Breaking News:

Pesan Terakhir Ibu Jurnalis Al Jazeera sebelum Tewas dalam Serangan IDF, Rumah Dibom Dini Hari

Pilu jurnalis Al Jazeera kehilangan 22 anggota keluarga karena serangan IDF. Rumah dibom sekitar dini hari. Pesan terakhir ibunda terungkap.

Editor: Suli Hanna
Twitter @@fatimah_j_
Pilu jurnalis Al Jazeera kehilangan 22 anggota keluarga dalam serangan IDF 

Pesan ibu sebelum tewas: semoga Allah membawamu keluar dari perang ini tanpa cedera

Al Sharafi membagikan isi pesan suara terakhir yang dikirimkannya kepada sang ibu, Amina.

"Assalamualaikum. Selamat pagi. Apa kabarmu? Saya harap Anda baik-baik saja. Bagaimana kabar istri dan anakmu? Bagaimana kesehatanmu? Jaga dirimu baik-baik, Nak," terdengar sang ibu berkata dalam pesan suara.

"Semoga Allah membawamu keluar dari perang ini tanpa cedera. Jaga dirimu baik-baik. Aku sangat merindukanmu, aku berdoa untukmu setiap hari. Semoga Tuhan memberkatimu."

Baca juga: Pesan Terakhir Jurnalis Palestina Sebelum Wafat Diserang Israel, Sempat Unggah Video Ini di IG

Seorang jurnalis dari Al Jazeera, Moamen Al Sharafi kehilangan 22 anggota keluarganya dalam serangan udara Israel terhadap rumah mereka di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara pada Rabu (6/12/2023) pagi.
Seorang jurnalis dari Al Jazeera, Moamen Al Sharafi kehilangan 22 anggota keluarganya dalam serangan udara Israel terhadap rumah mereka di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara pada Rabu (6/12/2023) pagi. (via Tribunnews)

Al Jazeera kecam serangan Israel

Dalam sebuah pernyataan, jaringan media Al Jazeera mengecam serangan udara Israel.

Al Jazeera menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil semua langkah hukum untuk menuntut pertanggungjawaban semua orang atas kejahatan ini.

"Peristiwa mengerikan terjadi hari ini (Rabu) di Kamp Jabalia, di mana keluarga Moamen mencari perlindungan, yang menyebabkan pembunuhan ayah, ibu, tiga saudara kandung dan anak-anaknya," kata Al Jazeera.

"Al Jazeera menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi kebebasan pers untuk berupaya segera mengakhiri pembantaian ini dan memastikan keadilan segera bagi keluarga para martir dan korban yang tidak bersalah," tambah Al Jazeera.

Koresponden Al-Jazeera Wael Al-Dahdouh berduka atas jenazah salah satu dari tiga anaknya yang tewas bersama istrinya dalam serangan Israel di kamp Nuseirat, di rumah sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza selatan, pada 25 Oktober 2023.
Koresponden Al-Jazeera Wael Al-Dahdouh berduka atas jenazah salah satu dari tiga anaknya yang tewas bersama istrinya dalam serangan Israel di kamp Nuseirat, di rumah sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza selatan, pada 25 Oktober 2023. (Majdi FATHI / AFP)

Pembunuhan keluarga jurnalis Al Jazeera

Sebelumnya, pada 25 Oktober 2023, serangan Israel menewaskan beberapa anggota keluarga Wael Dahdouh, seorang jurnalis Al Jazeera Arab di Gaza.

Seorang insinyur penyiaran di biro Al Jazeera di Gaza, Mohamed Abu Al-Qumsan juga kehilangan 19 anggota keluarganya, termasuk ayah dan dua saudara perempuannya dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia pda 31 Oktober 2023.

Sejak perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 16.248 warga Palestina telah terbunuh.

Di Israel, jumlah korban tewas resmi mencapai sekitar 1.200 orang, tetapi baru saja direvisi menjadi 1.147 orang.

Masih dilansir Al Jazeera, hingga Selasa (5/12/2023), sedikitnya 63 jurnalis, sebagian besar merupakan warga Palestina, telah tewas dalam perang Israel-Hamas.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Al JazeeraIsraelGaza
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved