Breaking News:

Berita Viral

Awan Bocah Dibanting Ayah Ternyata Disabilitas, Tapi Jadi Tulang Punggung, Kerap Beri Uang ke Ibu

Awan bocah 11 tahun yang tewas dibanting ayahnya sendiri ternyata seorang penyandang disabilitas, namun jadi tulang punggung dan kerap beri uang ibu

Editor: Galuh Palupi
Kolase Tribun Trends
Awan bocah yang meninggal dibanting ayah bercita-cita ingin jadi pemadam kebakaran 

TRIBUNTRENDS.COM - Awan bocah 11 tahun yang tewas dibanting ayahnya sendiri ternyata seorang penyandang disabilitas, namun jadi tulang punggung dan kerap memberi uang ke ibu.

Meninggalnya Awan banyak ditangisi oleh tetangga sekitar tempat tinggalnya.

Di lingkungan rumah, Awan memang dikenal sebagai anak yang supel dan gemar membantu.

Maka tak heran jika banyak tetangga yang merasa kehilangan ketika bocah malang itu harus meregang nyawa di tangan bapaknya sendiri.

Dikutip dari Kompas.com, jenazah Awan tiba dari rumah sakit Polri Kramat Jati sekira pukul 15.30 WIB.

“Nah, itu K. K, ya Allah, kasihan banget nasib kamu,” kata salah satu warga saat melihat ambulans tersebut.

Baca juga: Hati Malaikat, Awan Bocah Disabilitas Tewas Dibanting Ayah, Tetangga & Petugas PPSU Ungkap Kebaikan

Awan bocah 10 tahun tewas dianiaya oleh ayah kandungnya Usmanto, korban dikenal sebagai anak disabilitas yang menjadi tulang punggung keluarga, Kamis (14/12/2023)
Awan bocah 10 tahun tewas dianiaya oleh ayah kandungnya Usmanto, korban dikenal sebagai anak disabilitas yang menjadi tulang punggung keluarga, Kamis (14/12/2023) (Kolase Sripoku.com/Kompas.com)

Keranda yang berisi jenazah Awan pun langsung dibawa ke Musala untuk dishalatkan.

Tangis warga terus mengiringi kepergian Awan. Bahkan tetangga korban melontarkan kata-kata umpatan ke Usmanto sebagai pelaku pembunuhan Awan.

"Tega benar lu Usman sama anak sendiri, Ya Allah. Enggak punya hati,” sahut warga sambil menyeka air mata.

Warga memadati mushala untuk menshalatkan K.

Lantunan ayat suci Al Quran nyaring terdengar untuk mendiang.

Istri Ketua RT Kelurahan Penjaringan bernama Haria (39) mengungkapkan bahwa K memang dikenal baik oleh warga setempat.

Sosoknya yang murah senyum dan gampang bergaul membuat warga sangat emosional atas kepergian K.

“K tadinya sekolah, cuma keluar. Karena kan disabilitas, ngomongnya kurang jelas,” kata Haria saat ditemui di rumah duka, Kamis (14/12/2023).

K sempat mengemban pendidikan di salah satu Sekolah Dasar (SD).

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Tags:
awanJakarta UtaraPolri Kramat Jati
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved