Breaking News:

Berita Viral

NASIB Pilu Warga Bandung, Emas 50 Gram & Uang Rp 156 Juta Hilang Diterjang Banjir 'Udah Pasrah Aja'

Yani Maryani (49) hanya bisa pasrah ketika harta benda yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun hilang diterjang banjir bandang.

KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
Yani Maryani (49) watga Kampung Lamajang, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolo, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, salah satu korban tanggul jebol pada Kamis lalu 

Tetapi berbeda dengan apa yang terjadi pada Kamis sore pekan lalu.

Baca juga: Saya Tak Bisa Kerja Pilu Ojol Wanita di Bandung, Motor Hanyut Diterjang Banjir, Rumah Juga Ambruk

Saat itu, Yani dan anaknya sempat mengetahui bahwa curah hujan di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung sedang tinggi.

Berdasarkan pengalaman, kata dia, biasanya air dipastikan "bertamu". Maka, untuk mengantisipasi hal itu, mereka pun mempersiapkan diri membereskan isi rumah termasuk barang-barang di warung.

"Begitu juga dengan uang dan emas, awalnya disimpan di kamar, tapi dipindahkan ke tembok yang roboh ini. Saya simpan di dalam plastik digantungkan, dengan posisi yang tinggi," kata Yani.

"Pas inget, saya inget-inget disimpan di mana itu uang dan emas. Saya tanya ke anak, itu di tembok yang roboh. Saya sekarang udah cari, tapi belum ketemu," sambung dia.

Saat sedang mempersiapkan kedatangan banjir, Yani mengaku mendengar suara benturan yang keras dari arah tanggul.

Wajar saja, rumah Yani hanya berjarak 15-20 meter dari tanggul yang jebol. "Dug.. dug.. dug, kayak ada yang membentur gitu," sebut dia.

Yani Maryani (49) watga Kampung Lamajang, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolo, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, salah satu korban tanggul jebol pada Kamis lalu
Yani Maryani (49) watga Kampung Lamajang, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolo, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, salah satu korban tanggul jebol pada Kamis lalu (KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah)

Tiba-tiba, sambung dia, air melimpah melawati batas tanggul, dan tak lama tanggul pun jebol. Saat itu ia tengah berada di warung bersama anak perempuannya Evira (9) dan Tiara (21).

Begitu air datang, ia tak bisa mendengar suara jerita ketakutan masyarakat, yang dia dengar hanya gemuruh air melibas setiap benda yang ada di depannya.

Saat air semakin tinggi, Yani menggendong Evira di pundaknya dan saling berpegangan dengan Tiara, mereka berusaha mencari jalan keluar.

Sedangkan suaminya, Itan Suhendar (43) berada di bagian depan rumahnya menahan etalase yang terjungkal, akibat terbawa arus air.

"Saya saat itu sudah gelap, bingung dalam hati saya kalau selamat, selamat semua, kalau tak selamat tak selamat semua," kata Yani.

Yani mengatakan, jalan satu-satunya hanya lewat belakang rumah, karena di depan air sudah besar dan material kayu yang terbawa arus sudah menahan pintu keluar.

"Jangankan saya, kayu gelondongan saja dan batu terbawa arus apalagi mausia," lanjut dia.

Di tengah kebingungan, tiba- tiba dinding rumahnya sebelah kanan ini ambruk. "Jadi kami bisa menyelamatkan diri melewati, dinding yang ambruk ini, " kata dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniBandungharta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved