Breaking News:

Kapal Rohingya Hilang di Laut Andaman, Jerit Tangis Penumpang Digulung Ombak: Tolong Kami Akan Mati

Inilah kisah hilangnya kapal Rohingya di Lau Andaman. 200 orang sempat menjerit histeris digulung ombak.

Editor: Monalisa
Istimewa warga/Kompas.com
Satu kapal kayu berisi ratusan imigran Rohingya terlihat di perairan Desa Meunasah Dua Pasi, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Kamis (16/11/2023. 

Mereka juga bagian dari komunitas kami,” kata Rujinah, orang yang berada di kapal Jubir.

“Itulah sebabnya rakyat kami juga menangisi mereka,” katanya lagi.

Baca juga: Sempat Viral Siap Tampung Pengungsi Rohingya, Ustaz Derry Sulaiman Minta Maaf, Anulir Ucapannya

Selama berhari-hari, Jubair dan penumpang lainnya tertahan di laut, makanan dan air mereka habis.

Akhirnya, sebuah pesawat melihat mereka, dan sebuah kapal Angkatan Laut tiba, mengantarkan makanan, air, dan obat-obatan.

Para penumpang mengatakan mereka tidak tahu negara mana yang mengirimkan kapal penyelamat yang menarik mereka ke perairan Indonesia dan kemudian pergi ketika kapal mereka hampir mencapai daratan.

Saat itulah kapten mereka dan awak lainnya melarikan diri dari kapal dengan kapal nelayan kecil, kata Jubair.

Ditinggalkan, para penumpang yang kelelahan bekerja sama untuk mendayung kapal yang rusak itu ke pantai.

Menghadapi sambutan yang semakin tidak bersahabat dari penduduk setempat , mereka tidak tahu apa masa depan mereka di Indonesia.

Tapi setidaknya, kata mereka, mereka masih hidup. Mereka berharap penumpang di kapal lain juga demikian.

Imigran Rohingya diperkirakan sebanyak 200 orang kembali mendarat di Aceh, bawa dua kapal, Minggu (10/12/2023).
Imigran Rohingya diperkirakan sebanyak 200 orang kembali mendarat di Aceh, bawa dua kapal, Minggu (10/12/2023). (Kolase Tribun Trends/Ist)

“Saya merasa sangat sedih untuk mereka karena kami berada dalam situasi yang sama, dan sekarang kami aman,” kata Hussain, kata penumpang kapal.

“Kami hanya berdoa agar kapal itu menemukan daratan dan penumpangnya tetap hidup,” tambahnya.

Berminggu-minggu telah berlalu, dan keluarga penumpang kapal yang hilang tenggelam belum mendengar kabar apa pun.

Ann Maymann, perwakilan UNHCR di Indonesia, mendesak pemerintah daerah untuk melakukan pencarian.

“Di sini ada ratusan orang yang jelas-jelas berada dalam kondisi yang paling tertekan dan, dalam kondisi terburuk, mereka bahkan tidak lagi merasa tertekan,” kata Maymann kepada AP News.

“Negara-negara di kawasan ini memiliki kapasitas pencarian dan penyelamatan yang berkemampuan dan memiliki sumber daya penuh,” katanya lagi.

Halaman
1234
Tags:
Rohingyakapaltenggelam
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved