Berita Viral
Bu RT Ungkap Keseharian Awan Bocah 11 Tahun yang Tewas Dibanting Ayah, Isak Tangis Iringi Jenazahnya
Terungkap keseharian Awan bocah disabilitas 11 tahun yang tewas dianiaya ayah. Sehari-hari kerap bantu warga dan ikut gotong royong.
Editor: Suli Hanna
“Misalnya dia dikasih uang atau makan sama orang, dia selalu bawa pulang, kasih ke ibunya dan adiknya yang paling kecil. Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan,” imbuh dia.
K dikenal murah senyum dan gampang akrab meski memiliki keterbatasan berinteraksi secara verbal.
“Terkadang, saya sama tetangga karaoke. Dia (K) kalau sudah ada lagu dangdut, itu paling senang dia. Nanti dia joget, terus saya sawer buat dia jajan. Ramai kalau ada dia dah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, K juga dikenal begitu dekat dengan para petugas Penangan Prasaranan dan Saranan Umum (PPSU) Kelurahan Penjaringan.
Ia pun hampir setiap hari menghabiskan waktu bermain bersama para petugas di Kelurahan Penjaringan.
“Dia memang dikenal banget di Kelurahan Penjaringan. Hampir setiap hari main. Terkadang dia kami mandiin, beliin baju, sendal,” ujar salah satu petugas PPSU Kelurahan Penjaringan bernama Juanda di rumah duka.
Baca juga: Awan Bocah Dibanting Ayah Ternyata Disabilitas, Tapi Jadi Tulang Punggung, Kerap Beri Uang ke Ibu

Tak dapat dipungkiri bahwa banyak petugas PPSU Kelurahan Penjaringan yang hadir di rumah duka dan mengantarkan mendiang ke peristirahatan terakhirnya di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
“Sumpah, dia baik banget sama kita-kita. Saya pun heran. Pernah, kita lagi kumpul, tiba-tiba A beli air mineral, banyak banget, terus kasih ke kita. Itu pakai uang dia sendiri,” ungkap Juanda.
Dalam satu kesempatan, K sempat mengaku kepada petugas PPSU Kelurahan Penjaringan bahwa dia ingin sekali menjadi petugas pemadam kebakaran.
“Dia paling senang nonton damkar di YouTube. Karena dia cita-citanya pengin jadi petugas damkar,” pungkas Juanda.
Penyandang disabilitas
Haria mengatakan, K adalah penyandang disabilitas.
Hal itu terungkap ketika wartawan bertanya soal pendidikan terakhir K.
“Tadinya sekolah, cuma keluar (putus sekolah). Karena kan disabilitas, ngomongnya kurang jelas,” kata Haria di rumah duka.
Saat K masih berusia delapan bulan dan tengah belajar jalan, anak ketiga dari empat bersaudara itu tersiram air panas.
Musibah tersebut membuat K harus menjalani perawatan kurang lebih satu tahun.
Sumber: Tribun Jabar
Gegara TikTok, Saudara Kembar yang Terpisah Sejak Bayi Ini Akhirnya Tak Sengaja Bertemu di Umur 24 |
![]() |
---|
Tampang Abdul dan Ervan Usai Habisi Alberto Tanos, Tragedi Berdarah Cucu 9 Naga di Manado |
![]() |
---|
Mau Gaya Pakai iPhone, Mahasiswi di Klaten Sewa 2 Bulan Rp7 Juta Tak Sanggup Bayar, Malah Kabur! |
![]() |
---|
Alasan 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek Tahun Ini, Tak Terasa, Tapi Nyata, Rotasi Bumi Ngebut! |
![]() |
---|
Melon Musim Dingin, Cara Unik untuk Menyejukkan Diri dari Teriknya Musim Panas di Tiongkok |
![]() |
---|