Breaking News:

NGERI Penjara Israel Diungkap Ahed Tamimi, Tahanan Perempuan Hadapi 'Mimpi Buruk' Tiap Hari: 'Sulit'

Ahed Tamimi bercerita ngerinya penjara Israel. Tahanan perempuan dibiarkan tanpa air & pakaian, tidur di lantai dan dipukuli.

Editor: Suli Hanna
DANIEL LEAL / AFP
Ahed Tamimi (22), seorang aktivis Palestina ceritakan kondisi tahanan perempuan di penjara Israel 

TRIBUNTRENDS.COM. - CERITA Ahed Tamimi setelah dibebaskan dari tahanan Israel viral.

Begitu bebas di masa gencatan senjata, aktivis perempuan Ahed Tamimi langsung berbagi betapa ngerinya penjara Israel.

Bagaimana penuturan Ahed Tamimi tentang kondisi tahanan perempuan di penjara Israel selengkapnya?

Wanita yang menjadi ikon perlawanan warga Palestina terhadap pendudukan Israel, Ahed Tamimi, menjadi satu di antara orang yang dibebaskan Israel dalam skema pertukaran tawanan dengan Hamas, Kamis (30/11/2023).

Setelah dibebaskan, Ahed Tamimi membeberkan kondisi mengerikan di penjara Israel.

Ahed Tamimi mengatakan, perempuan Palestina di penjara-penjara Israel dipukuli dan dibiarkan tanpa air dan pakaian.

Ahed Tamimi, yang baru saja dibebaskan dari penjara Israel, menyoroti keadaan mengerikan di dalam penjara dan menekankan penghinaan yang masih dihadapi oleh 30 tahanan perempuan Plaestina setiap hari di sana.

Kurangnya kebutuhan pokok, termasuk makanan, air, dan selimut, memberikan gambaran yang suram bagaimana kondisi mereka di dalam penjara Israel.

Baca juga: NASIB Aktivis Palestina Ahed Tamimi Kemungkinan Bakal Turut Dibebaskan saat Gencatan Senjata, Kapan?

Aktivis yang baru dibebaskan Ahed Tamimi berdiri di antara para pendukungnya selama upacara penyambutan setelah pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel
Aktivis yang baru dibebaskan Ahed Tamimi berdiri di antara para pendukungnya selama upacara penyambutan setelah pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel (JAAFAR ASHTIYEH / AFP)

Tamimi juga mengungkapkan ancaman pemenjaraan ayahnya.

Tamimi mengatakan kalau 10 tahanan perempuan lainnya tiba dari Gaza meninggalkan anak-anak mereka di jalanan dan situasi mereka sangat buruk.

Ikon perlawanan Palestina Ahed Tamimi telah dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan gelombang keenam antara Israel dan Hamas.

Berbicara kepada pers hari ini dia mengatakan setidaknya sepuluh wanita yang dipenjara dari Jalur Gaza ditahan dalam kondisi yang buruk oleh Israel.

Aktivis berusia 23 tahun ini mengatakan kalau “kegembiraan [karena kebebasan] tidak lengkap dan sangat kurang karena terjadinya pembantaian yang dilakukan di Jalur Gaza oleh Tentara Israel.”

“Kami meninggalkan sekitar 30 wanita yang di penjara, termasuk sepuluh orang dari Jalur Gaza, yang ditangkap dalam operasi darat Israel baru-baru ini [yang dimulai pada 27 Oktober] dan situasi mereka sangat buruk,” katanya.

Tamimi melanjutkan dengan mengatakan:

“Situasi di penjara sangat sulit, dengan adanya kekerasan yang dilakukan setiap hari terhadap tahanan perempuan.

Mereka dibiarkan tanpa air atau pakaian, tidur di lantai dan dipukuli.”

Baca juga: Gonjang-ganjing Gedung Putih, Petinggi CIA Unggah Dukungan Buat Palestina di FB, Bukan Kali Pertama?

“Pihak berwenang Israel mengancam saya akan [menargetkan] ayah saya jika saya berbicara tentang apa pun yang terjadi di penjara.

Terlepas dari segalanya, kami lebih kuat dari penjajahan.

Kami akan terus [melawan] sampai merdeka (kebebasan dari pendudukan,” tambahnya.

Pada bulan Oktober, pasukan Israel menahan ayah aktivis tersebut dari rumahnya di kota Nabi Saleh, sebelah barat kota Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki.

Saat ini, ayah Tamimi masih di penjara.

Pada tanggal 6 November, pasukan pendudukan Israel menahan Ahed setelah menggeledah rumahnya dan menyita telepon seluler keluarganya.*)

Sepak Terjang Aktivis Palestina Ahed Tamimi Ditangkap Pasukan Israel: 3 Kali Kena Peluru waktu Kecil

SOSOK aktivis Palestina, Ahed Tamimi kini jadi sorotan karena dikabarkan ditangkap pasukan Israel.

Sepak terjang Ahed Tamimi jadi sorotan karena perjuangan panjangnya sejak kecil.

Siapakah sosok Ahed Tamimi aktivis Palestina yang ditangkap pasukan Israel?

Pasukan Israel mengumumkan telah menangkap aktivis Palestina, Ahed Tamimi (22) dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki.

"Ahed Tamimi ditangkap karena dicurigai menghasut kekerasan dan kegiatan teroris di kota Nabi Saleh," kata seorang juru bicara militer Israel, dilansir France24 Arab.

"Tamimi dibawa ke Pasukan Keamanan Israel untuk diinterogasi lebih lanjut," tambahnya.

Baca juga: Pemuda Palestina Meninggal Genggam Tasbih, Jasadnya Harum Kasturi, Teman Beber Amalan Baiknya

(FILES) Aktivis Palestina Ahed Tamimi menunggu untuk berbicara pada rapat umum yang menyerukan keadilan bagi warga Palestina di tengah meningkatnya ancaman perang lebih lanjut di Timur Tengah, di pusat kota London pada 11
(FILES) Aktivis Palestina Ahed Tamimi menunggu untuk berbicara pada rapat umum yang menyerukan keadilan bagi warga Palestina di tengah meningkatnya ancaman perang lebih lanjut di Timur Tengah, di pusat kota London pada 11 (DANIEL LEAL / AFP)

Beberapa hari lalu, pihak berwenang Israel juga menangkap ayah Tamimi dari rumahnya.

Keluarga Tamimi, baik ayahnya, ibu, maupun saudara kandung telah beberapa kali ditangkap dan dilukai oleh pasukan Israel.

Bahkan sejak kecil, Tamimi telah tiga kali terluka akibat peluru juga mengalami patah tulang di tangannya,

Ahed Tamimi menjadi terkenal ketika divideokan menampar seorang tentara Israel yang hendak menangkap adik laki-lakinya.

Peristiwa itu terjadi saat Tamimi berumur 14 tahun.

Gambar raksasa dirinya juga tergambar di tembok pemisah Israel di Tepi Barat yang diduduki, di Betlehem.

Sejak itu, Ahed Tamimi menjadi simbol perlawanan Palestina.

Baca juga: SOSOK 3 Relawan Indonesia Menolak Dievakuasi, Ngotot Bertahan di Gaza Demi Tolong Rakyat Palestina

Aktivis perempuan asal Palestina, Ahed Tamimi ditangkap tentara Israel pada Senin (6/11/2023) waktu setempat.
Aktivis perempuan asal Palestina, Ahed Tamimi ditangkap tentara Israel pada Senin (6/11/2023) waktu setempat. (via TribunJakarta)

Warga Palestina menganggapnya sebagai contoh keberanian dalam menghadapi penindasan Israel di wilayah pendudukan Palestina.

Dilansir Anadolu Agency Arab, sejak awal perang yang dilancarkan Israel di Gaza pada tanggal 7 Oktober, setelah serangan Hamas di Israel, pasukan keamanan Israel telah melakukan penggerebekan besar-besaran di mana

Mereka menangkap warga Palestina yang dicurigai melakukan tindakan kekerasan, penghasutan kekerasan, atau anggota Hamas.

Di sisi lain, 150 warga Palestina tewas di Tepi Barat akibat tembakan tentara atau pemukim Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Kelompok advokasi Muslim AS mendesak Biden untuk menekan Israel agar membebaskan Ahed Tamimi

Dikutip Al Jazeera, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) meminta Washington untuk menekan pemerintah Israel agar membebaskan aktivis terkemuka Palestina berusia 22 tahun tersebut .

"Jika tokoh-tokoh terkemuka Palestina seperti Ahed Tamimi dan ayahnya tidak aman dari meningkatnya serangan pemerintah Israel di Tepi Barat, maka tidak ada warga Palestina yang aman," kata Wakil Direktur CAIR, Edward Ahmed Mitchell, dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintahan (Presiden AS, Joe) Biden harus menyerukan pembebasan segera Ahed Tamimi dan menuntut diakhirinya peningkatan serangan pemerintah Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat," imbuhnya.

Berbagai wilayah di Tepi Barat dan Yerusalem menyaksikan penggerebekan dan penyerbuan setiap hari ke desa-desa dan kota-kota oleh tentara Israel.

Penggerebekan itu disertai dengan konfrontasi, penangkapan, dan penembakan peluru tajam dan peluru karet serta bom gas air mata beracun terhadap pemuda Palestina.*)

(Tribunnews.com. Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Diolah dari arti Tribunnews.com (1) dan Tribunnews.com (2)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Ahed TamimiPalestinaIsraeltahananHamas
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved