usai Dilantik, Lompat ke Sumur Sedalam 30 meter, Banjir Air Mata

Awalnya, Ica hanya mengira bahwa dirinya kelelahan.

Namun keluhan lain pun akhirnya muncul seperti mual, diare, dan bahkan demam.

"Besok paginya (Jumat) saya diare lagi, beberapa jam kemudian pas saya bangun tidur saya langsung demam," ujarnya.

Konsumsi Pelantikan Petugas KPPS Disorot

Sajian konsumsi saat pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) viral di media sosial.

Konsumsi dinilai tak layak karena dinilai lebih mirip konsumsi acara lelayu atau layatan kematian warga. 

Snack itu berupa cemilan pastel, roti, dan air mineral kemasan gelas. 

Padahal dari informasi KPU Sleman, anggaran untuk penganan per orang yang diserahkan vendor Rp 15 ribu.

Warganet pun ramai mengeluh seperti yang dibagikan oleh akun X @yourfutureasset pada Kamis (25/1/2024).

Dihargai Rp 15 ribu, konsumsi pelantikan KPPS di Sleman mirip snack lelayu
Dihargai Rp 15 ribu, konsumsi pelantikan KPPS di Sleman mirip snack lelayu (Media Sosial X)

Selain mengeluhkan mengenai konsumsi, pemilik akun juga mempertanyakan tidak adanya uang transportasi bagi para anggota KPPS yang dilantik.

"Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini," tulisnya.

"Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu," lanjutnya.

Pemilik akun juga mengunggah sejumlah akun seperti KPU Sleman, Humas KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga KPU pusat.

Anggaran Disunat

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris KPU Sleman, Yuyud Futrama mengatakan, snack atau konsumsi saat pelantikan KPPS itu diserahkan kepada pihak vendor.

Pihak vendor tersebut menyatakan sanggup untuk menyediakan snack seharga Rp15.000.

"Snack seharga Rp 15.000, sekitar 24 ribu KPPS dan mereka (vendor) sanggup," kata Yuyud, dilansir dari Kompas.com.

"Dalam rapat menyatakan sanggup, dia katanya punya titik-titik yang bisa membantu di setiap kapanewon," sambungnya.

Baca juga: Konsumsi KPPS Sleman Diprotes, Anggaran Rp15.000 Disunat Jadi Rp2.500, Emang Boleh Sehemat Ini?

Yuyud mengungkapkan, vendor juga menyatakan siap memfasilitasi transportasi.

Termasuk, untuk distribusi snack ke lokasi-lokasi pelantikan KPPS.

"Ternyata di hari H, bapak ibu menemui sendiri snack itu seharga Rp2.500," kata Yuyud.

"Kami tahu karena mereka kami panggil, kami pertemukan dengan bapak Jogoboyo seluruh kelurahan, ternyata dia (vendor) menurunkan seharga Rp2.500," imbuhnya.

Geruduk Kantor KPU

Sebelumnya, sejumlah anggota KPPS mendatangi KPU Sleman pada Jumat (26/1/2024).

Mereka datang ke KPU Sleman buntut dari snack saat pelantikan yang dinilai tidak pantas.

Baca juga: NASIB Wanita Asal Muna, Gagal Dilantik Jadi Pengawas TPS, Ternyata Dibawa Kabur Oleh Pacarnya

Ketua Paguyuban Dukuh Cokro Pamungkas Sleman, Sukiman Hadiwijoyo mengatakan, saat pelantikan KPPS yang sebagian merupakan dukuh mengeluhkan terkait dengan snack yang diberikan.

"Menyampaikan keluhan terkait dengan pelantikan yaitu pada snack," ujarnya di KPU Sleman, Jumat (26/01/2024).

Selain keluhan soal snack yang dinilai tidak layak, pihaknya juga mempertanyakan soal tidak adanya uang transport saat pelantikan KPPS.

"Ya (snack) kurang wajar. Maka ketika snack saja kurang wajar, mesti pertanyaanya yang lain. 

Kok Sleman tidak ada (uang) transport-nya," tuturnya.

Potret konsumsi pelantikan KPPS di Sleman
Potret konsumsi pelantikan KPPS di Sleman (IST)

Kedatangan para anggota KPPS imbuhnya, tidak lain yakni untuk mengingatkan agar tidak terulang kembali.

Sebab, setelah pelantikan KPPS akan ada bimbingan teknologi (Bimtek).

Tidak lupa pula juga mengingatkan agar jangan sampai honor untuk anggota KPPS molor.

Berkaca dari sebelumnya, honor KPPS menurutnya terjadi keterlambatan.

"Jangan sampai Sleman ini terulang kembali, salah satunya adalah keterlambatan honor pada KPPS, yang lalu kan begitu," ungkap Sukiman.

"Nah kami memberi masukan, ngelingke (mengingatkan). 

Karena maksud dari tujuan kita adalah pemilu terlaksana dengan sukses," tegasnya.

***

Artikel ini diolah dari TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Tags:
KPPSkonsumsikeracunanSamarinda
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved