Breaking News:

Pilpres 2024

SURVEI TERKINI! Anies Tempel Prabowo, Ganjar Melorot, Benarkah karena Anies Agresif di Debat Capres?

Hasil survei terbaru menunjukkan tren kenaikan elektabilitas Calon Presiden Anies Baswedan yang mulai mengejar Prabowo Subianto. 

Editor: Agung Santoso
YouTube Tribun Jakarta
Hasil survei terbaru menunjukkan tren kenaikan elektabilitas Calon Presiden Anies Baswedan yang mulai mengejar Prabowo Subianto.  

TRIBUNTRENDS.COM - Hasil survei terbaru menunjukkan tren kenaikan elektabilitas Calon Presiden Anies Baswedan yang mulai mengejar Prabowo Subianto

Anies berada di ranking kedua menyalip Ganjar Pranowo yang kini 'juara ke-3' meski jarak persentase Anies Baswedan dan Prabowo Subianto masih terbilang jauh.

Apakah tren kenaikan elektabilitas Anies Baswedan ada pengaruh sikapnya yang 'agresif menyerang' di ajang Debat Calon Presiden digagas Komisi Pemilihan Umum atau KPU?

Adalah lembaga Survei Median yang mengabarkan update hasil survei terbaru soal elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Melalui hasil survei terbaru, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih kokoh di posisi pertama dengan angka 43,1 persen.

"Jadi Prabowo Subianto itu sekarang angkanya 43,1 persen masih diurutan pertama,” kata Peneliti senior Median, Ade Irfan Abdurrahman dalam konferensi pers, Senin (8/1/2023).

Peringkat kedua ada capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan angka 26,8 persen, posisi yang sebelumnya ditempati Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Sedangkan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di peringkat ketiga dengan angka 20,1 persen.

Kata Ade, jika dibandingkan dengan survei Median periode bulan November 2023, Anies-Muhaimin berhasil naik ke posisi kedua.

Sedangkan Ganjar-Mahfud turun. “Ini kurang lebih trennya, Prabowo Gibran berhasil mengklaim jarak.

Sementara Anies Muhaimin berhasil naik ke posisi dua. Sedangkan Ganjar Mahfud turun ke posisi tiga,” ujar Ade.

Pada survei median periode November lalu, Prabowo-Gibran mendapat angka 37,0 persen.

Ganjar-Mahfud sebesar 26,7 persen. Sedangkan Anies-Muhaimin di angka 25,4 persen.

“Dari angka ini sebetulnya Anies naiknya kurang lebih sekitar satu persen gitu ya. Sementara yang turun drastis itu memang Ganjar dari 26,7 persen menjadi 20,1 persen,” kata Ade.

Adapun survei Median, seperti dikutip Kompas.com, dilakukan pada 23 Desember 2023-1 Januari 2024. Sebanyak 1.500 responden dari berbagai wilayah dilibatkan dalam survei ini. Survei Median memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel esponden dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Mengapa Anies Begitu Agresif 'Menyerang' Prabowo? Pengamat Bongkar Alasan Sesungguhnya 

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan terkesan kerap 'menyerang' capres nomor urut 2, Prabowo Subianto ketimbang capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dalam dua edisi debat capres yaitu yang digelar pada Selasa (12/12/2023) dan Minggu (8/1/2024) lalu.

'Serangan' Anies ke Prabowo bahkan sudah tampak ketika memaparkan visi-misi saat debat capres pertama.

Anies sampai mengajak ayah Harun Al-Rasyid, Didin Wahyudin dan menyebut bahwa Harun adalah pendukung Prabowo saat mencalonkan diri sebagai capres pada Pilpres 2019 lalu.

Anies Baswedan - Prabowo Subianto saat debat capres Minggu (7/1/2024). Debat capres 2024 hari ini, Minggu (7/1/2024) langsung memanas setelah paparan visi misi lantaran Anies, capres nomor urut 01 menyinggung sejumlah hal di Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo, capres 02.
Anies Baswedan - Prabowo Subianto saat debat capres Minggu (7/1/2024). Debat capres 2024 hari ini, Minggu (7/1/2024) langsung memanas setelah paparan visi misi lantaran Anies, capres nomor urut 01 menyinggung sejumlah hal di Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo, capres 02. (Tangkap Layar YouTube KPU RI)

Sebagai informasi, Harun adalah korban tewas yang ditembak saat kerusuhan pasca pemilihan umum (Pemilu) 2019 di Slipi, Jakarta Barat.

Tak sampai disitu, Anies turut menanyakan Prabowo soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia capres-cawapres yang memuluskan jalan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Pada momen tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertanya perasaan Prabowo saat memilih Gibran sebagai cawapres pendampingnya meski putusan MK dianggapnya cacat dengan bukti pencopotan paman Gibran, Anwar Usman sebagai Ketua MK oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

'Serangan' Anies ke Prabowo semakin kental terlihat dalam debat capres kedua.

Beberapa hal seperti penilaian Anies ke Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) hingga mengkritik belanja alutsista bekas tak luput dari perhatian mantan Menteri Pendidikan era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Di sisi lain, 'serangan' Anies ke Ganjar tidak terlalu terlihat dalam dua edisi debat capres yang sudah digelar.

Bahkan, pada debat capres kedua, Anies dan Ganjar justru kompak memberikan rapor merah kepada Prabowo saat menjabat sebagai Menhan.

Anies memberikan nilai 11 dari 100, sedangkan Ganjar menilai 5 dari 10 terhadap kinerja Prabowo sebagai Menhan.

Berdasarkan fakta tersebut, apa alasan Anies lebih kerap menyerang Prabowo ketimbang Ganjar saat debat capres?

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menganggap 'serangan' Anies tersebut demi menurunkan elektabilitas dan mendegradasi citra Prabowo.

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bersama calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bersama calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Bahkan, Ujang menilai 'serangan' Anies ke Prabowo tidak hanya demi mendongkrak elektabilitas dirinya tetapi sampai merusak citra mantan Danjen Kopasus tersebut.

"Saya melihatnya saat Anies menyerang Prabowo, itu karena ditandai elektabilitas Prabowo yang di atas Anies-Cak Imin. Tapi, suka tidak suka, debat itu untuk merusak citra Prabowo, mendegradasi elektabilitas Prabowo," kata Ujang ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (9/1/2024).

Namun, Ujang menganggap elektabilitas Prabowo justru bakal semakin meningkat ketika menjadi 'target' serangan lawan politiknya seperti Anies ataupun Ganjar, khususnya dari kalangan masyarakat bawah.

Dia pun mencontohkan saat Jokowi masih berkontestasi di Pilpres 2014 dan 2019 yang disebutnya menjadi target serangan lawan politiknya tetapi justru menang dua kali.

"Tetapi yang mengkritik ataupun menyerang (Anies -red). Lihat Jokowi dulu disikat, dikritik tetapi tetap menang juga. Tetapi di masyarakat, (elektabilitasnya) tinggi," ujar Ujang.

Dia pun menilai serangan ke Prabowo seperti yang tergambar di dua edisi debat capres tidak bakal mempengaruhi elektabilitas Anies.

Ujang kembali menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tidak suka untuk melihat capres yang menyerang secara frontal kepada capres lainnya.

"Dalam konteks itu, masyarakat tidak bakal terpengaruh. Sebaiknya berdiskusi atau beradu gagasan dalam konteks itu," katanya.

Dia juga menilai elektabilitas Anies tidak bakal naik ketika melakukan serangan ke Prabowo yang kini dalam beberapa hasil survei berada di puncak.

Kembali, Ujang menegaskan bahwa masyarakat tidak menyukai serangan-serangan Anies ke Prabowo yang diperlihatkan saat dua edisi debat capres.

"Belum tentu (elektabilitas Prabowo turun) karena di masyarakat kita itu orang yang sering diserang, dikritik, justru naik elektabilitasnya," pungkas seperti dikutip Tribunnews.com

 

Tags:
Anies BaswedanPrabowo SubiantoGanjar Pranowo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved