Breaking News:

Bak Langit dan Bumi, Mewahnya Fasilitas Kamp Tentara Israel Ini Jauh Beda dengan Kondisi Gaza

Beginilah potret suasana kamp tentara Israel, punya fasilitas mewah, beda jauh dengan kondisi di Gaza.

Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/TikTok
Suasana kamp tentara Israel, berbeda jauh dengan kondisi di Gaza. 

Menurut data terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Palestina, dan hingga 7 November, serangan Israel setidaknya telah merusak:

- Setengah dari rumah di Gaza – 222.000 unit tempat tinggal rusak dan lebih dari 40.000 unit hancur total

- 278 fasilitas pendidikan rusak

- 270 fasilitas kesehatan diserang

- 69 tempat ibadah rusak, termasuk masjid dan gereja

- 45 ambulan rusak

- 11 toko roti hancur

Asap dan debu membubung menyusul serangan Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 9 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Asap dan debu membubung menyusul serangan Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 9 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (KATA KHATIB/AFP)

Israel mengatakan pihaknya telah menyerang sedikitnya 12.000 sasaran di seluruh wilayah Palestina yang terkepung dari tanggal 7 Oktober hingga 1 November 2023.

Korban tewas di wilayah Palestina kini mencapai 10.812 orang, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Kamis (9/11/2023), dilansir English Al Arabiya.

Sedikitnya ada 4.412 anak-anak termasuk di antara para korban tewas, lapor The Guardian.

Sementara, 26.905 orang lainnya dilaporkan terluka dalam serangan Israel.

Baca juga: Bayi Berusia 12 Hari Hilang, Ternyata Skenario Ibu Muda, Tidak Sanggup Mengurus, Suami Tak Tahu

Serangan di Kamp Pengungsian

Di utara Gaza terdapat salah satu kamp terbesar, Jabalia.

Militer Israel telah berulang kali menyerang kamp yang menampung sekitar 116.000 pengungsi terdaftar, setidaknya delapan kali.

Kamp tersebut menampung tiga sekolah yang dikelola PBB, yang telah diubah menjadi tempat penampungan bagi ratusan keluarga pengungsi.

Anak-anak Amal al-Robayaa makan di tengah reruntuhan rumah keluarga yang hancur akibat serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 7 November 2023. Robayaa mengatakan blok apartemen tempat dia tinggal dihancurkan oleh pemboman Israel pada Oktober 7, hari pertama perang yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel selatan. Dia sekarang tinggal bersama anggota keluarganya yang lain di sekolah PBB di Rafah, namun kembali ke rumahnya di pagi hari dan menghadapi kesulitan sehari-hari untuk mendapatkan makanan dan air.
Anak-anak Amal al-Robayaa makan di tengah reruntuhan rumah keluarga yang hancur akibat serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 7 November 2023. Robayaa mengatakan blok apartemen tempat dia tinggal dihancurkan oleh pemboman Israel pada Oktober 7, hari pertama perang yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel selatan. Dia sekarang tinggal bersama anggota keluarganya yang lain di sekolah PBB di Rafah, namun kembali ke rumahnya di pagi hari dan menghadapi kesulitan sehari-hari untuk mendapatkan makanan dan air. (KATA KHATIB/AFP)

Militer Israel mengatakan bahwa serangan terhadap Jabalia pada 1 November telah membunuh komandan Hamas Ibrahim Biari yang mereka yakini memainkan peran penting dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan tujuh sandera sipil tewas dalam serangan itu, termasuk tiga pemegang paspor asing.

Diperkirakan antara 800.000 hingga satu juta orang telah pindah ke selatan Jalur Gaza, sementara 350.000-400.000 orang masih tinggal di utara Jalur Gaza.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan/Galuh)

Halaman 4/4
Tags:
IsraelGazafasilitasPalestina
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved