Berita Viral
ASTAGA Profesor di Amerika Lakukan Penembakan di Kampus, 3 Orang Tewas 'Para Mahasiswa Sedang Makan'
Tiga orang tewas dan seorang lainnya terluka parah ditembak seorang pria bersenjata di sebuah universitas di Amerika Serikat pada Rabu (6/12/2023).
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang profesor diduga menjadi pelaku penembakan para mahasiswa di sebuah universitas di Amerika.
Akibat dari penembakan tersebut, tiga orang dinyatakan meninggal dunia.
Saat insiden mengerikan itu terjadi, para mahasiswa sedang bermain game dan makan.
Baca juga: Update Kasus Penembakan Nelayan di Konawe Selatan, Propam Tahan Lagi 1 Anggota Polisi Kami Periksa
Tiga orang tewas dan seorang lainnya terluka parah ditembak seorang pria bersenjata di sebuah universitas di Amerika Serikat pada Rabu (6/12/2023).
Pelaku telah ditembak mati oleh polisi.

Insiden di University of Nevada, Las Vegas, tidak jauh dari pusat perjudian Las Vegas Strip yang dipadati turis, merupakan yang terbaru di Amerika Serikat, di mana kekerasan dengan senjata api menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
"Tiga dari korban dipastikan meninggal dunia," kata Sheriff Las Vegas, Kevin McMahill, dalam sebuah konferensi pers, seperti dilansir Reuters.
Dia mengatakan, korban keempat sempat mengalami luka kritis akibat penembakan tersebut, tetapi kondisinya kemudian membaik menjadi stabil.
Identitas penembak tidak segera dirilis, tetapi CNN dan Los Angeles Times, mengutip sumber-sumber penegak hukum, mengatakan bahwa ia adalah seorang profesor perguruan tinggi berusia 67 tahun yang memiliki hubungan dengan sekolah-sekolah di Georgia dan North Carolina.
Namun, tidak jelas apa hubungan antara dia dan universitas di Nevada, tempat penembakan terjadi.
Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan mengecam tindakan kekerasan senjata api mengerikan yang meneror sebuah kampus.
Polisi merespons dalam beberapa menit terkait laporan adanya penembak aktif pada pukul 11.45 waktu setempat, kata McMahill dalam sebuah konferensi pers.
Dua petugas terlibat baku tembak dengan tersangka dan tersangka tertembak lalu meninggal dunia, kata kepala polisi universitas Adam Garcia.
Insiden ini bermula saat acara kumpul-kumpul mahasiswa di luar ruangan sedang berlangsung.
"Para mahasiswa sedang bermain game dan makan makanan, ada meja-meja yang disiapkan bagi mereka untuk membangun Lego," kata McMahill.
Baca juga: PILU Anak Kembar 5 Tahun, Ibu Jadi Korban Penembakan Mal Siam Paragon Thailand: Apa Ibu Meninggal

"Jika bukan karena tindakan heroik dari salah satu petugas polisi yang merespons, mungkin ada banyak nyawa yang melayang," tambahnya.
Polisi tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai identitas para korban atau pelaku penembakan dan sedang dalam proses memberi tahu keluarga terdekat.
SOSOK Remaja 14 Tahun Pelaku Penembakan di Mal Thailand, Anak Profesor, di Kamarnya Banyak Amunisi
Mengenal sosok pelaku penembakan massal di pusat perbelanjaan Kota Bangkok, Thailand, pada Selasa (3/10/2023).
Pelaku dilaporkan anak remaja berusia 14 tahun.
Syukurnya, pihak Kepolisian Thailand telah menangkap pelaku penembakan.
Bocah laki-laki tersebut saat ini sudah diamankan polisi usai tim operasi khusus mengejar dan membekuknya sekitar pukul 17.10 waktu setempat.
Gegara penembakan itu, ratusan orang pun kalang kabut menyelamatkan diri dari lokasi kejadian saat suara tembakan terdengar dari dalam mal Siam Paragon Bangkok.
Gegara insiden itu tiga orang dikabarkan tewas.
Baca juga: Pelaku Penembakan Mall Siam Paragon Thailand Sempat Chat Teman, Jalani Perawatan Kesehatan Mental

Lantas, siapa sebenarnya sosok pelaku penembakan tersebut?
Pelaku merupakan anak seorang profesor.
Usia nya masih sangat muda 14 tahun.
Dia adalah seorang siswa di sebuah sekolah swasta di Bangkok.
Ketika polisi menggeledah kamar remaja itu di rumahnya, mereka menemukan banyak butir amunisi termasuk 49 peluru 9 mm dan 15 selongsong peluru dengan berbagai ukuran.
Pencarian di polselnya dilaporkan menemukan video dia berlatih menggunakan senjata api.

Diketahui, pelaku beraksi di dalam mal Siam Paragon Bangkok.
Penembakan itu menewaskan dua orang warga negara asing dan melukai lima orang lainnya, dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Kepala Polisi Nasional Thailand Pol Jenderal Torsak Sukvimol, mengatakan remaja tersebut telah dibawa ke Kantor Polisi Pathumwan untuk diinterogasi.
Namun, dia dalam kondisi bingung.
Kepada polisi, remaja itu mengaku mendengat suara-suara yang menyuruhnya untuk menembak orang-orang.
Sebagaimana dikutip dari Bangkok Post, Torsak menyampaikan, anak laki-laki itu pernah menerima perawatan karena masalah kesehatan mental di Rumah Sakit Rajavithi.
Tetapi, dia tidak ingin membahas rincian lebih lanjut mengenai hal itu karena tersangka masih di bawah umur.
Korban penembakan
Kepala Polisi mengonfirmasi dua orang tewas dalam insiden tersebut.
Laporan sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas ada sebanyak tiga orang.

Korban tewas pertama adalah seorang perempuan China berusia 34 tahun yang meninggal di lantai dasar mal.
Korban lainnya adalah seorang perempuan asal Myanmar yang meninggal karena luka-lukanya di Rumah Sakit Umum Kepolisian.
Tiga orang yang terluka dikirim ke Rumah Sakit King Chulalongkorn Memorial.
Seorang perempuan tertembak di kepala dan kondisinya termasuk kritis.
Sedangkan, dua orang lainnya, yakni seorang pria Thailand dan seorang perempuan China dalam kondisi stabil.
Sementara, seorang perempuan asal Laos berusia 28 tahun dibawa ke RS Kristen Bangkok.
Dia dilaporkan dalam kondisi kritis setelah peluru mengenai ketiaknya dan menembus bahunya.
Seorang perempuan Thailand yang terluka di bahu kiri dan dibawa ke RS Umum kepolisian dinyatakan bebas dari bahaya.
Kronologi penembakan di mal Bangkok
Bangkok Post melaporkan, drama maut ini berlansung kurang dari 90 menit sejak remaja tersebut memasuki mal hingga saat ia menyerah tanpa perlawanan.
Menurut kronologi yang diberikan polisi, penembak memasuki mal Siam Paragon melalui BTS Link 2 pada pukul 15.35 waktu Bangkok.
Video keamanan menunjukkan dia membawa tas bahu saat dia berjalan ke lantai M lima menit kemudian dan lalu masuk ke kamar kecil.
Video dan foto yang diposting di media sosial menunjukkan seorang pria Thailand berambut panjang yang mengenakan kemeja hitam dan celana kamuflase, mengenakan topi baseball berbendera Amerika, dan membawa pistol.
Pada pukul 16.10, suara tembakan terdengar dari dalam kamar kecil, dan pria bersenjata itu keluar dan terus menembak.
Pada pukul 16.25 dia pergi ke lantai dua dan melanjutkan aksi penembakan.
Beberapa menit kemudian, dia menaiki eskalator ke lantai 3 dan melanjutkan penembakan di sana.
Polisi akhirnya memojokkannya di dalam toko furnitur di lantai tiga.
Pelaku mengangkat tangannya perlahan, meletakkan pIstolnya, dan menyerahkan diri.
Petugas bergerak untuk memborgolnya.
Ketika penembakan terjadi, ratusan orang mulai meninggalkan mal dan berliaran di luar Jalan Rama 1 di Diskrik Pathum Wan.
Pintu masuk dan keluar mal ditutup.
BTS Skyway juga ditutup dan skytrain tidak berhenti di stasiun BTS Siam.
Mal tutup lebih awal tetapi banyak orang tetap berada di dalam.
Kebanyakan dari mereka adalah polisi, jurnalis dan sejumlah orang penting yang datang untuk diberi pengarahan, di antaranya Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin.
WNI Selamat
Rupanya saat kejadian ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di lokasi kejadian.
Dia adlaah Natalia, syukurnya dia selamat dari penembakan maut di Mal Siam Paragon.
Di media sosial TikToknya, Natalia lalu bercerita caranya menyelamatkan diri.
Natalia dan suaminya mengaku kala itu sedang berjalan-jalan di Mal Siam Paragon.
Lalu saat berada di lantai dua mal, Natalia keheranan melihat sejumlah toko mendadak tutup.
Tak lama ia melihat seorang pegawai mal berteriak.
"Aku bingung kok toko-tokonya pada ditutup itu padahal baru jam 17.00," kata Natalia.
"Terus enggak lama aku lihat ada pegawai mal mukanya panik sambil pegang anak kecil, tiba-tiba dia teriak pakai bahasa Thailand," imbuhnya.
Meski tak mengerti arti dari teriakan wanita tersebut, Natalia tapi tetap ikut berlari mengikuti pengunjung mal yang lain.
"Tapi aku enggak ngerti dia ngomong apa, lalu orang-orang pada lari," ucap Natalia.
Natalia dan pengunjung yang lain lalu berlari ke bangunan mal yang ada diseberang.
"Terus aku dan suami ikutan lari keluar, tapi karena kondisinya hujan jadi kita ke mal yang seberangnya," kata Natalia.
"Aku ikutin kuruman aja," imbuhnya.
Salah seorang turis lalu bercerita kepada Natalia bahwa baru saja terjadi penembakan.
Diketahui pelaku penembakan tersebut adalah seorang bocah berusia 14 tahun.
Dalam penembakan itu dua turis meninggal dunia dan masing-masing adalah perempuan warga negara China dan Myanmar.
Adapun korban luka lima orang, dengan rincian satu berkewarganegaraan Laos, satu China, dan sisanya adalah warga lokal.
Lalu saat Natalia merasa suasana sudah aman, ia memberanikan diri untuk pergi ke toilet mal.
Tanpa disangka, mendadak sejumlah orang kembali terlihat berlarian sambil teriak.
"Kemudian kayanya udah mulai aman, lalu enggak lama ada lagi segerombolan panik lari sambil teriak," ucap Natalia.
Akhirnya Natalia dan suami memutuskan untuk keluar dari wilayah mal, meski harus menerjang hujan dan banjir.
Natalia dan suami terpaksa berjalan kaki pulang ke hotel pasalnya tak ada angkutan online yang menerima pesanan mereka.
"Kita akhirnya menerobos hujan dan banjir," ujar Natalia.
Di akhir ceritanya, Natalia mengucapkan belasungkawa kepada para korban.
Ia juga berpesan kepada WNI yang berlibur di Thailand untuk selalu waspada.
"Turut berduka untuk korbannya," tandas Natalia.
Sebagian diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Candaan Fatal! Yudo Sadewa Putra Menkeu Purbaya Justru Heran Bisa Viral: Ini Kenapa Ya? |
![]() |
---|
Teganya Anggun Sopir Bank Jateng, Nikmati Rp10 Miliar Hasil Curian, Keluarga Ditinggal Tanpa Kabar |
![]() |
---|
Minta Maaf pada Tetangga, Istri Sopir Bank Jateng Tegar Hadapi Aib Suami Gondol Rp10 Miliar |
![]() |
---|
Alasan Anggun Sopir Bank Jateng Nekat Bawa Kabur Rp10 Miliar, Keluarga Tak Kebagian Seperak Pun |
![]() |
---|
Klarifikasi Yudo Sadewa Usai Sindir Sri Mulyani Agen CIA, Putra Menkeu Purbaya Minta Maaf: Bercanda |
![]() |
---|